49 Bersikap Sabar

836 57 36
                                    

   HALLO TEMAN-TEMAN👋

GIMANA KABAR KALIAN?

INSYA ALLAH BAIK YA. AUTHOR DOAKAN KALIAN SEHAT SELALU AAMIIN😍😍

OH YA, MAAFKAN AUTHOR KARENA TELAT UP👏 BEBERAPA HARI YANG LALU AKU LAGI SAKIT JADI UPNYA TERTUNDA.

DAN ALHAMDULILAH SEKARANG AKU SEMPATIN BUAT UP. SEMOGA PADA SUKA YA.

OH IYA, MAAFKAN YA KALAU CERITANYA PENDEK😔😌

HAPPY READING 😊😊😊

*******

Sedari tadi Rania terus melihat tatapan Haris ke Tiara seperti tatapan suka. Ia mulai khawatir, kala6u Haris tiba-tiba jatuh cinta pada Tiara. Bagaimanapun caranya, ia harus bisa memisahkan  Tiara dan Haris. Hingga Haris kembali lagi menjadi Haris yang dingin, datar dan kejam.

Rania kemudian mulai berpikir lagi supaya Haris mulai membenci Tiara. Kalau dibiarkan saja, maka keduanya akan mulai kembali bersama. Sebelum itu, ia harus bisa menyingkirkan Tiara. Karena menurutnya, Tiara itu penghalang dirinya menuju pintu kesuksesan dirinya.

"Sayang, ayo makan lagi. Kau harus cepat sembuh supaya bisa beraktifitas kembali," ucap Rania dengan menggeser kursi yang ia duduki sehingga membuat Haris tak bisa melihat Tiara.

Mendengar perkataan Rania membuat Haris sadar dan langsung mengubah ekspresinya menjadi datar.

"Sudah cukup. Aku kenyang," tolak Haris dengan memalingkan wajahnya kearah kanan.

Melihat Haris menolak suapan darinya membuat Rania berdecak kesal dibuatnya. Sialan kau, Haris. Bisa-bisanya kau menolak diriku. Kalau bukan karena harta yang kau punya, sudah kupastikan kalau aku tidak akan mau mengurusmu seperti ini. Dasar sialan. Maki Rania dalam hati.

Tak lama ia kemudian tersenyum paksa kearah Haris. "Tapi, kau harus makan Haris, supaya kau cepat pulih. Dengan kau menolakku, kau membuatku kecewa akan penolakanmu, hiks ...." dengan liciknya Rania menangis hingga membuat Haris mau tak mau melihat kearah Rania yang menangis.

"Hei, jangan menangis. Baiklah, aku akan memakan suapan darimu," ucap Haris yang langsung membuat Rania tersenyum senang. Tapi sebelum itu, Rania berbalik dan melihat Tiara dan Wahyu yang sedang menatapnya juga. Dengan liciknya, Rania mengejek kearah Tiara.

Lihat, 'kan aku sudah membuat Haris menurut padaku. Jadi, jangan macam-macam denganku. Kalian mengerti? ucap Rania dalam hati dengan melirik Haris yang juga tengah menatap datar ketiganya.

Seakan mengerti Tiara merasakan kecemburuan yang kian panas dihatinya. Ia merasa kesal dan marah pada Rania yang telah berani memanas-manasi dirinya. Ia tidak boleh lemah. Rania, wanita itu sangatlah licik jadi dirinya harus bisa melawan rubah licik itu.

Lalu Rania pun mulai menyuapkan makanan lagi ke Haris dan Haris pun langsung memakannya tanpa melihat bagaimana Tiara menahan rasa cemburunya.

Tapi, saat akan menyuapi lagi tiba-tiba teleponnya berbunyi. Lalu Rania pun menaruh piring berisi makanan Haris diatas nakas. "Maaf, aku izin sebentar untuk mengangkat telepon."

Setelah mendapat persetujuan dari Haris, Rania pun langsung pergi keluar dan mengangkat telepon tersebut. Kini diruangan itu hanya ada Tiara, Haris dan Wahyu. Tak berapa lama, Rania kemudian datang kembali dengan raut wajah yang sangat sulit di tebak.

"Ada apa Rania?" tanya Haris begitu melihat Rania kembali.

"Sayang, maafkan aku karena aku harus pergi. Ada sesuatu yang harus kuselesaikan. Kau tidak apa, 'kan aku tinggal sebentar?"

DENDAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang