13 . Tangisan keluarga ghifari

111 22 0
                                    

Sudah menunjukkan pukul 9 malam tapi Chandra dan Amel belum datang juga . Taufik dan utari mencemaskan keberadaan anak anak nya . Karena biasanya kalo mereka telat pulang pasti akan kasih kabar , ini mah nggak . Di telfon juga ga aktif , di chat belum di bales .

Utari terus mondar mandir melihat ke arah luar , berharap anak anak nya datang . Sedangkan Taufik terus berusaha menelfon Chandra namun tidak Aktif .
" ga biasa nya anak anak kayak gini" ucap Taufik lalu mencoba menelfon Amel .
Sampai terdengar ada suara banyak mobil dan ambulan yang datang ke halaman rumah mereka .
" Abi ada ambulan" panik utari lalu dia pun dengan cepat keluar dari rumah begitupun juga Taufik .

" aa ini ada apa?" Tanya utari saat melihat Chandra keluar dari mobil ambulan .

" do'ain Amel Umi" ucap Chandra .

Lalu bagian belakang mobil ambulan terbuka , terlihat Amel yang terbaring lemah di atas bangsal itu .
" ya Allah , ya Allah astagfirullah Amel lailahailallah" utari histeris saat melihat putri nya tidak berdaya .
Sedangkan Taufik hanya diam , dia masih Shock dengan semua ini .

" Amel kecelakaan tapi dia ga mau di rawat di rumah sakit , jadi Chandra putusin buat Amel di rawat di sini" ucap Satya , karena Satya tau Chandra tidak sanggup bicara tentang itu .

Lalu para petugas pun mulai membawa Amel
Masuk ke dalam rumah .
Semua orang masuk ke dalam rumah kecuali Chandra dan Taufik , mungkin Arsy juga yang kini sedang melihat ayah dan anak itu sedang berdiri tanpa sepatah kalimat pun .

Sampai....
Chandra terjatuh dan dia memegang kaki Abi nya , tangisan Chandra pun pecah .
" a abii maafin Chandra , maafin karena udah gagal jadi aa yang baik buat Amel , gagal jagain Amel , gagal dalam perintah yang Abi kasih untuk jaga Amel , maafin aa....maafin aa abii maaf"

Tangis yg sedari tadi dia tahan pun tak kuasa lagi ia tahan , air mata nya akhirnya keluar . Taufik membungkuk lalu memegang bahu Chandra dan membuat Chandra berdiri .
Taufik memegang bahu Chandra dengan sangat erat
" kamu ga gagal aa , jangan bilang gitu , Abi tau kamu udah berusaha yang terbaik untuk adik kamu , cerita kenapa adik kamu bisa seperti ini"

" aa ga tau cowok itu punya dendam apa sama Amel , sampai sampai dia culik Amel dan hampir mau lecehin Amel" ucap Chandra yang tak henti henti nya menangis .

" astagfirullah ya Allah Amel , ya Allah cobaan apa yang kau berikan pada kami sekeluarga ya Allah" tangis Taufik pecah ketika mendengar fakta jika putri nya itu akan di lecehkan .

" ayo Abi , Umi sama Amel nunggu kita"
Ucap Chandra lalu merangkul pundak nya dan masuk ke dalam rumah .

Arsy dia bersembunyi di balik pintu kala Chandra dan Taufik masuk ke dalam rumah . Arsy ikut merasakan sakit , gadis mana yang mau di lecehkan seperti itu . Dan Kaka mana yang tidak sakit melihat secara langsung adik nya akan di lecehkan .
Dunia ini emang neraka bagi orang sholeh dan surga untuk orang orang seperti Rio .

Di kamar Amel , semua orang terus melihat Amel dengan tatapan sendu . Gadis yang selalu ceria ini kini terbaring lemah dengan selang oksigen yang berada di hidung nya . Tangannya juga penuh dengan luka akibat ulah Rio , tapi pasti yang paling luka itu adalah batinnya .

Luka fisik memang cepat sembuh dah bekas nya pun bisa hilang , tapi jika batin ? . Luka batin pasti akan terus membekas dan menjadi trauma bagi orang yang mengalami nya . Trauma dengan hal yang seperti itu pasti akan susah hilang .

Utari duduk di pinggir Amel sambil mengusap surai hitam putri nya itu . Doa tak luput utari panjatkan pada putri nya itu . Utari mencoba menahan tangis nya saat melihat luka luka yang ada di tubuh Amel . Hati nya terasa sangat hancur , hukuman penjara dan denda yang pelaku dapatkan tidak akan pernah bisa menebus kesalahan yang dia perbuat pada Amel , hingga Amel seperti ini .

Utari melihat ke arah Arkan yang sedari tadi terlihat cemas pada Amel ,
" Hey nak sini , berdiri terus nanti pegel"
Ucap utari pada Arkan agar duduk di sofa yg ada di dekat nya .

Arkan pun tersenyum lalu duduk di sofa yang ada di dekat utari .

" nama nya siapa?" Tanya utari

" Arkan Umi"

" Temennya Amel?" Tanya utari dan di balas anggukan oleh Arkan , utari tersenyum
" teman atau pacar"

" teman Umi , Amel dia bilang ga mau pacaran dia mau taaruf" ucap Arkan

Utari tersenyum lalu mengelus surai hitam Amel
" dia anak yang baik , ceria , tapi kenapa ada yang tega untuk rebut senyum nya?"

" Arkan pasti in si brengsek itu dapat hukuman yang setimpal"

" hukuman dunia ini ga adil bagi sebagian orang , untuk beberapa orang yang bersalah  bisa saja bebas dengan mudah dari hukuman itu hanya dengan memberikan banyak uang pada pihak tertentu, hukum jaman sekarang ga adil"

" Umi bener , hanya pengadilan Allah yang adil , bahkan yang hanya mengambil singkong di kebun orang di jatuhi hukuman beberapa tahun penjara dan denda tapi yang koruptor dan narkoba? Dengan senang nya memberikan uang suap lalu bebas"

Utari melihat ke arah Arkan , anak ini pemikiran nya sudah sangat dewasa
" kamu bener , makasih ya udah jagain Amel"

" sama sama Umi"

Taufik dan Chandra masuk ke dalam kamar Amel . Hati ayah mana yang tidak hancur melihat anak perempuan nya sakit . Taufik mendekati utari , seolah magnet utari langsung memeluk Taufik dengan sangat erat , tangis nya mulai pecah lagi , sedangkan Taufik dia berusaha untuk menahan tangis nya dan harus kuat di hadapan anak dan istri nya .

" abii , Amel kita" ucap utari di tengah tangisannya .

Taufik menepuk bahu utari " sabar ya Umi , kita harus tegar di hadapan Amel , kalo dia liat kita nangis dia pasti sakit liat nya , jadi kita harus kuat oke ?"

Pandangan utari pun terarah pada Chandra yang juga terlihat banyak lebam di muka nya dan noda darah di baju nya . Utari melepas pelukannya lalu jalan ke arah Chandra

" ya Allah aa" tangan utari terulur untuk memegang wajah Chandra dan mengelus lebam dan luka di wajah Chandra .

" shhh Umi sakit" rintih Chandra saat utari memegang luka yang ada di dekat bibir nya .

" aa Bersihin badan aa dulu , ganti baju , nanti Umi obat in luka aa ya sayang" ucap utari dan di balas anggukan oleh Chandra .

Chandra pun keluar dari kamar Amel , sungguh dia tidak kuasa melihat kondisi Amel .
Di luar kamar ada Satya , Kevin dan juga Arsy dan juga Rasya yang baru saja datang karena di telfon oleh Satya  .
Mereka juga sama sama khawatir , Chandra tersenyum tipis .
" makasih ya bantuan kalian" ucap Chandra lalu dia pun jalan ke arah kamar nya .

Seumur hidup nya , Satya baru melihat Chandra yang seperti itu . Satya mengerti , Chandra pasti sangat terpukul atas kejadian yang menimpa Amel.

" gua yakin masih ada dalang nya selain Rio sama antek antek nya" ucap Kevin dan membuat semua orang melihat ke arah nya .

_______________

- hukuman dunia tidak adil bagi sebagian orang-

- orang bersalah bisa bebas hanya dengan
Memberikan uang pada pihak tertentu-

- hanya pengadilan Allah yang adil -

Sepertiga malam

_________________



Hai guys
Apa kabar ?
Semoga kalian baik baik aja dan sehat terus ya
Makasih banyak ya udah mampir
Di cerita ini :)

Boleh kasih paket lengkap nya ?
Follow akun wattpad
@hunnbell
Akun TikTok
@hunnbell
Instagram
@lucky.0ne1
Jangan lupa juga untuk
Vote , komen And Share
Karena satu dukungan dari kalian itu sangat
Berarti buat aku .

Oke guys see u

Sepertiga malam - Lee Haechan ( tamat )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang