46 Kekhawatiran Tiara

883 42 78
                                    

SEBELUM BACA AKU SAY HALLO DULU YA😀😀😊
   
HALLO READER'S SETIA👋❤

GIMANA KABAR KALIAN? INSYAALLAH BAIK PASTINYA YA❤❤😍😍

GIMANA SAMA PART KEMARIN? ADA YANG KURANGKAH? NGEFEEL NGGAK? GREGETAN SAMA PEMAINNYA? ATAU YANG LAINNYA?

KOMEN DISINI YA👇👇

OH IYA, SEBELUM BACA ALANGKAH BAIKNYA KALIAN VOTE DULU YA GEEESS😅😅 DENGAN TEKAN BINTANG🌟🌟🌟 DIPOJOK KIRI SINI☺☺☺


YANG NGGAK SABAR BACA, CUNG SINI KITA NGUMPUL☝☝ JANGAN LUPA SIAPIN CEMILAN PLUS MINUMANNYA KAWAN.

OKE, NGGAK USAH BANYAK BASA-BASI LAGI. CUSSS LANGSUNG AJA DI GASSS YAA😂😂😂

OKE HAPPY READING

*******
.
.
.
.
.


Tiba Rumah Sakit. Wahyu keluar dari mobil dengan memapah tubuh Haris yang terkena tembakan dan disebelahnya Tiara juga merangkul Haris karena pria itu mulai melemah.

Darah sedari tadi terus keluar hingga pakaian yang dikenakan Haris berubah jadi kemerahan. Melihat darah yang begitu banyaknya mengucur, membuat Tiara panik sekaligus khawatir akan kondisi suaminya itu.

"Dok, tolong cepat!" teriak Wahyu.

Dokter dan perawat pun langsung mengambil Brankar dan meletakan tubuh Haris atasnya. Mereka berdua pun mendorong Brankar tersebut sampai memasuki ruang ICU.

"Maaf, Anda tidak boleh masuk Nona," ucap seorang suster dengan menutup pintu ruang ICU tersebut.

Melihat Haris memasuki ruang ICU untuk di oprasi karena luka tembakan yang mengenai Punggung dan perut membuat Haris harus di oprasi. Tiara menangis melihatnya.

Apalagi saat kejadian penembakan itu, tak henti-hentinya Tiara menyalahkan dirinya itu. Namun, jika dipikir-pikir ini bukan salahnya. Ini sudah takdir Tuhan menghendaki sesuatu yang diinginkan Tuhan. Namun, perasaan bersalah tetap menghantui Tiara.

Melihat Tiara menangis dan pakaiannya yang acak-acakan membuat Wahyu iba melihatnya. Apalagi saat Haris memberitahu untuk membereskan Alex karena telah berani melakukan pelecehan terhadap Tiara membuat Wahyu juga merasa kasihan.

Pria itu kemudian mendekati Tiara.

"Nona, sebaiknya Anda pulanglah. Anak buah saya akan mengantarkan Anda sampai ke Mansion."

"Tidak, Wahyu. Aku ingin menemani suamiku. Aku ingin disini. Aku tidak mau pulang!" ucap Tiara berontak.

Mendengar itu Wahyu menghembuskan napasnya. Ia mengerti akan hal itu. Tapi cobalah untuk mengerti. Tiara sangatlah berantakan. Apalagi wajah, rambut dan gaun yang dipakai gadis itu nampak acak-acak dengan noda darah yang menempel di gaunnya.

"Tapi anda tidak boleh seperti ini, Nona. Lihatlah Anda, tampak berantakan. Sebaiknya Anda istirahat dan nanti kembali lagi kesini," ucap Wahyu yang membuat Tiara terdiam.

"Tapi, aku ingin disini ...." lirih Tiara dengan air mata yang sudah mengalir derai.

"Saya paham, Nona. Tapi sebaiknya anda pulang dan beristirahatlah. Nanti jika sudah segar, anda boleh kembali lagi kesini. Saya yakin, bahwa Tuan Haris tidak akan kenapa-napa," ucap Wahyu meyakinkan Tiara.

DENDAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang