14. Mama minta cucu

4.6K 385 117
                                    

⚠️VOTE terlebih dahulu sebelum membaca ⚠️

Happy reading...

-
-

Akan ada saatnya orang yang di sia-siakan akan diperjuangkan sampai mati-matian.
Disaat kita berjuang mungkin tak dianggap, namun disaat kita sudah lelah untuk berjuang dan memilih untuk berhenti, ada orang yang merasa sepi dan kehilangan.
Itukah yang dinamakan sebuah penyesalan?

*  *  *

Didalam ruangan yang terdapat berbagai alat medis dan bau menyengat obat-obatan sampai menembus di indera penciuman. Seorang lelaki yang memiliki wajah yang bisa dibilang tampan itu tengah terduduk diatas brankar dengan punggung tangan yang ditusuk oleh jarum infus, serta kepala yang dililit menggunakan perban.

Farel dan anggota inti geng Arkasa tengah berada di rumah sakit. Sesuai apa yang sudah dirundingkan tadi untuk menjenguk Ciko yang sudah melewati masa komanya. Tidak hanya anggota inti, beberapa anggota yang lain pun turut ikut menjenguk teman mereka.

Sudah satu jam lebih Farrel bersama beberapa anggota geng Arkasa berada di rumah sakit.

"Bini lo gak ikut, bos?" Erik duduk disamping Farrel.

Farrel menoleh sekilas, "kaga"

"Why bhabehhh?" Kini Johan yang bertanya.

Ciko melempar kulit kacang kearah Johan, "babeh babeh, lo kira si bos bapak lo?"

"Lebih tepatnya calon kakak ipar." Sahut Johan menyugar rambutnya.

Farrel memukul kepala Johan yang berdiri disampingnya. "Berani nyentuh adik gue, gak segan-segan buat gue tebas leher lo" ucapnya penuh penekanan.

"Gila ganas banget" gumam Erik.

Johan menelan salivanya susah payah, "gak deh gak jadi bos, gue masih sayang nyawa, masih pengen ngerasain masuk lubang" ujarnya menampilkan deretan giginya.

"Gue kira udah bengkok"

Johan memutar bola matanya malas, "gini-gini gue masih doyan goa, sat"

"Naya kenapa gak ikut rel?" Algi duduk disamping Erik.

"Nyokap gue mau main ke rumah. Mangkanya Naya gak ikut." Keempat laki-laki yang berada didalam ruangan itu mengangguk mengerti.

Memang benar, tadi sewaktu Farrel dan Naya sedang berebut kamar mandi tiba-tiba saja handphone milik Farrel berbunyi. Hal itu membuat keduanya menyudahi acara rebutan nya. Setelah dicek ternyata mamah Farrel yang menelepon, mengabari jika nanti ingin menginap sekaligus mengunjungi menantu kesayangannya bersama adiknya, Helena. Itulah alasan mengapa Naya tidak ikut menjenguk Ciko dirumah sakit.

Nathan mondar-mandir sambil memegangi perutnya yang terasa melilit. Seperti sedang menahan sesuatu.

"Kenapa lo, than?" Tanya Johan.

"Kebelet berak nih gue" ia berjongkok lalu kembali berdiri.

Johan menatapnya geli, "busettt...buang ampas terus lo"

RAFARREL [perjodohan]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang