54 Pertemuan Rania Berujung Pertengkaran

917 40 26
                                    

Hay, semuanya selamat membaca. Aku harap kalian makin suka sama ceritanya. Jangan lupa vote dan komentarnya ya.❤💙

Happy reading guys

*******

"Haris ...."

Sontak kedua orang itu membalikan badannya kebelakang untuk melihat siapa yang memanggil nama Haris. Melihat kedatangan Rania, membuat Haris serta Tiara saling pandang. Seakan mengerti kalau kedatangan Rania telah menghancurkan makan malam romantis mereka berdua.

Dengan berlari, Rania berjalan meninggalkan sebuah koper miliknya yang ia bawa saat meminta ijin untuk berlibur. Lalu saat sudah sampai di hadapan Haris, dengan tak tahu malunya Rania memeluk Haris dengan mengabaikan Tiara yang tengah menatap keduanya.

Melihat suaminya dipeluk membuat Tiara menjadi marah dan kesal. Entah kenapa, secara mendadak jari-jari tangannya ikut mengepal melihat bagaimana Rania memeluk mesra Haris dihadapannya.

Sedangkan Haris? Pria itu hanya terdiam tak membalas pelukan Rania. Pria itu merasakan tak nyaman saat berada dipelukan Rania. Dulu, Haris begitu menginginkan sebuah pelukan dari Rania. Namun, sayangnya Rania seakan abai terhadap Haris dan pergi meninggalkan Haris dengan keadaan terpuruk.

Begitu Haris mendapatkan cintanya, kenapa hati Haris seakan menolak Rania dan ingin sekali dirinya mengusir Rania dari Mansionnya sekarang. Namun, dengan bodohnya dulu, ia malah mengajak wanita itu tinggal di Mansionnya dan membuat suasana menjadi panas.

Lalu dengan perasaan hati yang panas, Tiara kemudian melepaskan pelukan Rania ditubuh suaminya. Dengan mata tajamnya, Tiara berdiri di depan Haris dengan raut wajah yang memerah menahan amarah.

"Jangan memeluk suamiku!" tegas Tiara dengan berdiri tegak menatap Rania.

Seakan tak terima, Rania melotot kesal kearah Tiara yang sudah berani melawan dirinya. "Kau ... berani-beraninya kau padaku! Kau tau kalau aku adalah kekasih Haris! Jadi, jangan macam-macam kalau tidak ... aku akan membuat mu menyesal!" sentak Rania dengan menunjuk jari telunjuknya di wajah Tiara.

"Jangan menunjukku!" tegas Tiara dengan memelintir telunjuk Rania hingga membuat wanita itu kesakitan. "Kau tau? Kau itu siapa disini? Kau hanya wanita yang menumpang di Mansion suamiku. Dan kau bilang kekasih? Aku, akui kalau kau memang kekasih suamiku. Tapi, biar kuberitau kalau kau itu hanya berstatus kekasih, bukan istri. Tapi aku," tunjuk Tiara pada dirinya sendiri.

" ... aku adalah istri sahnya suamiku. Derajatnya lebih tinggi daripada hanya seorang kekasih. Kau mengerti?!" bentak Tiara menatap Rania yang ternganga.

Mendengar nada ucapan Tiara yang seperti ini membuat Rania dan Haris menganga karena sebelumnya Tiara tidak pernah berbicara dengan nada tinggi seperti ini. Namun, Haris akui ... dalam situasi seperti ini, Tiara memang berhak mempertahankan posisi kedudukannya sebagai seorang istri.

Rania terkejut mendengar Tiara berbicara dengan nada tinggi. Apalagi dapat dirinya lihat dimata Tiara terdapat kilat amarah yang membara di matanya. Dapat ia pastikan, kalau dirinya pasti tidak akan mampu melawan Tiara. Namun, dirinya akan mencoba untuk membuktikan kalau dirinya layak dimata Haris.

"Hahaha ... aku tau kalau kau itu memang istrinya. Tapi, hanya sebagai pelampiasan amarah Haris! Kau tau? Haris menikahimu hanya sebuah dendam. Jadi, jangan berpikir kalau ...."

"Kalau apa hah? Kau bilang kalau Mas Haris tidak mencintaiku begitu?!" tanya Tiara dengan tertawa. "Nyatanya kau salah besar Nona ... suamiku itu sudah mulai mencintaiku lagi. Jadi, jangan harap aku akan membuka peluang seorang plakor masuk di kehidupan rumah tanggaku. Camkan itu!"

Setelah mengatakan itu Tiara memegang jari-jemari suaminya dan menautkan kedua jemari mereka dan yang membuat Rania marah besar adalah, Haris membalas genggaman itu dengan saling menautkan kedua jarinya.

DENDAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang