35 Sarah Yang Licik

788 46 9
                                    

Hallo teman-teman, sebelum baca jangan lupa vote dan komennya ya.

Selamat membaca

**********

Setelah tragedi tamparan dan fitnahan terjadi pada Tiara kini gadis itu barada di kamarnya dengan tangis terus membasahi pipinya. Ia merasa kecewa pada suaminya. Kenapa suaminya tega memfitnahnya? Padahal dirinya tidak pernah melakukan hal keji seperti itu.

Dan sudah 2 minggu berlalu juga kini hubungan Tiara dan Haris makin renggang karena sebuah kesalahpahaman yang terjadi. Namun, jika dipikir-pikir bukan hanya kesalahpahaman saja, namun adanya orang ketiga dalam hubungan mereka yang tidak mereka sadari.

Saat memasuki kamar, Haris melihat istrinya sedang membereskan kamar, dilihatnya istrinya itu tengah membereskan kasur miliknya. Tiara tak sadar jika Haris tengah memerhatikannya.

Saat berbalik Tiara terkejut karena dibelakangnya Haris tengah berdiri dengan menatapnya dalam. Melihat itu Tiara juga sama menatap dalam manik mata Haris. Tersirat sebuah kerinduan yang Tiara rasakan. Namun dimata Haris, Tiara hanyalah sebuah sampah tak berarti apa-apa.

Tak lama dari itu Haris kemudian berdehem untuk menghilangkan rasa gugup dan mengubah mimik wajahnya menjadi datar.

Dengan ragu Tiara berjalan mendekati Haris suaminya yang tengah membuka kemeja putih miliknya hingga menampilkan badan atletis dan perut kotak-kotaknya. Hal itu membuat Tiara meneguk ludahnya kasar karena melihat pemandangan langka baginya.

"M-mas, kau sudah pulang? Mau kubuatkan makanan dan minuman hangat untukmu?" cicit Tiara dengan suara pelan.

"Kau tidak usah sok peduli padaku. Dan jangan pernah kau mencampuri urusan pribadiku lagi!" bentak Haris hingga membuat Tiara terlonjak kaget karena mendengar bentakan Haris.

"Tapi aku--"

"Cukup! Kau tidak usah banyak bicara lagi. Aku sangat muak mendengarnya. Kau mengerti?!"

"T--tapi Mas, aku mau menjelaskan prihal kesalapaham tadi. Aku--" ucapan Tiara kembali terpotong kala Haris mulai mengeluarkan suara tingginya.

"Diam! Sudah kubilang diam ya diam! Kau tidak dengar apa yang kuucapkan hah?!" maki Haris dengan suara yang menggelegar.

Mendengar bentakan dari suaminya Tiara kembali menitikan air matanya. Kenapa suaminya itu sangat tidak percaya padanya? Padahal Tiara ingin menjelaskan sebuah kesalahpahaman yang terjadi hingga membuat hubungan keduanya renggang.

"Mas Haris ...." lirih Tiara saat melihat suaminya yang telah memasuki kamar mandi dengan membanting pintu kamar mandi hingga menimbulkan suara dentuman yang keras.

"Kenapa kau tidak percaya hiks ... padahal aku tidak seperti yang kau bayangkan, Mas. Aku tidak pernah melakukan apa-apa dibelakangmu. Sungguh, aku tidak melakukan apa-apa," ucap Tiara pelan.

Tak lama dari itu Haris kemudian keluar dari kamar mandi dengan piama tidur yang telah rapih membalut tubuhnya. Dengan raut wajah datar Haris berjalan tanpa menghiraukan Tiara yang tengah menatapnya. Sedangkan Haris, pria itu kemudian berjalan kearah kasur dan merebahkan tubuhnya yang lelah.

Melihat suaminya yang sudah mulai merebahkan tubuhnya, Tiara kemudian juga ikut berbaring karena ia lelah dengan masalah yang menimpanya akhir-akhir ini.

Saat akan merebahkan tubuhnya, tiba-tiba saja Haris menyentaknya kasar. "Kau, tidurlah dilantai atau dimana saja. Asal jangan disini bersamaku. Aku tidak mau tidur dengan seorang anak pembunuh!" tekan Haris diakhir kalimatnya. "Pergi!" usir Haris dengan tangan menunjuk Tiara agar turun dari kasurnya.

DENDAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang