52. Kelulusan

112 11 1
                                    

              Alarm hp Arsy berbunyi, dan jam baru saja menunjukkan pukul setengah empat pagi. Tapi memang Arsy memang selalu memasang alarm jam segini, supaya gak telat kalau mau bepergian pagi pagi dan juga tentu nya sholat subuh. Arsy menggerakkan tubuh nya, sampai dia merasa tubuh bagian selatannya terasa sakit. Arsy meringis, cukup sakit juga ternyata.

              Chandra yang sama sama sudah bangun pun, mengetahui Arsy kesakitan, Chandra langsung memeluk Arsy dari belakang. Arsy sedikit kaget saat Chandra menarik nya dan memeluk nya, Arsy kira Chandra belum bangun.

"Aa udah bangun?," tanya Arsy yang di balas anggukan oleh Chandra.

"Sakit? Maaf ya hehe, gara gara aa kamu jadi kesakitan," ujar Chandra sambil terkekeh, tapi merasa bersalah juga, tapi kan Arsy yang mancing ya kan???.

Arsy cuma bisa tersenyum simpul, bisa bisa nya Chandra malah tertawa setelah membuat nya sakit, untung aja Arsy sayang.
"Aku mau mandi a,"

"Aku bantu ya? Pasti jalannya sakit kan?,"

Dengan cepat Arsy menggelengkan kepala nya,
"Gak usah a hehe, aku...aku bisa sendiri ko,"

"Tapi sebagai suami yang baik, aa gak akan biarin kamu kesakitan," Chandra pun bangkit dari tidur nya, tapi sebelum itu dia pakai handuk dulu untuk menutupi tubuh bagian bawah nya.
Chandra pun mengambil handuk milik Arsy,
"Ayo,"

"Aku bisa sendiri a!,"

"Enggak ayo aa bantu mandi in kamu,"

"Gak mau aku malu a Chandra iiihh," pokok nya Arsy gak mau mandi bareng Chandra, dia malu. Atau malah acara mandi nya malah makin lama, gak lucu kan.

"Ish ayo, kamu malu?," tanya Chandra yang di balas anggukan oleh Arsy. Mengetahui Arsy yang malu untuk mandi bersama nya Chandra malah tertawa,
"Ahaha ya ampun sayang ku, aku udah liat semua nya tadi malam, gak usah malu oke?,"

"Ya udah aa liat ke belakang dulu, aku mau pake handuk nya," ujar Arsy sambil menerima handuk dari Chandra.

Mendengar itu Chandra lgi dan lagi tertawa akan ulah istri nya itu. Lagian buat apa malu coba? Kan Chandra udah liat semuanya semalam, ya kan?.
"Ahaha astaga," Chandra pun berbalik
"Kenapa malu sih? Kan aa udah liat sem-"

"A chandraaaaaa," Arsy merengek pada Chandra, malu dia kalau Chandra ngomong itu terus.

"Ahahaha ya ampun iya iya maaf, ya udah ayo cepet sayang, nanti keburu subuh,"

Dengan cepat Arsy pun memakai handuk nya dan menutupi semua tubuh nya, gak semua sih cuma menutupi bagian inti aja,
"Udah," ujar Arsy lalu mencoba berdiri, tapi ini gak bisa bohong, dia ngerasa sakit banget di pertengahan kaki nya.

Chandra pun berbalik, sampai dia melihat wajah Arsy dengan sangat jelas. Chandra tersenyum, lengannya terulur untuk memegang bahu istri nya,
"Kamu cantik, cantik sekali," setelah mengucapkan itu Chandra langsung mengecup bibir Arsy, hanya kecupan biasa gak lebih,
"Dan aku beruntung bisa mendapatkan kamu, hati dan raga kamu, maaf karena kemarin aa bersikap gak baik sama kamu."

"Ssstttt udah jangan minta maaf, yang penting aa sekarang udah gak kayak kemarin kan?," Arsy pun tersenyum untuk menenangkan Chandra yang merasa bersalah, "happy graduation suami ku, tentang semalam anggap aja itu hadiah dari aku ya hehe,"

Mendengar itu Chandra terkekeh lalu dia pun memeluk Arsy dengan sangat erat, aroma tubuh Arsy yang wangi vanila sangat membuat Chandra candu,
"Hadiah yang sangat istimewa tapi," Chandra mendekatkan bibir nya pada telinga Arsy,
"Boleh kan aa minta lagi?,"

"Iya tapi jangan sekaraaangg," Arsy pun melepaskan pelukannya, kalau gak gini bisa bisa lepas kendali Chandra.
"Sekarang ayo mandi, aa kan mau wisuda juga jangan sampai telat ayoooo,"

Sepertiga malam - Lee Haechan ( tamat )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang