22

940 129 9
                                    

Hallo pren.. hehheeh vote n comment ya
Wkwkkw tadi mau up jam 8:30 ehh malah lupa😂😂😂 maaf yaa🙇‍♀️🙇‍♀️
Happy reading🌻

Kadang kau kena sembunyikan wajah sedih dan tidak sempurna itu supaya sentiasa terlihat bahagia untuk orang lain.

"Kamu gapapa?" Tanya Leon yang saat ini berada di kamar milik Acel "Acel gapapa kok hihihi untung Acel liat tu paman todong senjata ke Acel kalo ga liat pasti tinggal nama dan kenangan" kata Acel sambil tertawa pelan sementara mereka yang berada d...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Kamu gapapa?" Tanya Leon yang saat ini berada di kamar milik Acel "Acel gapapa kok hihihi untung Acel liat tu paman todong senjata ke Acel kalo ga liat pasti tinggal nama dan kenangan" kata Acel sambil tertawa pelan sementara mereka yang berada di kamar tersebut menatap Acel dengan tatapan yang tajam

Flashback On

Dorrr

Disaat tembakan yang ingin meluncur entah bagaimana cara gerakan yang Acel dan itu membuatkan peluru tersebut tersasar di tempat lain.

Bukannya takut malah....

"Hahhaa ga kena ga kena nanananana hahaha" kata Acel bersorak sambil menjulurkan lidahnya meledek orang yang melepaskan tembakan ke arahnya tadi, saat ini orang itu sudah terlihat tak bernyawa lagi cuma ya tinggal menunggu tubuhnya untuk terjatuh doang. Siapa yang menembak orang itu? Jawapannya...

"Bang Samuel!! Ihh keren banget" katanya tapi hanya di balas tatapan datar oleh abangnya itu"Steward kerahkan anggota inti buat habiskan mereka semua" katanya lalu berjalan mendekati Acel yang masih keliatan ceria tidak seperti kedua anak disamping yang kemungkinan besar jantung lari ke perut mereka🙂🙂

Tanpa aba aba Samuel langsung mengangkat tubuh kecil Acel digendongnya diikuti dari belakang Juna dan Leon.

Sesampainya di kamar Acel, langsung saja Samuel meletakkan adeknya itu di kasur empuk tersebut

"Diam disini jangan ke mana mana. Dua anak ini akan temani kamu disini. Diluar bahaya ingat tetap disini abang pergi dulu ada urusan, sebentar lagi pasti ada Shandy" katanya lalu pergi dari kamar tersebut

Flashback Off

"Jangan ngomong gitu" kata Shandy dengan suara datarnya. Entah mengapa sejak saat dirinya tau bahwa adek kecilnya hampir terkena tembakan emosi Shandy sukar untuk di kontrol

Di ruangan ini terdapat Juna, Leon, Shandy dan Acel. Jika ditanya Dailan dan kedua abang mereka itu jawapannya mereka lagi berada di tempat yang hanya keluarga mereka yang tau. Yang jelas tempat itu istimewa bagi seseorang.

"Lain kali bila Bian udah larang ya ikut bukan di bantah kalau kamu kena tembakan itu apa kamu mau bikin semua orang berduka? Kamu mau bikin semua orang di mansion ini mati gara gara ga bisa jaga kamu hm?" Tanya Shandy tetap dengan suara datarnya "Maafin Acel tapi kan tembakannya ga kena jangan marah lah bang ntar tua loh" katanya membuatkan Shandy mendekat ke arah adeknya itu

"Kamu kesayangan abang dan semua jangan mengambil risiko kayak kemaren itu bahaya, abang ga mau ditinggal sama kamu. Abang sayang kamu" kata Shandy sambil memeluk adeknya itu sejenak lalu memilih buat beranjak pergi keluar kamar Acel. Saat dirinya menutup pintu seringai kecil di bibir nya mulai terlihat jelas

Lain pula yang berada di ruang gelap yang hanya diterangi lampu kecil yang membuatkan ruangan sedikit suram

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lain pula yang berada di ruang gelap yang hanya diterangi lampu kecil yang membuatkan ruangan sedikit suram. Beberapa orang yang saat ini dikerahkan buat memukul dan mencambuk orang orang yang dengan kurang ajarnya mengganggu kediaman Dailan Ernest Mildred

"Siapa yang menghantar kalian?" Tanya Bian pada mereka yang dicambuk. Dan untuk entah berapa kalinya soalan itu dianggap angin oleh orang orang itu

"Maaf tuan mereka tetap ga mau menjawabnya" kata Bian pada tuan besar "Bermain main potong lidah mereka semua ga guna juga punya lidah disuruh ngomong ga mau bagus bisu" kata Dailan membuatkan Samuel dan Steward menyeringai dengan apa yang dikatakan daddy mereka itu

"Mending pulang ketemu baby lebih bagus dari disini" kata Samuel lalu berjalan keluar dari ruangan itu diikuti Dailan dan Steward

Skip

Malam ini ntah apa lagi yang terjadi yang jelas seluruh mansion sedang mencari anak permata yang beberapa minggu atau bulan ini mengisi mansion ini dengan aura yang hangat dan ceria.

Juna dan Leon sudah pamit pulang sejak tadi dan disaat yang sama Acel sedang tidur. Tapi saat makan malam tiba, niat Dailan buat membangunkan putra kecilnya itu diurungnya saat melihat kamar anaknya yang kosong, dimulai di carinya di toilet dan balkon tetap saja belum menemukan anak itu.

Dan pada akhir Dailan memilih buat mengumpulkan seluruh anggota yang berjaga di mansion ya buat mencari keberadaan Acel saat ini. Begitu juga tiga putra nya itu yang seperti nya ikutan kelimpungan mencari keberadaan si adek kecil

"Bang jangan jangan Acel di bawa lari sama dia!!!"

Siapa "dia"? Jika Acel dinyatakan dibawa lari terus gimana caranya orang yang membawanya lari tu ga ketangkep sama ratusan bodyguard yang berjaga?
Ayoooo gimana???🤣🤣🤣
Gausahhh dipikirkan!! Wkwkwk

(16/09/2021)

Marcell Davies||•CompleteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang