35

917 113 35
                                    

Hallo prenn hihihi kangen? Before Hiatus ada yang mau... Jadi aku up aja yaaa, double? Langsung comment guys (kenapa harus double!!)
Happy reading pren😊😊

Jangan sering menyalakan api kebencian terhadap musuhmu, karena nanti akan membakar dirimu sendiri.

Hujan yang turun sangat deras ditambah kilat yang saling menyambar membuatkan anak kecil yang berada di kamar itu, sedikit ketakutan sehingga kan tubuh mungil nya bergetar hebat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hujan yang turun sangat deras ditambah kilat yang saling menyambar membuatkan anak kecil yang berada di kamar itu, sedikit ketakutan sehingga kan tubuh mungil nya bergetar hebat

"Daddy, Acel takut dad" gumamnya entah sudah berapa kali yang jelas hanya itu yang diucapkannya sedari tadi

Acel itu permata daddy

Daddy ga akan biarin orang melukai permata daddy

Kamu kesayangan daddy satu satunya

Jangan pernah ninggalin daddy, Daddy sayang Acel banget

"Tapi kenapa sekarang daddy yang melukai Acel? Kenapa daddy ninggalin Acel sendiri, Acel kesepian dad, Acel kangen"

"Apa perilaku Acel salah menyayangi daddy? Tapi Acel gabisa buat benci ke daddy karna daddy adalah orang yang udah bikin Acel tersenyum dan merasa nyaman tapi kenapa kehangatan itu berubah menjadi dingin. Kemana daddy yang dulu Acel kangen daddy yang dulu. Kenapa Daddy suka pukul Acel? Acel salah apa sama daddy? Emang benar kata tante emang Acel anak bawa sial ya? Apa perlu dengan kataa kepergian baru ada yang namanya menangis, menyesal dan menginginkan semula? Acel bukan anak yang ada di novel atau apa pun aplikasi membaca, Acel sakit dad hati ini bukan robot, bukan hal yang harus dimainkan, bukan alat buat dijadikan bahan tertawaan, hati yang lelah akan pergi pada akhirnya dad" kata Acel sambil memegang sebuah bingkai foto yang disana ada dirinya yang tersenyum bahagia dan disampingnya ada daddy nya yang memeluknya erat seperti tidak ingin anak kecil disamping nya itu pergi meninggalkannya

Tanpa disadari oleh suaranya itu terdengar pada alat yang ada tersimpan dikamarnya, tersambung terus pada daddy-nya itu

"Maaf sayang, daddy ga maksud memukuli mu maaf Acel daddy minta maaf ya maaf" batin Dailan yang langsung memilih buat tidak mendengar rintihan anaknya itu lalu pergi dari ruang kerjanya buat pergi ke kamar

















































































"Daddy?" Tanya nya saat melihat Daddy nya yang masuk kamarnya dengan mata yang sedikit bengkak, mungkin karena menangis fikirnya

"Mata daddy kenapa dad?" Tanya mendekat ke arah daddy-nya itu dengan tersenyum manis

Cieee😏😏(skip langsung kebawah😂)

"Ino ngapain kok belum tidur?" Tanya Dailan memeluk Ino dengan sayangnya

"Gabisa tidur, daddy lupa ya Ino takut sama hujan deras" katanya menatap daddy-nya dengan wajah polosnya

"Iya iya maaf kan daddy banyak kerja jadi ya lupa lah" kata Dailan "Bahkan permata ku saja juga takut hujan kenapa malah... Ah sudahlah!!!" Batinnya

"Daddy nangis ya? Matanya kok bengkak?" Katanya menatap daddy-nya itu

"Ouh iya daddy tu khawatir banget sama Ino, jika saja anak kecil itu tidak memberikan mu..." Ucapannya terpotong dengan suara Ino

"Dad bukan salah Acel, itu sepenuhnya salah aku. Aku makan aiskrim punya Acel padahal Acel udah beliin aku aiskrim vanilla. Dad? Daddy ga pukul dia kan kayak abang A..Ano?" Tanya Ino yang langsung menunduk

"Kalau dipukul juga gapapa itu yang gue suka, penghalang gue buat ambil seluruh kekayaan ni orang bodoh" batin Ino menyeringai dengan tatapan sendu nya menatap daddy-nya itu

"Daddy ga akan pukul anak itu kok" katanya sepenuhnya boong "Sebaiknya sekarang permata kesayangan daddy ini tidur ya, istirahat yang banyak besok kamu mau kemana?" Tanyanya ke anak itu

"Dirumah aja lah dad, Ino malas buat keluar" katanya lalu diiyakan saja oleh Dailan

Ceklek

"Loh Dailan? Ngapain kamu disini? Di kamar anak ku pula? Kenapa ga dikamar anak bungsu mu pasti dia sekarang lagi ketakutan tadi abang liat dia lagi nangis saat kilatnya terus menyambar" kata Damian yang niatnya ingin melihat anak nya itu malah dilihatnya adeknya dikamar anaknya itu "Jangan sampai kamu menyesal buat kali kedua lagi, hati yang lelah akan pergi walau ditahan, dia akan tetap pergi ingat kata kata abang Dailan" bisik nya lalu dirinya beranjak ke kasur anaknya itu.

Sementara Dailan dirinya juga beranjak keluar dari kamar itu, lalu menatap kamar yang beberapa hari ini tidak dikunjunginya. Ada perasaan rindu tapi kerugiannya lebih tinggi dari segalanya. Baginya dirinya tidak salah, yang salah anaknya itu dan anak itu lah yang harus minta maaf ke dirinya

Sejenak dirinya melihat anak keduanya itu memasuki kamar si kecil dengan panik begitu juga si sulung

"Ada apa dengan permata ku?"


Heyyyo gimana chapter kali ni??!!
Double??? Comment yawww (kenapa harus di double up!!)
Hiatus mulai 4/10/2021

(02/10/2021)

Marcell Davies||•CompleteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang