Assalamualaikum semua, heii janji aku lunas yaa.. Untuk (flashback) Ano/Acel aku ga buat ya maaf sekali lagi soalnya aku rada lupa semuanya tenang ni cerita. Yang masih penasaran
"Si Acel beneran meninggal?" Yaudah ayo bacaaaa yowwww.Vote n comment juga😔
Sesiapapun yang datang memberi harapan namun dia tidak kelihatan saat kita mahu dipedulikan, di situ telah jelas tertunjuk akan makna tentang kesungguhan.
Kita berhak dicintai dan dihargai, bukan disisihkan lantas dibiarkan makan hati seorang diri.
Beberapa mayat telah ditemui pagi tadi, membuatkan mereka semua tidak bisa membendung air mata mereka
Acel,
Bukan tersangka, namun memang dirinya lah yang saat ini rentung. Hanya tersisa tulang menulangnya. Orang tua mana yang tidak sakit menatap anaknya yang tinggal tulang. (Mau sedih eh malah lupa nama bapaknya) Dailan yang menatap tulang anaknya itu langsung saja terjatuh dengan air mata yang tidak dibendungnya lagi sambil memeluk tulang yang ada di hadapannya
"Maafin daddy Ano, kembali sayang daddy kangen nak. Maaf, maaf maaf gak becus jagain kamu nak." Batin Dailan sambil melihat tengkorak milik anaknya itu
"Mulai sekarang kamu anak kandung saya, tiada penolakan"
"Wah emang boleh?!! Ayolah gaskeun!!"
"Mulai saat ini kamu ga boleh sekolah umum"
"Wahh boleh tu, Acel setuju?!"
"Daddy!! Acel sayang daddy"
"Ano pamit pergi"
"Ya Allah, aku tidak kuat. Kenapa tidak aku saja kenapa anak ku. Ku mohon bangunkan aku dari mimpi buruk ini." Batin Dailan
"Dad, seharusnya kita saling menguatkan adek bakal sedih kalau daddy terus-terusan begini." Kata Samuel dan diberi anggukan oleh mereka yang lain
"Sebaiknya kita urus pemakaman adek sekarang juga, ga baik juga kan menunda pemakaman adek." Kata Steward dan dianggukan juga oleh kedua adek dan abangnya serta daddy-nya itu
(***)
Di tanah perkuburan saat ini, orang-orang lagi membaca yassin tanpa tahu bahwa ada seorang anak yang berwajah pucat menatap mereka semua.
"Bahagia terus, Acel juga udah bahagia disini. Makasih untuk beberapa bulan ini. Acel seneng terima kasih daddy. Disini ada mommy juga loh dad. Acel tunggu daddy." Kata Acel di balik pohon besar itu namun tanpa disadarinya ada seseorang yang menangis keras saat melihat kewujudannya saat itu
"Ano!!! Ino kangen!!" Teriaknya sambil berlari ke tempat Acel berdiri membuatkan beberapa orang disana kaget akan hal itu
"Berbahagia lah, Ano udah bahagia disini. Terima kasih ya untuk semua Ino. Ino orang baik jangan jadi jahat lagi, jika ga puas hati sama seseorang bilang No jangan pendam. Ano sayang Ino. Ano pamit ya jagain daddy dan tiga abang Ano juga ya." Kata Acel sambil tersenyum manis
"Maafin Ino yang kasar sama Ano, Ino ga tau diri ya? Maaf, maafin Ino ya Ano. Ino nyesel ngikutin kata dia buat bikin kamu kayak gini, abang seperti apa Ino!! Udah hancurin hidup adek sendiri. Ino minta maaf hiksss hiks bawa Ino ayo!!" Kata Ino sambil menangis namun Acel menggelengkan kepalanya
"Ino, ayo ke sana ngapain kamu disini? Ayo ucapan selamat tinggal sama Ano." Kata Shandy yang menahan tangisnya mendengar ucapan Ino tadi
"Tapi Ano disini bang." Kata Ino sambil menunjuk ke Ano yang tidaklah bisa dilihat oleh Shandy
"Ano gaada disini. Ayo" kata Shandy menarik pelan tangan Ino
"Ino pamit ya Ano, maaf sekali lagi hikss hikss Ino bakal jagain mereka. Bahagia disana ya." Kata Ino sambil menuangkan air bunga di tanah pemakaman Acel. Tak lama bayangan Ano yang tadi di hadapan Ino kian menghilang membuatkan Ino berdiri dan memeluk
"Jangan ninggalin Ino!!!" Teriak Ino yang langsung terduduk lemah
(***)
Di tempat lain,
"Lah!! Acel ga mati?! Bukannya rentung ya?!! Daddy!! Daddy!!" Panggilnya
"Wah, anak mommy udah bangun saja!! Mas!! Tian udah sadar!!!" Teriak wanita itu
Brakk
"Alhamdulillah, anak daddy udah sadar saja. Anak daddy memang kuat deh" kata lelaki itu lagi membuatkan Acel bingung
"Kalian s..siapa? Tian?" Tanya Acel ke mereka dengan wajah bingungnya
"Ini mommy nak, masa kamu lupa? Mas!! Tian kenapa!!" Takut wanita itu
"Kalian siapa? Tian siapa? Nama aku Acel." Kata Acel ketakutan
"Sebentar mas panggil dokter dulu." Kata lelaki itu lalu berlari keluar dari ruangan itu
"Kenapa malah jadi seperti ini?" Batin Acel.
Tamat
Insyaa Allah nanti cerita ini bakal aku unpub sementara buat revisi n nambahin chapter tentang flashback Ano..
Tadinya aku mau up 2 extrapart tapi aku malas ngetik n ingatan aku tentang cerita ini emang 20/100 bahkan nama" mereka juga aku lupa hehehe maaf ya..
Maaf juga extranya gaje, biasa saia masih amatir☺️
KAMU SEDANG MEMBACA
Marcell Davies||•Complete
Teen Fiction(BELUM DI REVISI. TYPO BERTEBARAN YANG KATARAK JANGAN BACA NTAR MATA SAKIT!!) Start:-24/08/2021 Anak yang hidup sebatang kara tidak mempunyai pendamping lagi di dunia, dirinya telah ditinggal oleh kedua orang tuanya akibat sebuah kecelakaan yang men...