20. Tantangan Danar

3.2K 282 174
                                    

⚠️ VOTE terlebih dahulu sebelum membaca ⚠️
⚠️Tandai jika ada typo ⚠️

Happy reading...
-
-

Punya impian menjunjung tinggi derajat keluarga, jadi tulang punggung, sandaran bahu buat adik-adiknya, berjuang sendiri, apa-apa dilakuin sendiri. Punya prinsip "kalo bisa sendiri, kenapa harus ngerepotin orang lain?". Hebat yaa.
Salut banget sama anak perempuan pertama.
Semangat ya cantik. Kita sama-sama berjuang untuk kebahagiaan orang tua.

-salamsemangatanakperempuanpertama-

*  *  *

Farrel bersama istrinya baru saja menginjakkan kakinya dirumah megah mereka. Naya melemparkan tas miliknya di sofa ruang tamu, lalu sedikit berlari menaiki anak tangga untuk menuju kamarnya dan juga Farrel.

Farrel membuka semua kancing seragamnya sehingga memperlihatkan kaos hitam polos didalamnya. Memutar-mutar kunci motornya dijari telunjuk, sesekali melemparkan kunci itu ke udara lalu ditangkapnya lagi.

"Baru juga ditinggal markir motor bentar, udah ngilang aja si Naya," ucap Farrel mencari keberadaan istri cantiknya itu.

"NAYA!" teriak Farrel menggema di setiap sudut.

Disisi lain, Naya sedang berusaha mengeluarkan ampas dosanya didalam toilet. Perutnya kembali terasa mules, mungkin karena efek bakso yang super pedas tadi yang ia beli di kantin.

Naya tersentak saat ada suara yang memanggil namanya dengan kencang. Siapa lagi kalau bukan suami manjanya itu. Namun ia mencoba tidak peduli dengan segala ocehan Farrel yang terus saja berteriak memanggil namanya.

"NAYA, LO DIMANA?"

Suara Farrel kembali terdengar ditelinga Naya, membuatnya berdecak. "Ck, dasar ngeselin," gumam Naya menyudahi acara pup nya.

"Naya sayanggg?"

Ceklek

"Apa si, rel? Bawel banget," kesal Naya yang baru saja keluar dari kamar mandi.

Farrel tersenyum mendapati istrinya yang sudah berganti baju, tentunya Naya sudah mandi. Farrel menatap dengan intens penampilan Naya yang menampakkan paha mulusnya. Baju oversize putih berpadu dengan celana levis pendek. Susah payah dirinya menahan sesuatu agar tidak terbangun.

Naya mengangkat satu alisnya, mengapa lelaki dihadapannya ini memperhatikannya dengan tatapan tidak biasa, apa ada yang salah dengan penampilannya?

Naya kembali mendongak, menatap Farrel dengan penuh tanda tanya, "ngapain lo ngeliatin gue kaya gitu?" Sinis Naya tajam.

Cepat-cepat Farrel membuyarkan segala sesuatu yang ia bayangkan dengan Naya. Farrel menggeleng, "nggak, gue heran aja sama lo" sahut Farrel melipat tangannya didepan dada.

"Heran kenapa? Gue cantik 'ya? Emang sihh" ucap Naya dengan pedenya.

"Nggak usah kepedean. Gue heran, kenapa lo itu jelek banget," ucap Farrel menahan tawanya. Tentu ucapannya itu mendapat tatapan tajam dari gadis pendek dihadapannya ini.

Farrel mengacak gemas rambut panjang Naya yang tergerai bebas, ia tersenyum menatap Naya. "Bercanda... lo itu cantik, tapi ada yang lebih cantik lagi," ucap Farrel menggantung.

"Apa?"

"Gunung kembar yang nantinya bakalan jadi milik gue," jawab Farrel lalu dengan cepat ia pergi dan masuk kedalam kamar mandi. Ia tahu bahwa sebentar lagi akan ada teriakan maut yang menggema di ruangan ini. Kita lihat saja.

RAFARREL [perjodohan]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang