05

4.1K 443 37
                                    

Hallo pren, vote n comment
Happy reading.
Kangen Acel? Sama Acel juga kangen kalian.

Adakalanya hidup kita ni terlalu jauh daripada apa yang kita harapkan tetapi jangan jadikan itu sebagai penghalang untuk kau cari kebahagiaan.

Adakalanya hidup kita ni terlalu jauh daripada apa yang kita harapkan tetapi jangan jadikan itu sebagai penghalang untuk kau cari kebahagiaan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Mulai sekarang, kamu adalah anak saya tidak ada penolakan." Katanya dengan nada tegas sambil menatap wajah polos Acel yang langsung tersenyum menatapnya

"Wihhh siapa yang nolak, ayolah gas ngeng!!" Jawab Acel membuatkan lelaki dihadapannya ini menatapnya bingung. Ya kan selalu dalam film mahu pun novel, anak yang diangkat sama mafia bakal menjadi situasi yang sangat tersial menurut anak tersebut tapi ini beda banget dia malah menerima tawaran itu cuma-cuma

"Pulang sekarang." Katanya membuatkan Acel menatapnya bingung

"Rumah Acel udah ditempati tante dan om terus Acel nya diusir, Acel ga punya rumah"

"Huftt kamu kan anak saya, jadi tinggal dirumah saya." katanya dengan sedikit lembut ke Acel "Ouh gitu? Sejak kapan om jadi ayah Acel?" Tanya Acel lagi bertambah bingung

"Sejak kamu bilang wihh siapa yang nolak ayolah gas nguengg." Kesalnya lalu menggendong tubuh kecil Acel dan membawanya masuk ke mobil sedan hitam buat menuju ke mansion milik nya

" Kesalnya lalu menggendong tubuh kecil Acel dan membawanya masuk ke mobil sedan hitam buat menuju ke mansion milik nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Om gede Acel mau nanya kita mau kemana ni?" Tanya Acel sambil menatap perjalanan yang penuh dengan kenderaan

"Panggil saya daddy, kita bakal ke rumah daddy," Katanya sambil menatap Acel dengan wajah datarnya

"Baiklah daddy"

"Apa kau lapar?" Tanyanya "Iya laper banget om, tau aja Acel laper hihi terbaik lah om" kata Acel tersenyum senang

"Panggil saya daddy." Katanya lagi saat mendengar ucapan anak kecil di depannya itu menyebutnya om lagi

"Iya daddy, jadi om kita makan dulu atau ke rumah om dulu?" Tanya Acel

"Jangan panggil saya om tapi daddy." Kesalnya

"Biar saya terangin ke tuan muda, tuan muda daddy tu maksudnya kayak panggilan anak ke seorang ayah jadi tuan saya kan sudah mengangkat tuan muda menjadi anaknya, justeru itu tuan muda harus manggil tuan saya dengan sebutan daddy." kata asisten dari tuan Dailan itu

"Ouhhh jadi daddy tu maksudnya ayah? Acel pernah dengar kok teman teman Acel bilang mereka punya daddy tapi Acel ga tau maksudnya apa hehehe, maaf ya daddy Acel baru tau sekarang maksudnya apa hehehe," Kata Acel sambil tersenyum menatap tuan Dailan

"Huftt tidak apa apa sekarang kau mau makan apa? Bian kita ke restoran langganan saya dulu sebelum pulang ke mansion." Perintahnya ke supir pribadinya

"Acel mau makan nasi goreng tapi jangan pedas kata mama ga baik untuk perut ntar sakit terus minum susu coklat." Kata Acel dengan mata yang polos dan tersenyum senang menatap tuan Dailan

Sementara itu, tuan Dailan hanya bisa tersenyum tipis dan membatin "Kamu akan jadi permata daddy ga ada seorang pun bisa menghancurkan permata daddy, daddy bakal jadi kamu" batinnya

"Tuan, kita udah sampai." Ucap asisten pribadi tuan Dailan

"Wahhh daddy kita bakal makan di restoran orang kaya?" Tanya Acel menatap bangunan besar di depannya itu

"Memangnya kenapa?"

"Ga soalnya Acel ga pernah loh makan disini kata ayah ga bagus membazir lagipula masakannya juga sama seperti yang di masak di mana mana tempat rasanya juga sama ga ada bedanya." kata Acel membuat beberapa orang yang mendengar ucapan Acel itu langsung tertegun menatap anak kecil itu

"Sekarang kamu bisa makan disini kapan pun jika perlu hari hari juga gapapa." kata tuan Dailan lalu menggandeng tangan anaknya itu untuk pergi memasuki restoran tersebut

"Meja yang tadi saya pesan?" Tanya asisten tuan Dailan pada karyawan yang bertugas di restoran tersebut "Mari saya tunjukan meja nya tuan "

"Hmm." dengannya lalu mengikuti dimana karyawan itu berjalan diikuti juga dari belakang tuan Dailan dan Acel

"Disini tuan, silakan duduk, ingin pesan apa ini bukunya bisa diliat liat dulu." katanya "Makanan seperti biasa, tambah nasi goreng jangan pedas, berikan ayam goreng dua piring besar dan susu coklat, itu saja" ucap asisten tuan Dailan. Ya dia tau karna sudah di beritahu oleh Dailan tadi.

"Baik lah tuan." ujar karyawan itu

"Ada apa apa lagi kau ingin kan baby?" Tanya tuan Dailan

"Siapa baby? Ada bayi baru lahir ya dad? Mana?" Tanyanya

"Kamu, kamu baby nya daddy mulai sekarang." kata Tuan Dailan

"Wihhhh okey juga tu panggilan Acel suka hihihi" kata Acel "Jadi ada yang kamu ingin kan lagi?" Tanyanya

"Ga ada Acel pengen makan nasi goreng doang." ucapnya dan diberi anggukan oleh tuan Dailan

"Selamat menikmati makanannya." kata karyawan yang menghantarkan pesanan ke meja mereka. Fyi ruangan ini cuma ada mereka loh bisa dibilang ruangan ini adalah VVIP room.

"Terima kasih kaka kaka cantik dan abang abang ganteng." kata Acel sambil tersenyum lalu menengadahkan tangan nya buat berdoa sebelum makan.

Setelah selesai Acel langsung saja makan tanpa perduli dengan tatapan orang yang duduk di sampingnya

"D-da-ddy hikss hiksss kok pedas huwaa pedas!! Daddy air mana?  Air daddy!!" Teriak Acel kepedasan dan itu membuatkan Tuan Dailan panik sekaligus marah

"Siapa yang membuat makanan sialan itu dan memberikan pada permata saya!! Bian cari orang nya sampai ketemu!!" Marah Tuan Dailan lalu menggendong Acel yang masih menangis dan menahan kepedasan yang terasa sampai di dadanya

"Jangan nangis." katanya menenangkan permatanya itu

"Daddy hikss dada Acel s-sakit."

Jadi gini guys aku up duluan takutnya pas Selasa aku ga bisa up hehehe..
Bye Acel ke RS dulu Pren🐼💜

(28/08/2021)

Marcell Davies||•CompleteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang