06

4K 401 27
                                    

Hallo vote n comment ya pren
Happy Reading.

-Kebahagiaan selalu tampak kecil saat berada dalam genggaman. Tapi coba lepaskan dan anda akan langsung tahu, betapa besar dan berhargannya kebahagiaan-

 Tapi coba lepaskan dan anda akan langsung tahu, betapa besar dan berhargannya kebahagiaan-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Jadi siapa anak itu dad?"

"Di.." ucapan tuan Dailan terpotong untuk kesekian kali lagi "Bikin sama siapa?" Tanya anak pertamanya

"Ga bikin.." dan ya terpotong lagi oleh pertama kecilnya itu yang saat ini lagi duduk santai di kasur ruangan itu. Ohiya kalau ditanya mereka dimana jawapannya ialah RS lebih tepat mereka di ruang vip.

Disini juga sudah ada ketiga putra kandung Dailan dan sekarang dirinya diinterogasi oleh kedua putra sulung dan tengah nya itu

"Daddy" panggil Acel menatap ke mereka bertiga "Iya ada apa?" Tanyanya

"Mereka siapa?" Tanya Acel lagi sambil menunjuk ke arah dua lelaki yang duduk bersama daddy nya itu sementara seorang pula duduk di sampingnya

"Ouh mereka kaka mu" ucap Dailan santai lalu berjalan mendekat ke arah Acel saat ini. "Udah selesai makannya?"

"Udah dad kaka yang ini suapin tadi" ucap Acel lalu tersenyum ke arah salah satu dari putra Dailan

"Shandy, nama abang Shandy" ucapnya dan diberi anggukan semangat oleh Acel

"Marcell Davies itu nama Acel yang imut yang ganteng cool semua ada di Acel" ucap Acel sambil membuat beberapa gaya yang menurutnya pantas dengan apa yang disebutnya tadi tak lupa juga dengan senyumannya itu

"Marcell Davies itu nama Acel yang imut yang ganteng cool semua ada di Acel" ucap Acel sambil membuat beberapa gaya yang menurutnya pantas dengan apa yang disebutnya tadi tak lupa juga dengan senyumannya itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Yakin banget bilang dirinya ganteng senyum gitu aja keliatan bayinya" gumam Shandy tapi masih didengar oleh yang lain begitu juga Acel

"Iri ya?" Tanya Acel sambil tersenyum mengejek "Iri? Yakali iri sama anak kecebong kayak kamu ya ga lahh" jawap Shandy membuatkan mereka menggelengkan kepala

"Abang berdua namanya siapa?" Tanya Acel tersenyum menampakan deretan giginya itu

"Steward Eadwine panggil kak Steward" ucapnya lalu tersenyum manis ke Acel

"Samuel Eadger Mildred, dan untuk daddy jelaskan semuanya" kata Samuel menatap tajam ke arah daddy nya itu. Tiada tanda tanda Samuel yang diberikannya ke Acel seperti senyuman perkenalan tapi ini hanyalah datar yang ditunjukkan nya pada anak itu

"Okey baiklah, daddy menemui nya tadi saat anggota Veldacroz mengepung kami dan disaat beberapa anggota lengah dan hampir terbunuh anak ini lah yang malah menembak mati anggota itu" kata Dailan sembari duduk di bangku kosong yang ada di sana

"Dan dikarena itu daddy mengangkatnya sebagai anak?" Tanya Samuel lagi dengan suara dinginnya membuatkan Acel menunduk takut "Udah lah bang, Lo bikin ni anak jadi takut tau" kata Shandy ke abang tertuanya itu

"Emang gue peduli, anak kayak dia paling adalah kelinci yang dihantar anggota Veldacroz buat kerja kerja kita semua hancur!!" Kata Samuel sambil menatap

"Ga baik loh bang buruk sangka" kata Steward tidak terima dengan apa yang diucap abang tertuanya itu begitu juga yang lain. "Bersangka buruk? Sepatutnya kalian liat ni anak caranya aja tingkahnya bikin nama keluarga kita buruk dia ini sampah di keluarga ini, asal usulnya juga kita ga tau!!" Kata Samuel dengan lantang sambil menolak bila kan kepala Acep menggunakan jari telunjuknya membuatkan Acel menahan tangisnya

"Bang jangan kasar sama adek aku!! Kalau abang ga suka dia yaudah pergi dari sini" kata Shandy menahan amarahnya "Emang gue pengen pergi juga jijik gue liat ni anak asal usul entah darimana mungkin anak pelacur oh satu lagi gue ga akan pernah ngangep lo keluarga gue inget itu!!" Kata Samuel lagi

"Yasudah kalau kau tidak suka itu masalah mu, yang jelas Acel adalah permata daddy itu saja, satu lagi jangan pernah kau tarik kata kata mu dan jangan pernah deket sama permata daddy lagi kamu bisa pergi sekarang pintu ruangan ada di sebelah kanan" kata Dailan dan itu membuatkan Samuel marah besar lalu beranjak pergi dari sana

Sementara itu, Shandy dan juga Steward berusaha buat mendiami si kecil yang saat ini telah pun menjadi adek mereka "Jangan nangis lagi biarin aja bang El emang gitu dia ga suka orang baru masuk ke dalam kehidupan nya" kata Steward dan diberi anggukan oleh Shandy

"Hikss hiksss s..siapa yang nangisin hikss b..bang S..sam hikss i..ini tangan aku abang dudukin" tangis Acel membuat Steward langsung berdiri dari duduknya dan benar saja tangan Acel diduduki oleh nya "Maaf ga sengaja" ucap Steward

"Bhuooo bang diemin sebelum daddy marah" ucap Shandy sambil tertawa pelan menatap wajah panik abang keduanya itu "Kalian jangan seperti abang kamu itu otak nya di luar dari kranium" ucap Dailan dan hanya diberi kekehan geli oleh kedua anaknya itu

"Sebaiknya kamu istirahat baby, perut dan dada mu masih sakit?" Tanya Dailan "Dikit doang dad masih bisa ditahan kok" kata Acel sambil tersenyum ke Dailan

"Kok ditahan ga bagus tu kalo sakit bilang" kata Shandy "Iya bener banget dede nya kaka ga boleh nahan sakit ga tau aja dede gimana daddy panik pas nunggu di igd" kata Steward membuatkan Dailan menggelengkan kepala agar anaknya itu tidak ngomong apa apa

"Tau ga de.....

Flashback On

"Gimana keadaan putra bungsu gue?" Tanyanya saat sudah dihadapan dokter itu

"Kapan lo punya anak bungsu lagi Lan? Bikin sama siapa lo?" Tanya dokter itu lain tak bukan jika abang kandung dari Dailan "Bikin sama monyet banyak tanya lo gimana keadaan anak gue?!!" Tanyanya heran bercampur kesal dengan abang satu satunya yang tidak pernah disayanginya itu

"Dia sekarang udah okey dan lagi tidur akibat pengaruh obat yang gue kasih, cuma saja jangan berikan dia makanan pedas lagi. Anak itu punya alergi dengan makanan pedas dan itu yang menyebabkan dia langsung kesakitan dibagikan dadanya" terang nya

"Itu doang kan? Di rawat inap?" Tanyanya dan diberi anggukan saja oleh abangnya itu "Ruangan VIP ya abang ku tidak ku sayang" lalu Dailan memilih buat menelfon ketiga putra buat disuruh ke rumah sakit segera

Flashback Off

Lain pula di tempat ini, seseorang yang masih marah dengan kejadian tadi itu bergumam "Gue akan bikin lo tersingkir dari keluarga itu"

Besok ga up niii busy nugas😭
(30/08/2021)

Marcell Davies||•CompleteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang