40. SAH

114 12 3
                                    

Hingga pada akhirnya, kini Arsy dan Chandra sudah bertemu dengan status yang berbeda. Baik Chandra atau Arsy, mereka sama sama tersenyum satu sama lain. Terasa mimpi semua nya, tapi jika ini mimpi Chandra dan Arsy sama sama tidak mau bangun dari mimpi indah itu.

Semua yang ada di pernikahan itu, mereka merasa sangat gemas melihat Chandra dan Arsy yang terus tersenyum. Apalagi para sahabat Chandra, mereka Gemes ngelihat Chandra yang cuma senyum senyuman, kapan cium kening nya?.


"Ini kapan cium cium nya?," bisik bara pada Satya.

"Hooh anjir gua nunggu," jawab Satya yang merasa gemas juga, kenapa Chandra cuma senyum, kapan cium cium nya?.

Chandra merasa sangat senang, akhirnya dia bisa ada dalam tahap ini bersama Arsy. Niat baik yang sempat tertunda kini sudah terlaksana. Ini sebenernya Chandra atau Arsy sama sama kaku, cuma bisa senyum doang.

"Silahkan nak Arsy untuk mencium lengan nak Chandra," ujar pak penghulu yang membuat Arsy semakin deg degan.

Ini pertama kali nya Arsy memegang lengan pria lain, selain Abi, ka Jeffry dan Rasya. Dan kini Arsy seolah gugup untuk memegang lengan Chandra.
Sampai akhirnya karena terlalu gugup, cairan bening malah keluar dari mata Arsy.

"Hey jangan nangis, kalau belum siap juga gapapa," ujar Chandra karena dia ga tega liat Arsy malah nangis gini. Tapi Gemes juga sih, berarti ini pertama kali Arsy memegang lengan pria lain selain Abi sama Rasya atau sama saudara nya yang lain.

Arsy menggelengkan kepala nya dan mencoba untuk menghentikan tangis nya,
"Gapapa a," ujar Arsy lalu tersenyum.

"Nak kamu udah sah sama Chandra, ayo bismillah." Ujar Fadli agar rasa gugup Arsy berkurang.

Arsy melihat ke arah Fadli lalu mengangguk, dengan perlahan Arsy mencoba memegang lengan Chandra.
Arsy masih gugup, tapi masa dia harus begini terus?.
Tapi percayalah, semua orang gemas dan takjub pada Arsy.

"Bismillah dulu Arsy, supaya berkah," ujar Rasya.

Arsy menghirup nafas dalam dalam, lalu mengeluarkannya secara perlahan,
"Bismillah," dengan yakin Arsy pun memegang lengan Chandra untuk pertama kali nya, lalu mencium punggung lengan suami nya itu.
Setelah cukup Arsy melepaskan ciumannya, lalu tersenyum pada Chandra.

Chandra tidak bisa menahan senyum nya, sungguh dia sangat sangat bahagia. Dan saat setelah Arsy mencium lengannya, Chandra mendekati Arsy lalu meletakan lengannya pada Ubun Ubun Arsy,
"Allahumma inni as'aluka min khoirihaa wa khoirimaa jabaltahaa 'alaih. Wa a'udzubika min syarrihaa wa syarrimaa jabaltaha 'alaih."
Setelah selesai mengucapkan doa itu, Chandra menangkup pipi istri nya itu, lalu perlahan mencium kening istri nya cukup lama.

Semua tamu undangan apalagi para sahabat Chandra, merasa sedang menonton film romantis.
Jujur pasangan baru ini membuat semua nya merasa gemas, terpukau, takjub, dan juga baper karena tingkah mereka. Apalagi Arsy yang malu malu walau hanya untuk memegang lengan Chandra.

"Baper gua masa?," ujar Rasya yang merasa baper sekaligus iri melihat Chandra dan Arsy.

"Gua mah jujur, iri huhuu jadi pengen cepet nikah," ujar bara sambil menghapus setetes air mata nya.

"Coba bini gua datang, gua juga mau cium cium gituu," ujar alfa yang sedih Karena istri nya ga bisa dateng.

"Lu enak ada bini, lah gua?," ujar Satya yang lagi ngerasa iri sama pasangan baru di depan.

"Hadehh para kakak tua lagi pengen nikah," ujar haidar.

"Ngaca lu juga mau kan?," ujar Kevin yang membuat haidar hanya tersenyum.

Sepertiga malam - Lee Haechan ( tamat )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang