Hallo pren up lagi ni tapi vote n comment juga..
Feedback'an sama cerita kalian yokkk kasih aku linknya nanti aku baca, vote n comment🐣🐣
Happy reading 🌻Kadang kau sedar kedudukan diri kau sehingga keperluan dan keinginan orang lain kau dahulukan.
Memang sakit tapi kau tidak punya sesiapa lagi untuk bergantung tambahan pula kau tidak ada sebarang simpanan kewangan.
Bertahanlah hanya itu sahaja yang boleh aku katakan sebab yang berada dalam situasi itu adalah diri kau jadi tabahkan hati dan gagahkan kakimu untuk terus melangkah.
Sebelumnya untuk oma dan opa triple S udah pamit pulang beberapa hari lalu buat ke mansion mereka sendiri.
Setelah kejadian dimana Dailan membawa pulang anaknya dari mall itu, sejak itulah juga keamanan di mansion semakin ketat. Ditambah lagi triple S yang selalu memilih berada di dekat Acel kecuali hari ini.
Hari ini, tampak semuanya, daddy dan ketiga abangnya itu terpaksa buat pergi menguruskan urusan mereka masing masing. Tinggallah Acel seorang diri ditemani Bian dan beberapa bodyguard lainnya.
"Paman Acel punya satu permainan, paman paman mau ikut main?" Tanya Acel menatap orang orang yang badannya kekar dan tegap itu "Emang nya tuan muda mau main apa?" Tanya salah satu dari mereka yang terkesan tidak datar dan mudah untuk dekat dengan Acel.
"Bukan permainan sih paman, Acel kau masakin daddy sama abang kakak boleh nggak?" Tanya Acel dengan tersenyum menampakkan deretan gigi putih nya itu
"Maaf tuan muda, tapi tuan dilarang buat masuk ke ruang memasak" kata Bian
"Larangan untuk dilanggar bukan untuk patuhi" kata Acel lalu berjalan menuju ruang memasak yang berada di lantai 2. Ohiya mansion ini mempunyai banyak tingkat, jika diliat dari luar mungkin orang mengira ianya cuma 4 tingkat tapi jika masuk ke mansion itu, kita akan melihat bahwa ada 2 lantai lagi di buat ke bawah aka lantai bawah tanah.
Jadi dibagikan dimana lantai bawah sekali ada ruang gelap yang cuma beberapa orang bisa masuk, lantai kedua dari bawah adalah ruang memasak, lantai ketiga dari bawah adalah pintu masuk dan keluar, lantai keempat adalah tempat latihan menembak bagi anggota tempur dan beberapa kamar untuk bodyguard, lantai kelima kamar Acel, Triple S dan Daddy Dailan dan yang terakhir lantai keenam ialah ruang perpustakaan, gym, dan ruang kerja Dailan.
Saat ini Acel sudah berada di ruang memasak dan sedang menatap polos bahan mentah yang akan digunakan nya buat memasak makanan untuk daddy dan abang abang tercintanya itu.... hehehe
"Paman semua ga mau videoin Acel masak gitu? Maklum aja ni Acel kan chef hebat gitu udah bisa ngalahin chef Juna ni" katanya bangga.. "Ekhemm saya disini loh" kata seseorang
"Wihh chef gimana kabarnya? Sehat? Alhamdulillah" kata Acel tersenyum tanpa dosa "Yang tadi Acel main main doang hehehe" tambahnya dan cuma diberi anggukan pada chef itu
"Tuan sebaiknya biarkan mereka yang memasak dan tuan muda tinggal tunggu di meja makan yaa" kata Bian masih takut jika ketauan tuan besarnya itu
"Paman Bian santai saja Acel bisa masak kok, ini Acel mau masak nasi goreng" kata Acel "Biar saya bantu ya tuan" kata chef itu dan hanya diberi anggukan kecil dari Acel. "Bantu liat" kata Acel
"Celemek mana?" Tanya Acel dan langsung diberikan pada Acel lebih tepat di pakaikan langsung oleh seorang perempuan yang juga chef di ruangan itu
"Makasih" kata Acel lalu sibuk mengambil beberapa sayur dan isi ayam buat di potong potongnya duluan "Tuan ini tu harus dicuci dulu" kata Bian
"Paman Bian diem deh jangan ganggu konsentrasi Acel, ini udah bener loh semua chef juga ga bilang apa apa jadi ini bener lah" kata Acel sigap meletakkan panci di kompor.
"Paman ini hidupin kompornya" kata Acel mengarahkan salah satu dari mereka yang ada di sana buat menghidupkan kompor.
Saat Acel ini menuang minyak masak ke panci, "Tuan ini tu kebanyakan" kata seorang chef
"Gapapa daddy kaya boleh beli banyak minyak" ucap Acel santai sambil memasukan hirisan bawang, sayur dan isi ayam itu lalu di masukkan nya nasi putih "Paman ini kok nasi goreng Acel aneh ya?"
Ya gimana ga aneh minyaknya saja banyak nasinya dikit ya jadi gitu lah..(susah untuk berkata apa apa)
Tak lama kemudian terdengar suara pintu ruangan itu terbuka "Apa disini ada Acel?" Tanya seseorang
"Ouh tuan muda ada sebelum anda siapa?" Tanya seorang bodyguard di sana
"Saya Leon dan ini Juna kami sahabat Acel" katanya. Mendengar saja nama itu seperti tidak mengingat soal masakannya Acel malah meninggalkan itu dan menghampiri teman barunya itu.
"Hye kalian, kok kesini?" Tanya Acel tersenyum manis "Ya kan mau main" kata Leon dan diberi anggukan oleh Juna
"Yaudah yok ke kamar Acel aja" katanya dan beranjak keluar dari ruangan itu diikuti kedua temannya dan bodyguard bodyguard yang setia mengikuti kemana Acel pergi. Sementara chef chef diruangkan itu bernafas lega lalu memilih membereskan kucar kacir yang dilakukan oleh Acel tadi.
Baru saja ingin ke lift buat ke kamarnya mereka malah terdengar bunyi gaduh yang berasal dari luar "Apaan tu kita keluar yuk" kata Juna panik dan diberi anggukan cemas oleh Acel dan Leon
"Tuan kalian bertiga mending di kamar saja dan jangan keluar, diluar bahaya" kata Bian dan beberapa dari mereka bergerak buat melindungi tuan muda nya itu dan mengeluarkan senjata mereka
Larangan harus di langgar
Bukannya mengikuti ucapan Vian mereka malah ikutan pergi keluar buat memastikan apa yang terjadi. Sesampainya di luar mereka bahkan kaget melihat beberapa orang yang sudah tewas dan ada pula dari mereka yang saling menondongkan senjata masing masing.
Tanpa sadar seseorang malah mencondongkan senjatanya tepat pada Acel
"Ini akan menjadi hari terakhirmu sayang"
DORRRRR!!!
Heheheheh done,, gimana ni??
Comment n vote yaa
Rekomendasi ke aku dong cerita familyship terus cast utamanya meninggal😂
(15.09.2021)
KAMU SEDANG MEMBACA
Marcell Davies||•Complete
Teen Fiction(BELUM DI REVISI. TYPO BERTEBARAN YANG KATARAK JANGAN BACA NTAR MATA SAKIT!!) Start:-24/08/2021 Anak yang hidup sebatang kara tidak mempunyai pendamping lagi di dunia, dirinya telah ditinggal oleh kedua orang tuanya akibat sebuah kecelakaan yang men...