31. MANTAN?

1.4K 113 8
                                    

VOTE TERLEBIH DAHULU
🔥🔥🔥🔥🔥

--&--

Happy reading

* * *

"Jangan lo pikir gue nggak tau apa-apa 'ya, Al. Gue tau semuanya! Jadi, jangan main-main sama gue. Dasar cowok bajingan!" Ucap Nathan tersenyum smirk.

Algi bangkit, lalu menendang kursi yang berada di depan nya. "Maksud lo apa, anjing?!"

Nathan terkekeh hambar. "Gue jauh lebih deket sama Navita dibandingkan lo. Apapun yang nggak lo tau, gue pasti tau,"

"Bangsat," umpat Algi mengepalkan tangannya.

"Kenapa? Apa yang gue omongin itu benar. Gue udah tau masa lalu lo, tapi gue pura-pura bodoh seakan gue nggak tau. Itu karena apa? Karena atas permintaan Navita," ucap Nathan. "Cuma satu. Alasan lo yang nggak jelas," lanjut Nathan.

Adegan mereka tentu menjadi pusat perhatian beberapa siswa-siswi yang berlalu lalang melewati depan kelas XII IPA 1.

"Apa salahnya gue memperbaiki semuanya? Itu juga buat kebaikan Vita," Nathan menggeleng. "Nggak!" Tolak Nathan menentang perkataan Algi.

"Itu justru membuat Navita makin tertekan karena kehadiran lo kembali di dalam hidupnya yang mulai pulih, Al," batin Nathan sedih.

"Nggak ada kesempatan kedua buat lo untuk memperbaiki semuanya yang udah lo hancurin sendiri," ucap Nathan.

--&--

"Jelasin apa hubungan lo sama Navita?!"

"Jangan bikin kita semua penasaran,"

"Jangan lo hancurin persahabatan kita cuma gara-gara masalah kaya gini,"

"Gue punya alasan tertentu yang nggak bisa gue ceritain ke kalian semua,"

"Gue adalah orang terdekat nya Navita,"

"Hubungan gue sama Navita adalah..."

* * *

Algi membanting tasnya diatas sofa. Mengusap wajahnya dengan gusar. Ia mengingat kejadian tadi disekolah yang membuatnya sangat emosi dan membingungkan, "sebenarnya apa hubungan Nathan sama Navita?"

Algi membuka handphone nya. Terdapat notifikasi dari Farrel disitu.

"gue mau nanti malem kita kumpul dibase camp"

Lelaki itu terdiam untuk sejenak, hingga akhirnya masuk kedalam kamarnya untuk membersihkan badanya yang terasa berat. "Apa nanti malem itu saatnya?"

--&--

Terdengar decitan pintu kamar mandi terbuka, Naya menatap lelaki yang baru saja keluar dari bilik tersebut. Terlihat Farrel yang keluar hanya menggunakan handuk yang ia lilitkan pada pinggangnya.

Naya terbelalak melihat pemandangan seperti itu. Namun, ia harus tetap tenang agar suaminya itu tidak menganggap dirinya sedang salting.

"Nggak usah ditutup-tutupin, gue tau lo salting kan liat suami ganteng lo ini," Farrel tersenyum jahil kepada Naya.

Detak jantung Naya memang sudah sedari tadi tidak karuan. Ditambah kalimat yang Farrel ucapkan membuatnya dimabuk kepayang oleh pemandangan didepanya. "sok tau lo" saut Naya tetap tenang.

RAFARREL [perjodohan]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang