47. Fitnah untuk arsy

96 13 0
                                    

              Sudah dua hari dua malam, Chandra dan Arsy menginap di rumah keluarga Ghifari. Hari ini mereka harus pulang, Chandra harus segera mengecek restorannya dan juga menyiapkan persiapan untuk graduation nya Jumat nanti. Dan sekarang mereka mau pamitan dulu sama keluarga nya.

               Berat memang rasanya meninggalkan keluarga nya, Chandra mau nya dia tinggal disini bersama keluarga nya bersama Arsy. Tapi utari bilang, jangan egois, Arsy aja dia udah nikah istilah nya udah siap dan langsung keluar dari rumah orang tua nya untuk mengikuti suami nya, Chandra juga sama. Karena takutnya Arsy gak nyaman tinggal bareng mertua nya, tapi utari yakin Arsy gak akan merasakan hal itu, selagi mertua dan menantu nya saling menghargai satu sama lain.

               Dan jika kata Taufik, jika ingin menikah harus siap secara mental dan finansial. Memang dalam berumah tangga ada titik di bawah dan di atas, namun sebisa mungkin jangan sampai berada di titik bawah, apalagi sampai membuat istri nya kesusahan. Suami juga harus memberikan kebahagiaan dan nafkah lahir batin untuk istri nya. Karena, orang tua Arsy pasti selalu berusaha memberikan yang terbaik dan kebahagiaan untuk Arsy, jangan sampai setelah menikah dengan Chandra, Arsy merasa kesusahan. Ya walau Arsy menerima dengan lapang dada, tetap Chandra harus berusaha membahagiakan Arsy.

"A Chandra," panggil Arsy saat melihat Chandra malah melamun.

Panggilan Arsy membuat Chandra kembali pada dunia nya, Chandra pun melihat ke arah Arsy sambil tersenyum
"Udah selesai?,"

"Udah dari tadi,"

"Ya udah ayo pamitan dulu,"

"Oke,"

"O iya Arsy, aa mau cek restoran aa dulu, kamu mau ikut?,"

Arsy pun menganggukan kepala nya, dia pasti nya ikut dari pada diam di rumah sendirian, terus juga takut nya ada perempuan lain kan?,
"Ikut a, sekalian pulang nya kita belanja bahan dapur ya,"

"Iya sayang,"

"Okee legoooo," lengan Arsy pun terulur untuk membuka pintu, namun lengan Chandra malah menahannya dan membuat Arsy kebingungan.
"Kenapa a?,"

"Morning kiss babe," tanpa fikir panjang, Chandra langsung mencium bibir Arsy, hanya kecupan biasa tenang aja.
"Makasih sayang," Chandra pun membuka pintu nya "ayo,"

Arsy tersenyum, dia harus terbisa mulai sekarang ya
"Makasih suami ku," ujar Arsy lalu keluar dari kamar lebih dulu meninggalkan Chandra yang sekarang malah terdiam.

Chandra masih terdiam, dia butuh waktu buat mencerna ucapan Arsy,
"Suami ku? Ini pertama kali? Ya Allah...Gemes nya istri ku, SAYANG TUNGGU!!" Chandra pun tersenyum lalu berlari menyusul Arsy.

                Di ruang keluarga udah ada Abi, Umi sama Amel. Satya sama Rasya mereka pergi dari tadi pagi, katanya mau ke rumah alfa, mau pinjem buku. Chandra dan Arsy pun menghampiri keluarga mereka untuk pamitan.

"Abi, Umi, Amel kita pamit pulang ya," ujar Chandra dan membuat semuanya melihat ke arah nya dan juga Arsy.

"Kapan kapan nginep lagi ya, nanti mah bertiga sama yang disini," ujar utari sambil mengelus perut Arsy.

Arsy pun tersenyum pada utari,
"Doa-in ya Umi semoga cepet hadir,"

"Iya dong sayang, kita semua pasti selalu berdoa semoga dedek nya segera hadir," ujar utari yang di angguki semua orang.

"Iya dong, biar Amel cepet punya ponakan," ujar Amel yang sangat semangat.

"Tapi inget, jangan kasar loh Chandra, Kasian Arsy nya," ujar Taufik sambil memukul pelan bahu Chandra.

Sepertiga malam - Lee Haechan ( tamat )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang