25

1K 145 7
                                    

Hallo prenn aku up nii hehehe
Vote n comment
Happy Reading

Seindah apapun mimpimu semalam, kamu harus tetap bangun dan menghadapi realiti hidupmu hari ini.

Tak apa.

Penat bukan bererti kita lemah, tetapi rasa itu hadir selepas banyak liku yang telah berjaya kita redah. Sakit bukan bererti kita tidak layak untuk berbahagia, tetapi rasa itu hadir supaya kita menguatkan lagi pergantungan pada Dia

Tangisan yang sangat lirih terdengar di ruang rawat itu, seluruh tubuh milik anak itu sangat lah mengkhawatirkan keadaan nya sangat tidak baik baik saja setelah kejadian terjadi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tangisan yang sangat lirih terdengar di ruang rawat itu, seluruh tubuh milik anak itu sangat lah mengkhawatirkan keadaan nya sangat tidak baik baik saja setelah kejadian terjadi. Mengapa? Mengapa dirinya? Apa dirinya tidak layak bahagia bersama keluarganya?

Flashback on

"MARCELL DAVIES SIAPA YANG MENGAJARI MU MEMOTONG UCAPAN DADDY?!!" marah Dailan lalu menarik tangan Acel dengan kasar buat bangun dari tidurannya.

"D..daddy k..kita mau kemana?" Tanya Acel gugup ketakutan

"Gausah banyak tanya!!" Marah Dailan sambil tetap menarik tangan Acel dengan kasar, di belakang mereka ada tiga anak Dailan lagi yang mengikutinya

"Maafin abang ga bisa lakuin apa apa, bilang aja abang pengecut maaf ya abang sayang banget sama kamu, abang janji mereka semua akan tau kebenarannya dan abang pastikan mereka menyesal" batin seseorang itu sambil setia mengikuti daddy nya yang menarik paksa si kecil kesayangannya itu

Disaat memasuki ruangan gelap itu, Dailan langsung saja melempar tubuh kecil Acel ke lantai dingin itu, tak sengaja tubuh kecil itu terkena tembok yang ada disana dengan keras. Tapi mereka yang lain hanya menatapnya tanpa ada yang ingin membantu

"Daddy emang sayang sama kamu, tapi daddy ga suka anak nakal kayak kamu!!!" Bentak Dailan menghampiri Acel yang kesakitan pada tangan dan tubuhnya

"Hikss...hikss.. maafin Acel dad" isak tangis yang tak sengaja keluar dari mulut Acel itu bukannya meluluhkan Dailan, malah itu membuatkan Dailan muak

Plak

"Nangis kayak anak cewe!!" Ucap Dailan lalu mengambil cambuk kesayangannya yang dulunya menjadi saksi dirinya mencambuk seseorang menggunakan itu

Ctass

"Sakitt dad hikss udah hiksss bundaaaa hiksss"

Ctass

Ctass

"Sakittt hikss udah perih hiksss ga mau lagi hiksss daddy gamau lagii hikss hiksss" tangis Acel tapi itu tidak membuatkan Dailan berhenti entah lah emosinya menutupi segalanya

Sementara seorang dari triple S memilih mundur dan keluar dari tempat itu

"Maafin abang dek maaf maaf, mommy maaf aku gabisa bantu anak itu" batinnya lalu berjalan menenangkan dirinya

Diruangan itu masih saja terdengar tangisan Acel dan sekarang malah semakin terdengar menyakitkan bagi dua dari triple S, dan pada akhirnya mereka juga ikutan keluar tinggallah Acel dan daddy-nya itu

Ctass

"A..ce..l g..ga k..kuat d...a..d" kata Acel terbata bata karna masih saja menahan perih luka yang sangat jelas di tubuh nya itu

"Setelah apa yang kamu buat!! Dan sekarang nangis?!! Kamu ga tau apa saya cape!! Daddy cape kamu selalu bikin ulah!!!" Kata Dailan lalu dengan tidak punya hatinya dia menendang tubuh kecil itu sehingga kepala Acel terkena dinding ruangan itu

"D..add..y s..a..ki..t A..ce..l ga kuat l..ag..i maaf maaf hiksss hikss hikss Acel salah.. hiks A..ce...l tau maaf maaf dad, A..ce..l s..ay..ang daddy kayak sa..ya..ng ayah hikss m..aaf" katanya seiring kesadarannya yang kian hilang

Disaat itu barulah Dailan mengingat semuanya dengan cepat dirinya melihat keadaan Acel

"Baby? bangun heii itu dikit doang lohh bangun jangan ninggalin daddy sayang heii bangun Acel!!" Perintah Dailan sedikit ketakutan

"Jangan ninggalin daddy seperti Ano ninggalin keluarga ini ga ga jangan!! kamu permata daddy kamu harus tetap disamping daddy" katanya sambil menggendong Acel buat keluar dari ruangan itu

Flashback Off

"Baby, mau makan gak?" Tanya Dailan pada Acel tapi hal itu tak kunjung di jawab Acel yang masih saja memunggungi nya

"Apa setelah Acel pergi, daddy puas? Acel sakit dad ga cuma tubuh, tapi hati Acel sakit dad. Apa hidup Acel ga bakal ada kata bahagia?" Batin Acel

"Baby daddy minta maaf" kata Dailan sambil menyentuh pundak Acel tapi yang ada hanya ringisan kecil keluar di mulut si kecil itu

"J..jangan dad p..pe...rih" katanya tak lupa juga tubuhnya masih saja bergetar akibat sukar buat melawan perih yang ada di seluruh tubuhnya

"Baby tidur ya daddy pastiin besok udah ga sakit lagi. Maafin daddy" ucap Dailan menatap setiap luka yang ada di pergelangan tangan anak kecilnya itu

"Perih ya, daddy minta salep ke dokter dulu. Daddy obati ya" kata Dailan tapi hanya diberi gelengan oleh Acel

"Dan pada akhirnya, hukuman itu akan dilakuin lagi percuma dad gausah, kirain daddy kayak ayah Acel dulu tapi harapan Acel musnah" kata Acel pelan tapi masih didengar jelas oleh yang ada di ruangan itu

"Terima kasih udah tampung Acel, tapi jika gini jadinya Acel mohon dad titipin aja aku di panti gapapa Acel ga sanggup, ini perih banget dad hikss hikss" katanya lagi membuatkan Dailan dan triple S membeku

"Adek jangan ninggalin abang, abang sayang kamu" ucap Shandy yang langsung berjalan ke arah Acel

"Udah dad jangan maksain adek ku, apa yang daddy buat semalam sama kayak orang itu lakuin ke Ano" kata Shandy sambil menahan tangisnya

"Adek abang, udah gausah pikir apa apa sekarang kamu istirahat ya kalau mau apa apa bilang langsung ke abang atau bang Sam dan kak Steward" ucap Shandy lalu mengecup kening Acel

"Abang sayangg Acel, jangan pergi"

Hehehehe aku up karna janji ke some pren tadi huhuhuyyy
So gimana gimana???
Dapat ga feel nya tu? Huhuhu😂😂🔫
#doubleup
(19/09/2021)

Marcell Davies||•CompleteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang