22. Roftop

2.6K 234 79
                                    

Haloo..

Gimana kabarnya?

Masih setia singgah atau kabur?

Semoga selalu setia nunggu update ya all💜💜 jangan bosen sama RAFARREL❤

SEBELUM BACA, ALANGKAH BAIKNYA VOTE DULU !! JANGAN LUPA UNTUK MENINGGALKAN JEJAK DI PART INI !!

TEROR TERUS JEJE NYA SUPAYA MAU UP😭😭

YUK LAH LANGSUNG READ...

Happy reading

-
-

"percaya atau tidak, seseorang yang pendiam itu justru menyimpan berjauta-juta kesakitan yang mendalam."


  *  *  *

"BUBAR-BUBAR, POLISI DATENG!" Teriak Erik saat mengetahui beberapa mobil polisi datang menghampiri mereka yang sedang beradu jotos.

Sangat kalang kabut, mereka semua membubarkan dan menyudahi acara baku hantam nya ketika mendengar sirine mobil polisi.

Johan menarik tangan Abel untuk mengikutinya bersembunyi. Saat mengetahui Johan yang tengah bersembunyi membuat empat sahabatnya menepuk jidatnya masing-masing.

"Kabur, tolol! Ngapain malah sembunyi?!" Erik tidak habis pikir dengan otak temannya itu.

"KABUR, JO!" teriak Farrel frustasi dari atas motornya.

Johan menepuk jidatnya, "anjir bego banget gue,"

"Yuk, bel kita ke KUA," Johan menarik pergelangan tangan Abel. Abel memukul tangan Johan, "kenapa ke KUA, goblok?" Tanya Abel binggung. Meskipun mereka sudah berpacaran, Abel dan Johan sama-sama tidak ingin menghilangkan tingkahnya yang bar-bar dan juga mulut yang ceplas-ceplos. Itu sudah menjadi ciri keduanya yang membuat tentram. Hal itu diakui oleh mereka, namun tidak dengan orang-orang disekitarnya.

Johan mengeluarkan cengiran khas nya, "udah ah, gue anter pulang sekarang," ucap Johan menarik tangan Abel untuk menaiki motornya.

Kini seluruh anggota Arkasa maupun Alaskar sudah membubarkan diri mereka. Tidak salah jika ada polisi, karena mereka pun juga salah melakukan balapan di jalan yang sepi. Bisa dibilang jika itu adalah balapan liar anak remaja pada umumnya.

--&--

Farrel berjalan memasuki rumahnya dengan tampilan yang sangat acak-acakan. Wajar saja jika tampilannya seperti itu. Melawan Alaskar itu bukan hal yang sangat sulit, namun juga bukan hal yang mudah.

Kepala pria itu sangat pusing akibat kepalanya yang tadi dipukul menggunakan balok kayu. Sudut bibirnya sedikit mengeluarkan darah karena robek. Tidak hanya itu saja, pipi laki-laki tampan itu juga ada goresan darah dan juga berwarna ungu kebiruan seperti lebam. Luka yang tercetak pada wajah Farrel sama sekali tidak mengurangi tingkat kadar ketampanannya.

"ssh..." Desah Farrel saat merasakan kepalanya berdenyut nyeri. Pikirannya hanya tertuju pada Naya yang entah dimana keberadaannya.

Senyuman manis tercetak jelas pada wajah tampannya. Farrel menyunggingkan senyum ketika melihat Naya yang tertidur diatas kasur dengan posisi tengkurap menghadap laptop yang masih menyala.

RAFARREL [perjodohan]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang