Kamu harus punya kemauan untuk mengubahnya menjadi tindakan, itulah cara supaya pikiran atau keinginan menjadi kenyataan.
Playlist : I Wanna Be With You ~ Gummy
💠 :› 💠
"Kamu kan kalah main kelereng nya, jadi ini semua punya aku.""Ngga! Balikin semua punyaku!"
Anak cowok itu menggaruk rambut nya bingung. Ia menoleh kelereng-kelereng pada bajunya yang di jadikan wadah lalu, menatap teman perempuan nya yang tengah berjongkok menangis di depanya.
"Balikin kelereng punyaku!" pinta cewek itu lagi dengan membuka kedua telapak tanganya.
"Aku ngga punya kelereng lagi. Kalau minta beli yang baru mama pasti marah," ujarnya dengan suara serak.
"Tapi ini semua udah jadi punyaku," ujar cowok itu berusaha agar temanya memahami sitem permainan yang mereka mainkan.
Tadi keduanya memainkan batu gunting kertas. Tiap yang menang akan mendapat dua kelereng dan dari sini sudah terlihat siapa pemenang nya.
"AKU TAKUT DI MARAHIN MAMA!"
Cowok itu melotot tajam pada temanya. Ia menoleh kebelakang dengan gugup, takut ibunya yang ada di dalam rumah mendengar tangisan teman perempuan nya ini.
"Oke-oke aku kasih balik punya kamu," ujarnya mengalah.
Alih-alih memberikan kelereng sesuai jumblah yang di punya anak perempuan, ia malah memberikan semuanya.
"Udah jangan nangis lagi," pinta anak cowok itu berjongkok mengelus pelan kepala temanya.
"T-tapi punya kamu juga kebawa," ujar anak cewe menyeka air matanya dengan lengan atasnya.
Anak cowok itu tersenyum singkat. "Aku masi punya banyak di dalam," jelasnya.
"Jadi ini semua buat aku?"
"Iya."
"KAMU SERIUS?" jerit nya masi tak percaya.
"Iya, Ola. Semua buat kamu," ujarnya terkekeh geli melihat wajah berbinar Ola kecil yang tersenyum lebar.
"Makasih ya, Aga. Kamu yang terbaik," puji Ola kecil sembari memasukan kelerengnya ke dalam kantung kecil yang dia bawa.
Tawa Aga meledak saat melihat cairan di bawah hidung Ola.
Melihat itu Ola kecil gegas mendekati Aga dan menggosokkan wajahnya di baju depannya.
"IHHHH OLA JOROK!!" jerit Aga histeris mengibas-ngibas baju depanya yang terdapat ingus Ola.
Ola kecil tertawa lepas melihat itu. Wajah Aga yang panik sangat terlihat lucu, apa lagi dengan potongan rambutnya yang melingkar seperti mangkok di dapur mamanya.
"Sudah senja Ga, anterin Ola pulang sana," teriakan sebuah suara dari dalam rumah.
Aga yang mendengar itu mengangguk. "Ayo aku anterin pulang."
Ola kecil mengangguk semangat.
"Sebelum itu kamu harus janji dulu, mau?"
Tanpa pikir panjang Ola kecil kembali mengangguk, lalu menyatukan jari kelingking nya dengan jari Aga.
Aga kecil tersenyum simpul. "Janji jangan lupain aku sampai kapan pun, ya?"
"Janji. Ola berjanji ngga akan lupain Aga," jawab Ola kecil semangat.
![](https://img.wattpad.com/cover/247100770-288-k843694.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Evanescent [END]✓
Novela JuvenilDua pejuang terkuat adalah kesabaran dan waktu. **** Banyak orang atau bahkan kalian sendiri pernah mengatakan bahwa luka akan sembuh seiring dengan berjalanya waktu, nyatanya waktu tak benar-benar berpengaruh dalam penyembuhan luka. Ada hal-hal ya...