25. Kecurigaan

2.5K 197 8
                                    

Halo...

Vote terlebih dahulu sebelum membaca. Tinggalkan jejak kalian sebanyak-banyaknya di part ini🖤🖤

•••°°°•••

Happy reading...
-
-

*  *  *

Farrel menyerahkan selembar uang berwarna merah kepada perempuan penjual martabak. "Alma, boleh gue minta nomer lo?" Alma mengangguk, lalu menyerahkan ponselnya pada Farrel. "Ketik aja disitu, nanti aku save nomer kamu," ucap Alma.

Alma mengerutkan dahinya saat melihat cincin dijari manis Farrel. "Itu cincin apa, Farrel? Kamu udah nikah 'ya?" Tanya Alma memberanikan diri.

Kedua mata Farrel mengikuti arah pandang Alma. Lelaki itu mengangguk lalu berucap. "Iya. Gue udah nikah sama perempuan yang paling gue sayang setelah mama," jawab Farrel sembari tersenyum membayangkan wajah cantik istrinya.

"Kalian nikah muda?" Farrel membuyarkan lamunannya, lalu mengangguk menatap Alma. "Iya. Gue nikah muda. Sekarang aja gue masih sekolah. Gue dijodohin sama orang tua gue," jelas Farrel.

Alma mengangguk mengerti. "Maaf ya, aku banyak nanya," ucap Alma merasa tak enak hati.

"Santai aja,"

"Gue balik duluan. Next time gue mampir lagi sama temen-temen gue," pamit Farrel pergi membawa beberapa kantong plastik berisikan jajanan pesanan sang istri.

Kaki jenjang pria itu berjalan menghampiri mobilnya yang terparkir tidak jauh dari ia berdiri tadi. Farrel membuka pintu belakang dan menaruh beberapa plastik itu kedalam jok belakang. Setelah itu ia beralih duduk di bangku pengemudi.

Saat memakai sabuk pengaman, kedua netra Farrel melirik Naya yang tampaknya murung. Bahkan gadis itu sama sekali tidak menoleh kearahnya walau hanya sekedar melirik sekilas. Farrel akui ini semua salahnya.

Farrel menghela nafas. Perasaan laki-laki itu resah harus bagaimana menyikapi Naya yang sepertinya marah padanya.

"Nay," panggil Farrel mulai menjalankan mobilnya.

Laki-laki itu berulang kali memanggil nama sang istri namun sama sekali tidak ada jawaban dari gadis itu.

Wajar saja seorang istri marah jika melihat suaminya dengan terang-terangan berkenalan dengan wanita lain.

Merasa tidak ada respon, Farrel memberhentikan mobilnya dipinggir jalan. "Nay," panggil Farrel lagi.

Naya hanya diam.

Farrel memutar badannya kesamping. Laki-laki itu ingin menggenggam tangan gadisnya namun ditepis oleh Naya.

"Sayaangg..." panggil Farrel memegang bahu Naya untuk menghadap dirinya. "Lo marah?" Tanya Farrel menatap kedua bola mata gadis itu.

Naya yang malas berbicara dengan Farrel, memaksakan dirinya menghadap pria itu. Jangan lupakan kedua netra pasutri muda itu yang saling menatap.

Naya menggeleng. "Buat apa gue marah? Nggak ada gunanya dan sama sekali nggak berpengaruh. Gue bukan anak kecil yang bisa lo iming-iming permen, rel. Gue udah jadi seorang istri yang berhak punya rasa yang wajar kalo suaminya deket sama cewe lain," ucap Naya.

RAFARREL [perjodohan]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang