15. Karma ngebantah suami

4.8K 348 212
                                    

⚠️ VOTE terlebih dahulu sebelum membaca ⚠️
⚠️Tandai jika ada typo⚠️

Happy reading...

-
-

Bahagia itu ketika melihat orang yang kita sayang bisa tertawa tanpa adanya rasa kecewa dan luka.

-farrelgeo-

* * *

Hari Minggu adalah hari yang ditunggu-tunggu oleh banyaknya orang. Hari dimana para pelajar dan pekerja menikmati masa luang dan tak perlu bekerja keras untuk bertempur dengan soal-soal ataupun kerjaan kantor. Waktu dimana bisa menikmati liburnya tanpa harus melakukan hal yang melelahkan.

Pagi ini Naya sudah siap dengan pakaian rapihnya. Menggunakan sweater berwarna coksu dengan bawahan celana levis.

Kemarin malam Naya sudah ada janji dengan Abel untuk jalan-jalan bersamanya. Berhubung hari ini adalah hari Minggu dan Abel juga masih sendiri alias jomblo, jadi ia berniat untuk mengajak sahabatnya itu pergi keluar. Untung-untung bisa cuci mata. Tapi tidak dengan Naya yang statusnya sudah menjadi seorang istri.

Farrel yang baru saja selesai mandi dikejutkan dengan Naya yang sudah tampil cantik didepan cermin. "Mau kemana tu anak?" Gumam Farrel.

Langkahnya berjalan mendekati Naya yang tengah bercermin. Tangannya sibuk mengeringkan rambut yang basah menggunakan handuk bergambar sponsboeb. Jangan tanyakan itu milik siapa, tentu miliknya sendiri><

"Mau kemana, cantik? Pagi-pagi udah wangi aja nih," Farrel menghirup aroma parfum istrinya.

Ia menyandarkan punggungnya pada meja rias. Tangannya ia lipat didepan dada. Tatapan mata sama sekali tak putus dari gadis yang tengah bercermin.

"Jalan-jalan sama Abel" sahut Naya tanpa menoleh kearah Farrel.

"Kok lo gak ngomong sama gue?"

Naya yang tadinya fokus memoleskan liptin pada bibirnya, kini beralih menatap Farrel.
"Sekarang lo udah tau kan?" Farrel mengangguk.

"Lo izinin gue?"

"Gak. Enak aja gue ditinggal dirumah sendiri, sedangkan lo, malah enak-enakan diluar lirik cowok sana-sini" sahut Farrel kesal.

"Gue cuma sebentar"

"Sekali gak, tetep gak."

"Rel, tapi---"

"Gue gak terima penolakan. Nurut atau lo gue bikin gak bisa jalan selama sebulan. Pilih mana, hm?" Farrel menyeringai.

Naya memutar bola matanya, "terserah lo, gue tetep mau pergi sama Abel." Kekeuh nya.

Gadis itu berjalan mengambil tas selempang nya yang tergeletak diatas kasur. Mengambilnya dengan rakus.

"Nay, lo gak bisa gitu dong"

"Bisa, kenapa enggak" langkahnya pergi keluar kamar meninggalkan Farrel yang sudah menatapnya dengan tajam. Ia tak peduli dengan tatapan elang itu.

"Ck, sialan"

--&--

Abel memakirkan mobilnya didepan caffe yang cukup terkenal di kota Jakarta. Keduanya berjalan beriringan memasuki tempat tersebut. Banyak sorot mata yang menatapnya dengan tatapan kagum.

"Duduk sana aja, nay" Tanpa persetujuan dari sang empu, Abel langsung menarik pergelangan tangan Naya untuk mengekorinya.

RAFARREL [perjodohan]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang