24

961 130 5
                                    

Hallo pren vote n comment juga!!
Happy reading 💙🌻

Hidup adalah sebuah perjalanan. Bila mana kepenatan membuat langkah kaki kita terhenti, rehat sebentar dan berbanggalah dengan perjuangan kita selama ini.

Bila mana kesakitan membuat diri merasa tidak lagi kuat untuk terus berjalan, menepilah dan minta kekuatan, juga pertolongan dari Tuhan.

Bila mana kesakitan membuat diri merasa tidak lagi kuat untuk terus berjalan, menepilah dan minta kekuatan, juga pertolongan dari Tuhan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Acel, saya mau dia jika kalian tidak membawanya jangan pernah menganggap saya ada lagi" katanya pada triple S

"Acel? Baiklah nanti kami ajak Acel kesini tapi ada satu syarat" kata Samuel menatap dia

"Apa? Katakan saja?" Tanyanya lalu menatap tajam pada triple S

"Mudah, jangan apa apakan dia karna yang hanya bisa mengapa apakan nya cuma kami bertiga" kata Steward dan diberi anggukan setuju oleh Samuel

"Baiklah jika itu yang kalian mau, saya tidak akan mengapa apa kan ya saya cuma ingin melihat nya saja" katanya tersenyum miring "Sekarang pulang lah kalian mungkin saja anak itu masih menunggu ouh tidak bukan si anak kecil tapi takut serigala jadian itu yang sedang menunggu kalian di mansion nya" katanya lalu tertawa tanpa beban

Sementara mereka langsung saja beranjak pergi dari hadapan orang itu.

Lain lagi Acel dan daddynya saat ini, Acel malah menatap Dailan dengan wajah meledeknya sambil menjulurkan lidahnya

"Anak kesayangan daddy tidur ya ini udah larut baby" kata Dailan masih sabar walau dirinya sangatlah cape saat ini. Malah hal itu hanya diberi gelengan oleh Acel dan terus saja menghindar dari Dailan yang ingin memeluk anak itu

"Ah udah lah daddy cape" kata Dailan lalu berbaring di kasur milik anaknya itu "Kasian, daddy mau Acel pijitin?" Tawar Acep sambil mendekat ke arah daddynya itu

Happ

"Kena!!! Sekarang bayi gede daddy ini bobo udah malam sayang!!!" Kata Dailan sambil memeluk gemas anaknya itu

"Daddy, sekiranya nanti Acel pergi jangan sedih" kata Acel tiba tiba membuatkan pelukan Dailan semakin merenggang

"Kamu ngomong apasih, gaada yang bakal bikin kamu pergi. Daddy mau kamu tetap di samping daddy sampe nanti kamu nikah dan bahagia. Biarkan daddy dulu yang pergi bukan kamu" kata Dailan menatap anak kesayangannya itu

"Bilang aja daddy egois tapi itu bener adanya, daddy gamau liat anak kesayangan daddy pergi ninggalin daddy. Daddy sayang banget sama kamu" kata Dailan lalu memeluk anaknya itu

"Jangan omongin itu lagi jika abang dan kakak mu mendengar sudah pasti hukuman akan menantimu" kata Dailan membuatkan Acel menggelengkan kepalanya cepat

Tanpa sadar ketiga orang yang baru saja di ucap oleh Dailan malah berdatangan masuk ke kamar milik Acel

"Demen banget ngomong topik mati? Kenapa sih di otak otak lo emang mati doang ya?" Kata Samuel membuat Dailan menoleh ke arah belakangnya

"Samuel, udah jangan gitu dia adik mu. Sebaiknya kalian bertiga bersih bersih terus istirahat" kata Dailan menatap ketiga anaknya itu

"Jangan ngira saya pergi hukuman mu tidak ada, tunggu besok" kata Samuel dengan tatapan tajamnya menatap Acel

Tiada lagi kelembutan yang selalu di liatkan nya pada orang lain. Samuel menjadi sosok yang pertama kali Acel liat. Samuel tidak berubah tetapi Samuel menjadi sosok aslinya.

Sementara Dailan yang mendengar itu diam diam juga ikutan tersenyum tipis, sekali kali ga masalah kan buat menghukum anak kecil ini agar dia lebih mau mendengar ucapan mereka. Sedari kemaren kemaren lagi Dailan harus merendahkan emosinya pada anak kecil itu tapi untuk sekarang dirinya lelah akan semua yang terjadi hari ini karna ulah si kecil itu.

"Acel minta maaf abang" kata Acel ketakutan ingin beranjak mendekati abangnya itu namun Dailan malah melarangnya karna itu sama saja membahayakannya bukan?

Salah itu pemikiran kalian!!!! Dalam melarangnya agar hukuman berlangsung besok biarkan saja hari itu diisi dengan darah dan tangisan lagipula Dailan dan ketiga anaknya itu sudah lama tida meliat darah dari kesayangan mereka

"Sudahlah sebaiknya kamu tidur" ucap Sailan sambil mengecup kening Acel "Tapi dad.." ucapannya terpotong dengan Dailan

"Jangan sampai ucapan mu tadi benar adanya jadi sebaiknya ka..."

"Acel ga senga..."

"MARCELL DAVIES!! SIAPA YANG MENGAJARKAN MU UNTUK MEMOTONG UCAPAN DADDY?!!!"



Up kayak gini masih ada yang baca g ya? Wkwkwk...STOP!!! Jadi ini yang jahat siapa!!! Dailan apa triple S😣😣
Yaudahhhh gwsah dipikirin ntar pusing saia ga tanggungjawab

Double up? Liat aja ntr kalo aku baik hati pasti bakal ada double up nya wkwwkkw
(19/09/2021)

Marcell Davies||•CompleteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang