33. Bahagia menjadi duka.

80 15 1
                                    

             Pagi ini harusnya Chandra dan Arsy sedang melaksanakan pernikahan mereka, pernikahan yang sudah mereka tunggu tunggu. Tapi, takdir berkata lain, kini Chandra malah terbaring tak berdaya di dalam ruangan sana. Harusnya Ini menjadi hari bahagia, kenapa malah jadi hari duka?.

           Untuk pernikahan, sudah pasti di tunda dan akan di lakukan jika Chandra sudah sehat. Dan juga sekarang, Satya, Bima, alfa, Kevin, dan haidar juga sudah ada di rumah sakit. Mereka kaget karena Rasya memberi tahu jika Chandra kecelakaan tadi malam.

"Jeffry, kamu pulang dulu aja, Kasian Diana sama bayi nya," ujar pak Fadli yang tidak tega melihat Diana tertidur di pundak Jeffry.

"Ya udah, kalau ada apa apa telfon ya abi, kabarin kalau Chandra udah sadar," ujar Jeffry yang di angguki oleh Fadli.
Jeffry menepuk pelan wajah istri nya itu,
"Sayang bangun, ayo kita pulang dulu."

Diana mengerjapkan mata nya, lalu melihat ke arah suami nya,
"Chandra udah sadar?," tanya Diana.

"Belum, tapi ayo pulang dulu nanti kita kesini lagi," ujar Jeffry yang di balas anggukan oleh Diana.
Jeffry melihat adiknya, yang masih setia melihat Chandra walau dari jendela. Tidak tega melihat Arsy seperti ini. Seharusnya hari ini, hari bahagia untuk Arsy dan Chandra, tapi malah menjadi hari duka.
"Semuanya pamit dulu ya, semoga Chandra secepatnya siuman."

"Aamiin," ujar semua orang.
Jeffry pun tersenyum lalu merangkul Diana, dan pergi dari ruangan.

             Satya melihat Chandra yang masih belum sadarkan diri. Ada rasa kesal juga dia sama Chandra, ngapain juga dia malem malem keluar rumah. Harusnya pengantin itu diem, kan sekarang malah gini. Tapi nasi udah jadi bubur, semua nya udah takdir, mau apa lagi?, mau protes juga udah kejadian.

"Om tante sama Amel pulang dulu aja, ganti baju, mandi biar seger, Chandra ada kita yang jaga," Satya melihat ke arah Arsy yang masih setia melihat Chandra dari balik jendela, "om, tante sama Arsy juga sama, ada kita kok buat jaga Chandra."

"Iya kalian pasti capek kan? Isi tenaga dulu, mandi juga biar seger." Ujar alfa.

"Rasya juga," ujar Satya.

"Umi, Amel, ayo pulang dulu...Kasian juga Chandra kalau udah bangun masa liat kita dalam kondisi gini, sekalian beli makanan juga." Ujar Taufik.

"Ayo kita juga pulang dulu, nanti kesini lagi," ujar Fadli pada istri nya dan Arsy.

"Ga mau, Arsy mau tetep disini, temenin a Chandra." Ujar Arsy tanpa mengalihkan pandangannya dari Chandra.

"Kamu juga harus fikirin kesehatan kamu Arsy," ujar Fadli pada putri nya itu.

"Ga mau abii, maaf Arsy kali ini ngebantah Abi, Arsy mau tetep disini bareng a chandra, sampai a Chandra sembuh," ujar Arsy yang tetap pada pendiriannya.

Semua orang merasa tidak tega melihat Arsy yang seperti ini. Perempuan yang biasanya ceria kini malah berubah menjadi murung, di hari pernikahannya sendiri.
Andai saja waktu bisa di putar....

________________

Jam sudah menunjukkan pukul 1 siang, dan Arsy baru saja melaksanakan ibadah sholat Zhuhur. Ingat mau dalam kondisi apapun, sholat adalah kewajiban!. Dalam musibah ini, Arsy yakin jika semua nya akan ada hikmah nya. Tapi musibah tetap musibah, yang membuat orang yang di timpa nya merasa kesedihan.

Di luar ruangan hanya ada Rasya dan Satya, yang lainnya sedang membeli makanan. Perlahan Arsy membuka pintu ruangan Chandra, setelah mengumpulkan keberanian, akhirnya Arsy berani untuk masuk dan melihat Chandra langsung, bukan dari balik jendela lagi.

Sepertiga malam - Lee Haechan ( tamat )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang