Kadang kita merasa tidak di hargai oleh orang lain, padahal kita bisa memulai menghargai diri sendiri tanpa memikirkan penghargaan dari orang lain.
Playslits : Some Things Never change ( OST Frozen 2)JANGAN LUPA VOTE DAN COMENT NYA SAHABAT.
Semua mata memandang dengan membelalak dan mulut menganga tak percaya. Di susul sebuah tawa renyah dan tepuk tangan kagum setelah nya.
"MAAAA!" teriak Ben frustasi.
Geng Renoir sekarang tengah berkumpul di rumah Ben. Markas dari geng mereka. Sore ini, Agam meminta semua anggota nya untuk berkumpul tapi, baru beberapa yang sudah duduk di ruang tamu rumah sederhana bercat cream tersebut, yang lainya masi dalam perjalanan.
Ben berdiri dari duduknya. Cowok dengan rambut yang sudah berantakan itu mengusap kembali wajahnya dengan nafas lelah.
"Mama ngapain sih ma, pakai baju kaya gini?" tanya Ben dengan tatapan frustrasi nya.
Tante Maya menatap baju yang ia kenakan dengan wajah bingung. Tshirt putih lengan pendek yang di depanya terdapat sablon dengan ukuran besar dari lambang geng Renoir yaitu, serigala salju dan di atasnya terdapat nama 'RENOIR' yang tercetak tebal.
"Memang apa salahnya?" tanya tante Maya pada anak semata wayangnya, lalu beralih menatap Agam yang duduk di sofa tunggal.
"Keren Tan," ucap Agam mengacungkan jempol dengan sisa tawa.
"Nah, tuh, Agam yang ketua nya saja ngga masalah. Kamu kok yang cuman wakilnya saja berani ngelarang-larang mama," ujar tante Maya yang membuat Ben semakin menghela nafas panjang.
"Gimana Tante sudah cocok kan gabung sama Renoir? Ikut naik moge dan keliling di jalanan sama kalian?" tanya tante Maya manaik turunkan alisnya.
"Astaghfirullah mama! Ingat umur! Lihat tuh, uban mama sudah tumbuh banyak!" pekik Ben.
"Cih, sirik saja kamu ini!" ucap Tante Maya.
Tante Maya melewati anaknya begitu saja dan menaruh nampan berisi brownis dan beberapa cemilan lainya di atas meja.
"Asik ada brownis coklat!" seru Aby senang langsung mencomot begitu saja makanan tersebut.
"Tante kok belum lihat Windu sama Rafael ya, mereka kemana?" tanya tante Maya yang memang sudah mengenal mereka. Apa lagi kedua orang itu yang selalu membantu nya ketika membuat kue pesanan pelanggan.
Ben menyenggol lengan ibunya dengan wajah cemberut saat ikut duduk di sofa panjang.
"Mereka sebentar lagi pasti sampai sama yang lain juga," jawab Agam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Evanescent [END]✓
Fiksi RemajaDua pejuang terkuat adalah kesabaran dan waktu. **** Banyak orang atau bahkan kalian sendiri pernah mengatakan bahwa luka akan sembuh seiring dengan berjalanya waktu, nyatanya waktu tak benar-benar berpengaruh dalam penyembuhan luka. Ada hal-hal ya...