Hari ini Tiara tengah menyiapkan makan malam untuk suaminya Haris. Tiara merasa kalau Haris suaminya mulai menjauhinya. Jadi, ia berinisiatif untuk meminta maaf kepada Haris karena telah lancang menyatakan perasaannya.
Jika dipikir-pikir itu bukanlah suatu kelancangan. Itu adalah hak Tiara. Karena bagaimanapun juga Tiara adalah istrinya jadi wajar saja jika Tiara meminta hak untuk dicintai bukan?
Tak ingin memikirkan terlalu berlebihan Tiara mulai menyiapkan bahan-bahan untuk dimasaknya. Kemudia Tiara memilih menu makanan simpel tapi enak.
Tak lama menu masakannya telah telah siap. Dengan berbagai menu masakan rumahannya telah siap. Kini ia hanya menunggu suaminya pulang saja.
Tak berapa lama suara deru mesin mobil terdengar dipendengarannya. Bergegas Tiara pergi ke depan pintu untuk membukakan pintu untuk suaminya.
Setelah pintu terbuka Tiara segera memeluk sosok tinggi yang ia rindukan selama beberapa hari tak bertemu. Rasa yang selama ini ia pendam kini terbalaskan karena hadirnya suaminya itu.
"Mas, kamu udah pulang?" cicit Tiara pelan dengan masih memeluk tubuh Haris dan mengabaikan sosok perempuan yang berdiri disamping Haris tampak marah karena melihat Haris berpelukan dengan seorang gadis.
Haris diam tidak menjawab pertanyaan Tiara. Tak lama Tiara kemudian melepaskan pelukannya dari Haris dan tak sengaja ekor matanya melirik kearah samping Haris. Ya, seorang wanita cantik dengan pakaian ketatnya tengah menatap dirinya sinis.
"Maaf, Mbak siapa?" tanya Tiara dengan polosnya.
Mendengar Tiara memanggilnya Mbak membuat Rania kesal. Ingin sekali dirinya menjambak rambut gadis di depannya.
"Jangan panggil aku Mbak! Karena aku bukan Mbak mu. Paham?"
"I-iya Tante," ucap Tiara yang semakin membuat Rania marah.
"Jangan panggil aku Tante! Aku bukan Tante mu! Panggil aku Rania." sentak Rania marah.
"Baik Mbak Rania." Rania semakin marah karena Tiara terus memanggilnya Mbak. Saat akan berbicara tiba-tiba Haris menghentikan perdebatan itu.
"Ayo masuk!" titah Haris.
Kemudian mereka semua pun memasuki Mansion milik Haris yang sangat megah itu. Dengan senang hati, Tiara menggandeng lengan Haris dan menuntunnya untuk ke meja makan diikuti oleh Rania dibelakangnya.
"Ayo Mas, duduk. Aku sudah membuatkan makan malam," ujar Tiara. Dengan cepat Tiara mengambilkan piring dan makanan untuk Haris. "Ayo dimakan, Mas!" seru Tiara.
Haris diam tidak menjawab. Pria itu memilih diam dan tak menyentuh makanannya sedikitpun. Sedangkan Rania? Perempuan itu menatap jijik makanan yang terhidang dimeja makan. Menurutnya makanan itu mengandung banyak lemak yang bisa membuat tubuhnya menjadi jelek nanti.
"Ayo Mbak, dimakan," ujar Tiara sopan.
"Makanan ini maksudmu?" tanya Rania dengan menunjuk makanan dihadapannya. Kemudian Tiara mengangguk.
"Iya Mbak. Memangnya kenapa?"
"Saya nggak suka makanan kampung! Makanan yang kamu hidangkan ini sangat mengandung banyak lemak dan itu akan semakin membuat tubuhku jelek karena memakan-makan buatanmu!" maki Rania dengan tak berperasaannya malah membuang makanan yang telah disiapkan oleh Tiara.
"Mbak Rania, jangan!" seru Tiara mencegah Rania agar jangan membuang masakannya.
Seakan tuli, Rania tak menghiraukan seruan Tiara dan langsung membuang semua makanan yang Tiara buang ketempat sampah.
KAMU SEDANG MEMBACA
DENDAM
ActionBagi teman-teman yang baru baca, silahkan mampir di well pribadiku ya. Aku buat begini supaya nggak pada salah paham. Di well pribadiku ada dua akun wattpad milikku. Yang pertama akun AgusSilva885 nggak bisa kebuka karena aku lupa kata sandi. Jadi...