Hallo pren, gimana semua sihat? Ada yang kangen sama Acel ga tu?? Wkwkwwk
Happy reading
Perkara yang lepas biarkan lepas,
Perjalanan masih panjang, teruskan dan mulakan dengan semangat baru untuk kehidupan akan datang.
Hari berganti hari, hari ini Acel sudah bisa keluar dari RS atas izin dari dokter yang selama beberapa hari ini merawatnya, selama beberapa hari ini juga keadaan dirinya dan keluarga angkatnya semakin renggang. Begitu juga, Acel yang kini lebih banyak diam dari biasanya. Senyum yang selalu terpancar di wajah nya kian redup saat setelah tamparan yang didapatkan nya dari orang yang di sayangnya, ya siapa lagi kalau bukan daddy-nya sendiri.
"Acel kamu udah bisa pulang sekarang, apa kamu mau tinggal sama ayah?" Tanya Damian yang tadi nya berniat buat menjenguk anak itu
"Gapapa kok ayah, Acel bisa ngurus hidup Acel sendiri, lagian Acel udah janji buat ga ganggu hidup daddy lagi apalagi Acel udah bilang buat ga muncul lagi di hadapan daddy" kata Acel seberusaha mungkin buat tersenyum manis, walau pada hakikatnya hatinya menangis
"Ayah gamau tau Acel tetap tinggal disana, ayah mohon dengar omongan ayah okey" kata Damian tapi tetap saja diberi gelengan lemah dari Acel
"Daddy udah ga peduli lagi sama hidup Acel, ayah, terus buat apa Acel disana ditengah tengah orang yang bahagia sedangkan mewujudkan Acel aja seakan akan tidak keliatan? Acel bukan permatanya lagi tapi hanya sekedar anak angkat yang ga tau diri" katanya menekankan setiap kalimatnya
"Abang ga suka kamu ngomong gitu!!"
"Bang Samuel" gumam Acel menatap abangnya itu sedikit takut
"Kamu tetap adek abang, jika mereka ga menginginkan kamu maka tinggal bersama abang di apartment milik abang" katanya membuatkan Acel semakin menunduk "Acel bukan siapa siapanya abang biar Acel pergi ya" katanya pelan
"Bukan siapa siapa? Setelah lo bikin gue sayang sama lo dan lo bilang bukan siapa siapa, manusia kayak apasih lo? Hati lo diperbuat dari apa ah?!! Mikir dong disini lo ga sendiri ada gue ada Steward, Shandy dan gue sama mereka ga pernah bilang kalo lo bukan sebagian dari kita malah lo udah gue anggap adek kandung gue sendiri!! Ingat ucapan gue itu!!" Kata Samuel lalu memilih beranjak pergi meninggalkan ruangan tersebut dengan marahnya
Semetara Damian dan dua dari triple S itu hanya menatap kasian pada Acel. "Kaka akan selalu ada disamping kamu, jangan pergi kita selesain masalah ini sama sama" kata Steward dan disetujui oleh mereka
"Apa perlu ayah pulang dan bawa Ino bersama kalau begitu boleh saja kok" kata Damian dan itu mampu membuatkan Acel menatap ayahnya itu dengan tatapan sukar untuk diartikan
"Jangan, Ino harta berharga daddy, Acel gamau nanti daddy sedih karna Ino pergi dan malah semakin merumitkan keadaan" kata Acel menatap Damian
Tanpa disadari mereka ada seseorang yang mendengarkan semua itu. Tergerak hati nya ingin masuk tapi setelah melihat kelibat seseorang yang berjalan buat ke ruangan itu langsung saja dirinya berlari bersembunyi di balik tembok yang ada sambil membatin
"Bertahanlah, sebentar lagi semuanya akan terungkap"
Sementara Samuel, dirinya kini sudah masuk kembali ke ruang adeknya itu "Apartment atau mansion daddy pilih antara dua" kata Samuel dingin
"Samuel ngomong nya jangan gitu adek ketakutan" tegur Damian "Sebaiknya anda pulang saja urus anak anda yang ga ingat mana ayah kandungnya" kata Samuel membuatkan Damian tersenyum kecil
"Maafkan anak ayah" kata Damian lalu pergi dari ruangan itu "Kok gitu kasian ayah" kata Acel menatap pintu yang kini sudah tertutup
"Pilih yang mana kamu mau" tanya Steward lagi "Mansion" satu kata itu mampu membuatkan Shandy menatap tajam ke arah Acel
"Udah dibuang juga kamu disana kita apartment aja dek, di apartment ada kita bertiga bakal jagain kamu daripada di mansion yang ada kamu disakiti sama tua bangka itu" kata Shandy dengan suara kesalnya
"Tua bangkanya itu juga kan daddy kandung nya abang Shan hihihi bersyukur lah abang masih punya orang tua ga seperti Acel, orang tua kandung udah pergi pas baru ketemu sosok pengganti eh malah terbuang lagi hihihi hidup Acel lucu diminta buat menyayangi setelahnya dibuang lagi" kata Acel menatap ketiga wajah abangnya itu secara bergantian sambil tersenyum manis
"Kita di apartment ya" kata Samuel dan masih saja dirinya di beri jawapan gelengan dari Acel "Acel mau liat kebahagiaan daddy" kata Acel "sebelum hari dimana anak kecil ini terakhir bernafas, terakhir berkedip, terakhir kali buat tersenyum pada kalian" batin Acel
"Yaudah kalau begitu kita ke mansion daddy" kata Steward dan diberi anggukan terpaksa dari Samuel dan Shandy
Skip
Sesampainya mereka di mansion megah itu, Acel dan triple S langsung saja masuk ke dalam mansion tersebut. Baru saja masuk Acel malah mendengar suara tawa lepas yang sudah lama tidak didengarnya
"Acel kangen pelukan daddy, Acel kangen disuapi daddy, Acel kangen diajak jalan sama daddy, Acel kangen semua yang pernah daddy kasih ke Acel" batin Acel
"Lahh kok anak pungut masih ada disini sih bukannya kemaren drama mau ninggalin mansion?" Kata Hera, istri dari Damian yang tidak sengaja melihat keberadaan Acel
Hal itu membuatkan suara tawa tadi terhenti lalu datang lah sosok disayang Acel ke hadapannya saat ini "Bukannya mau pergi? Kenapa masih kesini? Atau kamu ga punya tempat tinggal dan meminta simpati saya lagi?" Kata Dailan
Bughhh
"Ingat kata kata gue!!! Gue adalah orang pertama yang akan berikan tepuk tangan saat melihat lo menyesal!! Ingat itu lo bodoh lo ga tau apa apa gue harap lo nyesal banget!!" Kata seseorang yang sedari tadi diam
"Ckk kamu nonjok daddy mu sendiri karena anak ga tau diri ini? Bawa dia pergi Daddy muak melihat nya pergi, pergi jangan sampai daddy bertemu dengannya lagi" Tanya Dailan
"Tidak tau diri nya saya, saya ga pernah menuntut buat disayang, tapi malah saya dituntut buat menyayangi, dituntut buat ikut aturan, tapi setelah semua itu diikut saya terbuang saya tidak menyangka orang kaya, nama disebut sebut oleh rakyat jelata rupanya begini. Saya merasa segan dan kecewa sekaligus segan karna pernah dianggap permata bagi anda, kecewa karena orang yang membuat luka di tubuh dan hati saya adalah orang yang ga bisa saya benci sampai kapan pun. Jika daddy ga mau liat Acel lagi gapapa kok Acel bisa wujudin kemauan daddy, Acel bakal pergi kok hidup Acel juga ga bakal lama kan?" Kata Acel sambil mundur dan berjalan keluar dari perkara gan mansion
"Ingat kata kata gue, lo akan menyesal udah lakuin semua itu ke Acel. Lo akan merasa kehilangan lagi sana seperti Ano gue pengen liat lo mati bunuh diri karena menyesal ckk"
"Maafin daddy Acel, ini semua demi Ino sayang, maaf tolong pulang daddy ga setuju kamu pergi" batin Dailan menatap anak kesayangannya itu sempat di halang oleh beberapa bodyguardnya
"Misi berhasil"
Heyyoooo ehh tiber update bukan udah bilang ga update sebulan??!!!
Gimana chap kali ini? Gaje maaf ya huhuhuyyyNah jadi ceritanya dari hari selasa kemaren aku tu kan ada test nah tadi baru selesai then soalannya easy banget 😭, nah makanya aku up hehehe
Yang lagi test semangat yawww berjuang sama sama walau test beda aku 2 minggu kedepan ada test lagi nahhh wkwkwk
(08/10/2021)
KAMU SEDANG MEMBACA
Marcell Davies||•Complete
Teen Fiction(BELUM DI REVISI. TYPO BERTEBARAN YANG KATARAK JANGAN BACA NTAR MATA SAKIT!!) Start:-24/08/2021 Anak yang hidup sebatang kara tidak mempunyai pendamping lagi di dunia, dirinya telah ditinggal oleh kedua orang tuanya akibat sebuah kecelakaan yang men...