42. Kenangan

141 13 2
                                    

Chandra merasa ada yang aneh dalam dirinya saat Arsy mengoleskan salep itu di dada nya. Seolah ada kupu kupu dalam perutnya, perasaan macam apa ini?. Ini baru hanya sentuhan biasa dari Arsy, apalagi nanti?.

               Seolah dalam diri nya ada dorongan lain, Chandra ingin sekali menggenggam lengan Arsy. Dan saat dia melihat Arsy akan pergi, dengan cepat Chandra menahan lengan Arsy,
"Kenapa a?," tanya Arsy, sebenernya Arsy udah
Deg-degan juga.

Alih alih menjawab, chandra langsung menarik lengan Arsy dan membuat Arsy kembali duduk, lalu Chandra menempelkan bibir nya pada bibir Arsy. Hanya menempel belum lebih.

Arsy yang mendapat perilaku tiba tiba seperti itu dari Chandra sangat terkejut. Reflek Arsy pun langsung mendorong Chandra,

"Astagfirullah arsy, sumpah aku ga sengaja Arsy, aku minta maaf ya? Sebagai ganti nya kamu boleh minta apapun sama aku ya?, atau kamu boleh pukul aku gapapa aku ikhlas," ujar Chandra yang merasa bersalah karena telah mencium Arsy, tanpa se izinnya.
Arsy masih terdiam, dia masih belum bisa mencerna semua kejadian tadi, bahkan nafasnya pun sampai tersengal-sengal.
Chandra merasa sangat bersalah, harusnya dia gak seperti itu tadi,
"Arsy?," panggilan itu sukses membuat Arsy sadar akan dunia nya lagi.

Arsy pun melihat ke arah Chandra, dan suami nya itu terlihat jelas jika dia merasa bersalah.
"M-maafin aku a, harusnya aku ga bersikap kayak gitu tadi, aku kaget a....a-aku belum terbiasa maafin aku a," ujar Arsy lalu cairan bening keluar dari mata nya, dia merasa bersalah karena telah mendorong Chandra.

Melihat istri nya menangis, Chandra pun langsung membawa Arsy perlahan ke dalam pelukannya,
"Gapapa Arsy, aa ngerti....harus nya aa juga gak tiba-tiba seperti itu," Chandra mengusap kepala Arsy, lalu mencium Ubun-ubun nya,
"Udah ya jangan nangis lagi....ayo kita tidur aja,"

Mendengar itu Arsy mendongakkan kepalanya dan menatap suami nya,
"Tapi a?,"

Chandra tersenyum lalu mencium kening Arsy,
"Kalau kamu belum siap aa gak mau maksa, aa tunggu kamu siap Arsy,"

Mendengar itu Arsy semakin merasa bersalah pada Chandra, Arsy pun memeluk lagi Chandra lebih erat,
"Maafin aku a, maafin aku,"

"Sstttt, ayo udah malem kita tidur."

"Tapi a?,"

Chandra tersenyum, lengannya terulur untuk mengusap pundak Arsy,
"Gapapa,

                Chandra dan Arsy pun sama sama merasa awkard setelah kejadian tadi. Kini mereka bahkan saling memunggungi, dan sama sama masih merasa tidak enak hati. Chandra yang merasa bersalah karena tiba tiba mencium Arsy, dan Arsy yang sudah menolak dan mendorong Chandra.

                Malam pertama mereka bisa di bilang beda dari yang lain. Tapi Chandra memaklumi, jika memang Arsy belum siap, dia tidak akan memaksa.
Chandra akan menunggu sampai Arsy benar benar siap.

_______________________

                   Pagi nya, setelah Chandra selesai bersih bersih di depan rumah, dia masuk ke dalam rumah, dan saat berada di dalam rumah, wangi masakan membuat Chandra merasa lapar. Chandra pun melangkahkan kaki nya ke dapur, untuk melihat apa yang sedang di masak oleh istri nya.

                  Saat telah sampai di dapur, Chandra melihat Arsy sedang menata piring di atas meja makan. Chandra pun menghampiri Arsy dengan senyum yang merekah, gak sabar dia cobain masakan istri nya.

Sepertiga malam - Lee Haechan ( tamat )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang