PAGI harinya Haris terbangun dengan keadaan tanpa sehelai benang pun ditubuhnya. Haris memijit kepalanya yang terasa pusing. Ia kemudian menatap kesekeliling ruang kamarnya dan dilihatnya kamarnya terlihat sangat berantakan dilantai.
Ia kemudian mengingat-ingat kejadian semalam yang mana dirinya berada disebuah club malam dan berakhir menjamah Tiara pada malam itu.
"Sial! Kenapa aku bisa hilang kendali? Ini pasti gara-gara minuman sialan itu. Akan kupastikan kau menyesal Pak Tua!"
Hinaan dan makian Haris terus lontarkan hingga pandangannya melihat kearah sebuah seprai yang ada noda darah segar disana. Haris kemudian merutuki dirinya karena hilang kendali dan berakhir menjamah Tiara.
Samar-samar ia mendengar teriakan Tiara untuk dilepaskan, namun kabut gairah semakin menguasai dirinya dan berakhirlah malam panjang yang diiringi suara jeritan dan kesakitan dari mulut Tiara.
"Sialan! Aku telah menjamahnya gara-gara minuman sialan itu."
Setelah itu Haris pun mengambil pakaiannya dan memakainya. Lalu pria itu pun pergi ke kamar mandi dan membersihkan dirinya.
Setelah 20 menit menghabiskan waktunya mandi dan berpakaian, Haris kemudian menelpon Wahyu.
"Hancurkan pria tua itu sekarang!" titah Haris yang langsung dituruti oleh Wahyu dan setelah itu Haris mematikan sambungan telponnya.
Kemudian pria itupun pergi ke meja makan. Diatas anak tangga ia dapat melihat istrinya yang sedang kesana kemari membawa beberapa masakan ditangannya. Dan dapat ia lihat juga jalan istrinya itu sangat lambat dan berangsung dimarahi oleh Raina.
*******
TIARA POV
Saat ini aku sedang berada di dapur untuk membuat sarapan pagi. Aku terbangun saat pukul 06:00 pagi dan memutuskan untuk membuat sarapan.
Saat pergi ke dapur aku merasakan sakit yang menjalan di area kewanitaanku. Dengan susah payah aku pelan-pelan berjalan walau terasa sakit.
Sampai akhirnya aku selesai membuat sarapan. Niatnya setelah selesai menata makan, aku ingin menatanya dimeja makan, namun rasa sakit itu masih terasa hingga Mbak Rania memarahiku.
"Heh, kau itu lambat sekali kalau jalan! Cepat, sebelum Haris sampai sarapannya harus siap!" omel Rania dengan menunjuk wajah Tiara.
Sedangkan Tiara hanya diam mendengarkan dan kemudian menganggukan kepalanya pelan.
"Baik Mbak."
Setelah menata sarapan aku pun berniat untuk kembali kedapur untuk mengambil air minum, namun langkahku terhenti saat Mbak Rania menghadang jalanku dan memincingkan matanya dan memandang diriku tajam.
"A-ada apa Mbak? Kok liatin aku begitu?" tanya Tiara gugup. Pasalnya Mbak Rania ini terus saja melihatku dan itu membuatku gugup. Apa jangan-jangan dia tau kalau aku ... ah sudahlah. Semoga Mbak Rania tidak tau.
Namun ekspetasi tak seindah realita nyatanya Mbak Rania menanyai cara berjalanku dan itu membuatku bingung harus menjawab apa.
"Tunggu, kenapa jalanmu seperti terpincang-pincang?" selidik Mbak Rania yang semakin membuatku takut akan ketahuan.
"Eum--- aku ... aku sedang---" tiba-tiba saja suara seseorang memotong ucapanku dan itu membuatku merasa lega dan ternyata itu suara Mas Haris.
"Ada apa ini?"
TIARA POV END
*****
"Ada apa ini? Kenapa ribut sekali?" tanya Haris saat sudah sampai di depan meja makan.
KAMU SEDANG MEMBACA
DENDAM
ActionBagi teman-teman yang baru baca, silahkan mampir di well pribadiku ya. Aku buat begini supaya nggak pada salah paham. Di well pribadiku ada dua akun wattpad milikku. Yang pertama akun AgusSilva885 nggak bisa kebuka karena aku lupa kata sandi. Jadi...