Pagi nya, setelah sholat subuh tadi Chandra dan Arsy langsung siap siap untuk pergi ke rumah orang tua Arsy lebih dulu. Silaturahmi setelah menikah, sebelum nanti sore nya mereka pergi ke Bali selama beberapa hari, mungkin mereka akan pulang hari senin. Karena Chandra juga harus menyiapkan banyak hal sebelum wisuda nya nanti.
Tapi entah kenapa Arsy merasa Chandra lebih banyak diam sekarang. Bahkan setelah sholat pun tadi Chandra memilih untuk langsung pergi ke depan rumah, katanya mau potong rumput, tapi rumput taman masih pendek pendek. Bahkan saat sarapan tadi Chandra juga langsung ke kamar.
Apa karena hal semalam? Atau ada masalah yang Chandra sembunyikan dari Arsy?. Sebenernya Arsy mau menanyakan hal ini, tapi dia takut menanyakannya. Tapi disisi lain Arsy juga penasaran, tapi dia juga merasa takut, jadi semua nya malah kayak campur aduk gitu.
Arsy ingat ucapan Umi nya, jika suami marah pada istri nya, maka istri pun harus secepatnya minta maaf pada suami nya. Mungkin membujuk suami nya supaya tidak marah lagi, tapi gimana cara nya? Arsy aja bingung.
"Arsy?" Panggil Chandra saat membuka pintu kamar.
"Iya a?," jawab Arsy. Apa Arsy coba tanya sekarang?.
"Aa panggil kamu dari tadi loh," ujar Chandra.
"Hah? Maaf a aku tadi la-,"
"Ya udah gapapa, kalau udah siap ayo aa juga harus sholat jum'at juga kan ayo," Chandra pun menghampiri Arsy "mana aja yang harus dibawa?," tanya Chandra.
"Ehm c-cuma koper ini aja a," ujar Arsy sambil menunjuk koper milik nya.
"Ya udah ayo kita harus pergi sekarang," ujar Chandra lalu membawa koper Arsy untuk di masukan ke dalam mobil.
"A chan-," Arsy terlihat sedih saat dia tidak sempat bertanya pada Chandra, karena suami nya itu sudah keluar dari kamar.
"Maafin aku a," ujar Arsy lalu mengambil tas nya dan ponsel nya lalu pergi menyusul Chandra._______________________
Kini Chandra dan Arsy sudah sampai di rumah Abi Fadli. Ini pertama kali nya Chandra dari Arsy datang kesini dengan status suami istri. Ada kebanggaan dan kesenangan tersendiri sebenernya.
Tapi yang membuat Arsy kurang nyaman sama situasi ini adalah, Chandra yang irit bicara dari pagi tadi.Beda dengan Arsy, Chandra malah terlihat santai santai aja. Dan saat Chandra akan keluar dari mobil, Chandra melihat Arsy yang malah diam sambil melamun. Ini perasaan Chandra atau gimana, karena kalau setiap dia lihat Arsy, Arsy malah lagi Ngelamun, emang lagi mikirin apa?.
"Hey ko malah Ngelamun? Ayo kita masuk," ujar Chandra lalu mengambil dua paperbag yang berisi beberapa box bolu dan dessert.
"Ayo, biar nanti kita ga telat ke bandara nya," ujar Chandra lalu menutup pintu mobil.Arsy malah cemberut, ini Chandra malah bersikap dingin sama dia.
"Nah kan marah," Arsy pun langsung keluar dari mobil dan menyusul Chandra.Chandra menatap pintu rumah, Chandra ingat dulu waktu pertama dia kesini, dia malu dan gugup. Karena saat itu dia akan melamar Arsy dan bertemu dengan orang tua Arsy. Tapi lihatlah kini dia sudah bersama Arsy, dan datang lagi kesini sebagai suami Arsy,
"Arsy tolong ketuk pintu nya," ujar Chandra yang lagi dan lagi membuat Arsy sadar dari lamunannya."Eh iya," Arsy pun mengetuk pintu nya beberapa kali sampai terdengar suara Umi Gina.
Dan tak lama pintu pun terbuka, terlihat Gina sangat bahagia karena kedatangan putri dan menantu nya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Sepertiga malam - Lee Haechan ( tamat )
Fiksi Penggemar"Biarlah aku berjuang mendapatkan mu di setiap doa ku di sepertiga malam ku" Chandra Ghifari Tentang Chandra yg awal nya tidak ingin menikah , tapi mendadak ingin menikah setelah mendapat mimpi tentang manis nya pernikahan dia . Dan tentang Chandra...