17. Kesayangan Farrel

3.9K 318 106
                                    

⚠️ VOTE terlebih dahulu sebelum membaca ⚠️
⚠️ Tandai jika ada typo ⚠️

Happy reading...
-
-

Percayalah, takdir itu benar-benar baik jika kita mau bersabar untuk menunggunya.

*  *  *

Naya membanting tas sekolahnya diatas sofa yang berada dikamar. Lalu merebahkan tubuhnya keatas kasur empuk tanpa melepas seragamnya terlebih dahulu.

Ceklek

Hal yang pertama Farrel lihat, adalah Naya yang sudah terlelap. Langkahnya berjalan mendekati Naya yang sudah tertidur pulas dengan seragam yang masih menempel ditubuh gadis itu.

Farrel menatap lekat wajah tenang Naya, hingga tanpa ia sadari bibirnya terangkat membentuk sebuah senyuman tipis.

Pria itu menaruh tasnya dipinggiran kasur, beralih mengambil handuk lalu berjalan menuju kamar mandi.

Naya terbangun saat merasakan perutnya terasa nyeri. Dahinya berkerut saat menyadari bahwa tidak ada Farrel dikamar mereka. Bukankah dirinya hanya tertidur sebentar? Lalu kemana perginya suaminya itu?

Suara dencitan pintu yang berasal dari kamar mandi membuyarkan pikiran Naya. Gadis itu menoleh kearah sumber suara. Terlihat Farrel yang sedang mengacak-acak rambutnya karena sehabis keramas.

Naya menelan salivanya saat menatap Farrel yang hanya menggunakan boxer. Badannya yang tidak terbalut sedikit kain pun memperlihatkan perut sixpack lelaki itu.

Farrel tersenyum miring saat menyadari bahwa istrinya itu tengah menatapnya tanpa berkedip. Ia berjalan mendekati Naya sambil bersiul. "Kenapa lo? Terpesona sama aura tampan gue?" Ucap Farrel melempar handuk yang ia kalungkan dilehernya kearah muka Naya.

Naya gelagapan saat terciduk tengah menatap Farrel dengan tatapan kagum. Gadis itu membuang asal handuk yang dilempar Farrel.

"Gak usah ge'er" Elak Naya.

Farrel terkekeh, "ngaku aja, gue emang ganteng si, jadi wajar kalo lo kagum sama suami seksi lo ini" ujar Farrel menyandarkan tubuhnya ditembok.

Naya bergidik ngeri, "gantengan juga pacar virtual gue. Kalo disamain sama lo, perbandingannya jauh. Lo tu bagaikan marimas, sedangkan pacar virtual gue itu serbuk emas."

Farrel tertawa remeh, "siapa pacar virtual lo? Si spanyol, canyolapa lah itu. Dasar jelek!"

"FARREL! berani-beraninya ya lo ngejelek-jelekin pacar gue!!"

"Baru juga virtual  udah pede aja bisa digapai" cibir Farrel melipat tangannya didepan dada.

Mengambil guling disampingnya, Naya melemparkan pocong empuk itu kearah Farrel. Namun dapat ditangkap oleh lelaki itu.

"Harusnya lo bangga dan bersyukur punya suami kaya gue. Udah ganteng, populer, banyak duit, incaran para perempuan, pentolan sekolah, ketua geng, seksi, penerus satu-satunya perusahan ter---"

"Brisik! Apa yang mau di banggain? Kelebihan di dunia gak cukup buat gue." Sarkas Naya memotong ucapan Farrel.

"Terus?"

"Pikir sendiri, gue mau mandi" Naya melenggang pergi menuju kamar mandi. Sebelum membuka pintu, ia berbalik menatap Farrel. Yang ditatap pun hanya bisa mengangkat sebelah alisnya.

"Lo masak." Kata Naya sebelum benar-benar memasuki ruangan itu.

Farrel membulatkan matanya, apa yang didengarnya tadi tidak salah? Seorang Farrel memasak? Paling pentok nya saja ia memasak air gosong sampai panci yang digunakan bolong karena terlalu lama diatas api, dan berakhir mendapat omelan dari mamanya.

RAFARREL [perjodohan]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang