Salam buat kalian semua. Vote n comment.
Pagi ini, Semua terasa hangat dan nyaman. Semua itu kembali setelah si kecil mereka di nyatakan meninggal eh canda🤣🤣🤣 di nyatakan sudah stabil dan boleh melepaskan beberapa alat medis yang menempel di bagian dadanya
"Abang?" panggil Acel yang sudah bosan karena tidak diizinkan buat kemana-mana. Bahkan, mereka sanggup memakaikan popok ke Acel buat anak itu lebih mudah buat membuang air besar atau kecil. Bukan kenapa napa cuma saja mereka takut jika Acel akan lelah dan drop lagi.
"Yes baby, what do you want?" Tanya Shandy pada Acel
"Mana abang Samuel, kak Steward, Juna, Leon dan... hmm apa daddy ga mau liat Acel lagi? Padahal Acel kangen hehe tapi yaudah gapapa." kata Acel terkekeh kecil seolah tiada apa-apa yang terjadi
"Abang Sam ada urusan sama kak Steward. Juna dan Leon kan sekolah kamu lupa ya?" Tanya Shandy membuatkan Acel reflek menepuk pelan jidatnya. Namun, bagi Shandy itu bakal menyakitkan jidat adeknya itu.
"Mau dipotong tu tangan jangan asal tepuk jidat ntar merah lagi" kata Shandy serius membuatkan Acel hanya bisa menganggukkan kepalanya pasrah atas kelakuan dan perubahan abangnya itu. Bukan hanya Shandy tapi semuanya berubah setelah dirinya bangun.
Tokkk...Tokkk...Tokkk...
"Buka pintu!" Perintah Shandy dengan sedikit tegas pada bodyguard yang sedari tadi berada di ruang rawat itu
Ceklek..
"Assalamualaikum, hye sayang how are you today? Mommy bawain makanan ni katanya Juna sih kamu ga mau makan makanan rumah sakit ya?" Kata mommy Arnie pada Acel yang hanya menundukkan kepalanya karna takut di ceramahi oleh mommy dari sahabatnya itu.
"Walaikumsalam." Kata Shandy dan Acel bersamaan
"Ini fine mommy, iya maaf mommy, tapi makanan RS ga enak." kata Acel dengan suara pelannya
"Gapapa Acel ini, sekarang kamu makan ya sayang?" Kata mommy Arnie mengelus rambut Acel dengan pelan
"Shandy, ini mommy bawain makanan juga buat kamu. Makan dulu pasti kamu lelah jagain ni anak nakal!" Kata mommy Arnie lalu terkekeh pelan saat melihat Acel yang melotot menatapnya
"Acel ga nakal ya mommy tu Juna yang nakal!!" Adu nya pada mommy Arnie
"Iya nanti mommy cubit dia ya." Kata mommy Arnie yang diakhiri kekehan kecilnya
"Kalau saja mommy masih ada disini, apa mommy akan bahagia anak kesayangan nya kembali? Mommy Shandy kangen, adek kembali mom. Jangan pernah ambil adek mom bilang aja aku egois tapi aku mohon mom." Batin Shandy tanpa sadar air matanya mengalir dan itu disaksikan langsung oleh mommy Arnie
"Shandy kenapa hm?" Tanya mommy Arnie
"Ga kok, keingat mommy aku aja." kata Shandy spontan membuatkan Acel menatap Shandy dengan tatapan yang sukar diartikan
"Woww!! Abang kangen mommy nya abang, aku pula kangen daddy nya abang tapi sama-sama ga bisa gapai." kata Acel terkekeh geli tanpa tau di balik senyumnya ada luka yang setiap hari ditoreh oleh orang-orang sekitarnya
"Kapan Tuhan? Aku cape ngadep semua ini. Apa perlu bertahun lagi? Katanya sih ngasih dugaan ikut kemampuan kenapa aku ga mampu dengan semua ini?" Batin Acel sambil tetap memakan makanan yang diberikan mommy Arnie tadi
Tokkk..Tokkk..Tokkk...
"Tuan muda Shandy, di luar ada tuan muda Ino dan tuan Dailan." kata bodyguard milik Samuel yang tadinya berjaga diluar ruang rawat inap Acel
"Hmm ga, jangan gue ga akan biarin iblis masuk di sini!" Kata Shandy tiba-tiba menggerak marah
"T..tapi Acel kangen daddy bang, please bang?" kata Acel yang siap buat turun dari kasur tempatnya dirawat
"Sekali kamu turun, ga untuk semuanya. Filex baru mereka masuk!" kata Shandy terkesan terpaksa didalam percakapan nya itu
"Mahu bagaimana pun Acel juga darah daging nya daddy mu. Kita ga bisa dong buat jatuhin mereka begitu juga kamu, seberapa besar sakit hati kamu ke daddy kamu, dia tetap orang yang andil saat kamu lahir bahkan sebelum kamu lahir. Yasudah mommy pulang dulu ya?" kata mommy Arnie yang hanya dibalas anggukan kecil dari Shandy lalu mommy Arnie langsung beranjak pergi dari ruangan itu buat pulang ke mansion milik suaminya.
Ceklek..
"Assalamualaikum anak daddy, bagaimana kabar kamu hm. Daddy kangen An.. Acel" kata Dailan memeluk Acel dengan sangat erat
"Bukannya dulu daddy bilang daddy ga akan kangen sama anak pungut hehehe narik ucapan ya? Biasalah anak imut siapa aja sih yang ga narik ucapannya." Kata Acel dengan pedenya
"Kamu udah sehat?" Tanya Ino sambil ingin memegang tangan Acel
Namun alih-alih memegang, Acel malah menepisnya dengan keras. Jika kalian mengira Dailan akan marah? Maka jawapannya..
"Maaf Ino, tapi tangan Acel masih pegal ga boleh dipegang dulu sama kamu" kata Acel membuatkan Shandy tersenyum akan hal itu
"Good boy!" Batin Shandy ingin rasanya dia teriak dan tepuk tangan saat mendengar tuturan adeknya itu
"Maaf ya Ino, tapi benar kata Acel. Tu lihat tangannya masih ada kesan bengkak jangan di pegang-pegang lagian kamu kan belum pake sanitizer ntar ada bakteri malah sakit lagi anak daddy." kata Dahlan pada Ino membuatkan Ino menganggukkan kepalanya
"Maaf ya Acel, Ino ga tau." Kata Ino pada Acel
"Ah? Gini deh Ino. Acel tu kan pernah belajar gitu, daddy Acel pinter kan dulu?!" Kata Acel dan diberi anggukan pada Dailan
"Iya sayang." Jawab Dailan
"Nah Acel pernah belajar ni, katanya definisi orang bodoh itu adalah orang yang suka ngomong ga tau padahal dia tau." kata Acel membuatkan Dalam hanya bisa tersenyum
Begitu juga Shandy yang langsung ketawa ga ingat dunia
"Sial, tunggu saja tanggal mainnya lagi anak iblis!!" Batin Ino yang saat ini dirinya hanya bisa menampilkan cengirannya
Hallo hallo.. ada manusia nda? Ga ada? Yasudah terserah hahahaha
Aku up lagi pas tanggal 20 ya.. ini aku up gara-gara bosan hahaha..
Just contact me if aku belum up Acel di tanggal 20 ini ya
Comment n vote jangan lupa...
KAMU SEDANG MEMBACA
Marcell Davies||•Complete
Teen Fiction(BELUM DI REVISI. TYPO BERTEBARAN YANG KATARAK JANGAN BACA NTAR MATA SAKIT!!) Start:-24/08/2021 Anak yang hidup sebatang kara tidak mempunyai pendamping lagi di dunia, dirinya telah ditinggal oleh kedua orang tuanya akibat sebuah kecelakaan yang men...