19. Manja

4.8K 324 147
                                    

⚠️ VOTE terlebih dahulu sebelum membaca ⚠️
⚠️ Tandai jika ada typo ⚠️

Happy reading...

-
-

"Kenapa cicak diam-diam merayap?"
"Kalo diam-diam menyukai mu itu aku"

-bangjo-

*  *  *

"Temen lo juga"

"Sultan, tapi gak mau keluar modal"

"Kaya karna pelit kali. Beda banget sama gue," Farrel menyugar rambutnya.

Naya menoleh, "emang lo kenapa?"

"Banyak duit tapi gak pelit," jawab Farrel menaik turunkan kedua alisnya.

"narsis!" Cibir Naya melengos pergi mendahului langkah Farrel. Namun, cekalan dipergelangan tangannya membuat langkahnya kembali berhenti.

"Udah bisa ditebak, pasti mau ngebucin nih," gumam Abel ikut berhenti dibelakang kedua pasangan tersebut.

"Ngadep sini" titah Farrel memegangi kedua bahu Naya agar menghadapnya.

"Mau ngapain?" Tanya Naya namun tak digubris oleh Farrel.

"Bel, bawa tisu nggak?"

"Ada nih," Abel memberikan tisu miliknya kepada Farrel.

Dengan telaten Farrel mengelap keringat yang terus saja mengucur di dahi serta pelipis Naya. Sesekali Farrel meniup dahi Naya yang berkeringat.

Sudut bibir Naya terangkat, sehingga membentuk sebuah senyuman tipis. Perlakuan manis Farrel bisa membuat jantungnya berpacu tidak tenang.

Naya memperhatikan bentuk wajah tampan Farrel dari bawah. Terkadang ia juga heran, mengapa Farrel itu bisa terlihat tampan sekali jika dilihat dari dekat. Coba saja Farrel tidak tengil, sudah dipastikan Naya akan klepek-klepek dengannya.

Farrel tersenyum puas lantaran telah selesai mengelap keringat Naya, dan juga mencempol rambut panjang gadis cantiknya.

"Kenapa di cempol?" Tanya Naya binggung sambil memegangi rambutnya sendiri.

"Biar gak gerah"

"Lanjut jalan, " Farrel merangkul bahu Naya lalu berjalan menuju kantin.

"Andai yang diposisi mereka gue sama Jungkook. Udah melayang sampe kejang-kejang nih jiwa dan raga" ucap Abel iri melihat adegan manis didepannya.

"Tapi sayang cuma mimpi," ucap seorang pria yang tiba-tiba saja muncul dan merangkul bahu Abel.

Abel melirik sekilas tangan yang hinggap dibahu nya, lalu mendongak menatap siapakah pelakunya. Reflek gadis itu mendorong kencang tubuh laki-laki itu. Mata Abel melotot sambil berkacak pinggang, "lo! Berani-beraninya sentuh badan suci gue! Dasar jahanam!" Sentak Abel murka.

"Santai dong cantik, jangan marah-marah nanti cepet peyot" kata pria itu.

"Anj--"

RAFARREL [perjodohan]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang