Hallo teman-teman sebelum baca jangan lupa di vote dan komennta ya.
Happy reading
*******
Setelah mendapatkan sebuah cek dari Haris, Tiara segera memberikan cek tersebut pada Sarah yang memang menunggunya di luar Mansion dengan pakaian hitamnya. Dan untungnya, diluar tidak ada yang menjaga dan itu memudahkan Sarah masuk kesebuah halaman yang sepi.
"Ini ceknya," ujar Tiara menyerahkan sebuah cek berisi 100 juta pada Sarah dengan wajah sembab dan mata bengkaknya.
Namun yang dilihat Sarah bukan tampilan Tiara, tapi sebuah cek yang isinya ratusan juta itu dengan tatapan mata duitannya itu.
"Tidak apa-apa dalam bentuk cek pun. Yang penting isinya sangat banyak dari yang di pinta. Bagus Tiara, kau memang anak yang dapat di andalkan. Tidak sia-sia aku mengancammu dengan sebuah foto, hahaha ...." ucap Sarah sambil tertawa dengan mencium bau harum dari cek itu.
Sedangkan Tiara hanya terdiam tidak menjawab apa-apa. Pikirannya kosong setelah mendapatkan cek itu.
"Baiklah, Mama pergi dulu. Takutnya ada yang lihat. Bye, anak Mama," ucap Sarah seraya mencium pipi Tiara yang hanya dibalas tatapan datar dari Tiara.
Setelah kepergian Sarah, Tiara kemudian menjatuhkan tubuhnya yang terlihat menyedihkan.
"AAAA ...!" teriak Tiara ditengah malam yang gelap itu hingga membuat teriakannya itu terdengar oleh binatang malam yang seperti ketakutan setelah mendengar teriakan Tiara.
"Tuhan, salah aku apa? Apa memang ini hidupku yang penuh lika-liku yang tiada hentinya? Aku lelah Tuhan, kenapa Diri-mu memberikan beban yang berat padaku? Kenapa?!" teriak Tiara dengan suara yang tercekap ditenggorokannya.
Tiara hanya mampu menangis dengan rasa sakit dihati. Kenapa dirinya seperti dipermainkan oleh takdir yang tiada hentinya ini. Apa dirinya salah dilahirkan hingga saat dewasa ini, dirinya sudah diberatkan oleh beban kehidupan, rumah tangga yang hancur dan jangan lupakan Ibu kandung dan Kakak kandungnya pun seakan tidak peduli akan dirinya.
Ayah, kenapa kau meninggalkanku dengan begitu banyak teka-teki? Apa kau tidak kasihan pada diriku yang terus-terusan mendapatkan siksaan dan ketidakadilan? Ingin rasanya aku ikut menyusul dirimu, namun aku sadar: bahwa aku harus mencari kebenaran yang masih terbilang simpang-siur itu.
Ayah kumohon, doakanku agar aku bisa menemukan semua jawaban dari teka-teki ini. Dan Tuhan, bantu aku agar aku bisa menghadapi ini dengan kuat dan hati yang selalu diberikan kesabaran yang besar. Batin Tiara sembari memandang langit yang hari ini terlihat bersinar terang diatas sana.
Setelah itu Tiara kemudian menghapus air matanya dan menekatkan semangatnya untuk mencari bukti atas pembunuhan yang dituduhkan pada Ayahnya.
Tiara kemudian bangkit dari duduknyan dan pergi ke dalam. Besok pagi, ia akan mulai mencari kebenarannya, walau ia tidak yakin apakah dirinya mampu atau tidak. Yang pasi ia sudah membulatkan tekadnya untuk tetap mencaritahu yang sebenarnya.
******
Pagi harinya Tiara berjalan kearah dapur untuk mengambil air minum karena tenggorokannya terasa sangat haus. Saat tiba di dapur, ia melihat Rania yang sedang menelpon seseorang di telpon. Seperti yang Tiara lihat, sepertinya Rania sangat serius berbicara hingga tidak menyadari kehadiran Tiara dibelakangnya.
Sayup-sayup ia mendengar Rania berbicara, "Iya, aku akan melakukannya. Kau tenang saja. Pasti akan berhasil---"
Saat berbalik Rania terkejut melihat Tiara sedang dibelakangnya. Melihat itu Rania segera menetralkan rasa gugupnya dihadapan Tiara.
KAMU SEDANG MEMBACA
DENDAM
ActionBagi teman-teman yang baru baca, silahkan mampir di well pribadiku ya. Aku buat begini supaya nggak pada salah paham. Di well pribadiku ada dua akun wattpad milikku. Yang pertama akun AgusSilva885 nggak bisa kebuka karena aku lupa kata sandi. Jadi...