25 . Chandra dilema

85 16 3
                                    

" niat banget lu anjir" ujar bara saat tau Satya mau daftar di take me out .

"Iyalah harus niat, supaya berkah dan berbuah manis" ujar Satya yang masih fokus dengan ponsel nya.

" iya dia saking niat nya sampe cari cewe di anonymous" ujar Chandra yang baru datang , dengan sarung yang masih setia dia pakai . Percayalah perempuan yang ada di kafe, melihat kedatangan Chandra yang masih memakai sarung itu cukup membuat mereka terpesona.
Bahkan ada yang berimajinasi menjadi istri dari Chandra. Padahal Chandra udah ada pawang nya, dan mau secantik apapun wanita itu, tetap Arsy lah pemenangnya.

" ya Allah chan , lo kayak yang habis sunatan aja" ujar bara saat melihat Chandra sarungan .

" mata mu sunatan yang ada makin pendek , gimana gua lebih ganteng kan pake sarung?" Tanya Chandra sambil menaik turunkan halis nya .

" ya Allah andaikan menendang teman sendiri itu tidak dosa , maka sudah hamba lakukan setiap hari pada orang bernama Chandra" ujar bara sambil melibat ke arah Chandra.

" andai aja meng uninstall  saudara kayak Chandra bisa di lakukan , maka akan saya lakukan ya Allah" ujar Satya yang membuat Chandra semakin kesal .

" kalian sungguh tega , pada daku" ujar Chandra sambil pura pura nangis .

" jangan so imut lo , nanti miper kalah imut sama lu" ujar bara sambil melempar kentang ke arah Chandra.

" heh mubazir" ujar Chandra

" dah lah to the point , chan lu mau ngomong apa?" Tanya Satya yang mau langsung pergi mencari jodoh .

" gini ya lu berdua inget ga yang gua cerita in tentang mimpi gua?tapi gua lupa wajah sama nama nya siapa , masih inget ga?" Tanya Chandra kepada dua sahabat nya itu .

" hooh kan mimpi itu yang buat lo mau nikah" ujar Satya lalu meminum green tea yang dia pesan tadi .

" gua beberapa hari yang lalu mimpi in dia lagi , mau nikah gitu tapi gua hentiin karena yang di sebut itu nama nya amara bukan Arsy."

" terus terus ?" Tanya bara yang kepo dengan cerita Chandra.

" kemarin malem pas gua beli jagung bakar , gua ketemu sama perempuan yang mirip banget kyak yang ada di mimpi gua , nama nya juga sama amara , dan kebetulan dia adik nya Arkan , cowok yang waktu itu selamatin Amel" ujar Chandra.

" Hah ? Sumpah ? Lo ga boong kan?" Tanya Satya

" kapan gua ngebohong ?" Tanya Chandra balik .

" mimpi itu bunga tidur chan , tapi mimpi lo itu aneh ko malah jadi nyata" ujar bara yang di angguki oleh Satya .

" kayak pertanda ga sih?" Satya

" pertanda apa?" Tanya Chandra .

" jangan jangan Arsy bukan jodoh lo , tapi si amara itu jodoh lo"ujar Satya.

" gila lo ? Sifat amara di mimpi gua sama nyata nya aja beda , dan Arsy itu jodoh gua dan begitupun sebaliknya" ujar Chandra yang tidak terima Satya mengatakan jika Arsy bukan jodoh nya.

" beda nya gimana?" Tanya bara.

" di mimpi gua itu sifat nya sama kayak Arsy , tapi kalo di kenyataan dia kayak kebanyakan perempuan jaman sekarang , tadi aja mau pegang tangan gua, kan kalian tau gua gak mau pegang tangan perempuan yang bukan muhrim" ujar Chandra

"Pegang tangan lu? Kapan? tadi?" Tanya Satya.

Chandra mengangguk " heem , tadi dia ke rumah sama Arkan buat ketemu Amel"

" coba lo shalat istikharah , minta petunjuk sama Allah , petunjuk tentang dua pilihan itu" ujar Satya yang di angguki oleh bara .

" pada dasar nya istikharah itu bukan untuk menentukan atau memilih dua pilihan yang beda, tapi memantapkan hati untuk satu pilihan yang terbaik menurut lo dan juga menurut Allah" ujar bara yang di anggukan oleh Chandra .

Sepertiga malam - Lee Haechan ( tamat )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang