49. Saran dari bara

83 11 2
                                    

Pagi ini sama seperti kemarin, setelah sholat subuh Arsy langsung masak, pokok nya dia gak mau Chandra marah lagi sama dia. Gak enak di diemin Chandra itu, hening, hampa, pokok nya kayak ada yang kurang. Dan saat dia melihat Chandra keluar dan turun dari tangga, Arsy langsung mematikan kompor dan menghampiri Chandra.

"Aa mau makan dulu?," tanya Arsy.

"Aa harus pergi sekarang Arsy, assalamualaikum."ujar Chandra lalu pergi bahkan sekarang Chandra tidak mengecup kening nya sama sekali.

Tubuh nya terasa lemas, Arsy pun langsung mendudukkan diri nya di kursi, Arsy gak bisa tahan lagi air mata nya.
"Aku mohon a, jangan kayak gini hikss maafin aku,"

Dan sama seperti kemarin juga, Chandra masih dia di balik pintu dan mendengar isak tangis istri nya. Dada nya terasa sakit, sangat sakit mendengar tangisan Arsy.
"Maafin aku Arsy,"

                  Di suatu rumah, yang rumah nya aesthetic dengan nuansa Eropa, di dalamnya ada yang lagi fokus bermain game. Pokok nya setiap ada musuh atau tim nya yang gak bener pasti dia bakal teriak teriak gaje. Dari muka nya sih keliatan ganteng, ganteng banget malah, apalagi hidung nya yang mancung sebelas dua belas sama perosotan tk.
Dan kalau senyum kelihatan manis, apalagi saat mata nya membentuk eye smile, dari ciri berikut sudah bisa di pastikan ini adalah si tampan Bara.

                 Bara udah kayak Chandra sih, kalau gak mau kerja udah punya usaha sendiri, tapi bara bukan buka kafe, tapi angkringan yang udah buka di beberapa cabang. Nah sekarang Bara masih fokus sama game nya, pokok nya dia harus menang gak boleh kalah. Sampai akhirnya,

BRAK

               Terdengar jelas suara pintu yang terbuka dengan sangat keras, dan membuat Bara terkaget-kaget dan terheran-heran. Dan saat bara melihat ke arah pintu, ulahnya tak lain dan sudah bisa di tebak,

"GUA KAGET CHANDRA!," teriak bara pada Chandra yang baru saja datang dengan tidak santai nya.

Chandra terlihat sedih dia langsung duduk di pinggir bara , "lo gak mau peluk sahabat lo yang lagi sedih ini gitu?," tanya Chandra yang membuat bara makin kesal.

"Gak, yang ada nanti di kira gua gay, minta peluk bini lo sana!," bara pun kembali fokus pada game nya.

"Gara gara saran lo, gua jadi kesiksa huhu, gua gak tega liat Arsy nangis,"

"Heh lu yang minta saran ke gua, WEIII MENANG LIAT CHAN GUA MENANGG," Bara heboh sendiri saat di memenangkan game nya, sampai sampai Chandra di buat kesel.

"Bara gua lagi curhat dengerin dulu," Chandra pun terlihat tampak ingin menangis.

Bara menyimpan hp nya, lalu dia menepuk nepuk pundak Chandra
"Sabar dulu aja chan, semua nya buruh proses.... lo mau liat kan kalau Arsy sayang atau gak sama lo, jadi tunggu, gua yakin saran gua tentang lo yang coba cuekin Arsy pasti bakal berbuah hasil yang manis," ujar bara sambil memberikan dua jempol.

"Tapi gua gak tega liat Arsy nangis, kan gua dah janji gak akan buat dia nangis kecuali tangis kebahagiaan,"

"Sehari besok lagi chan, tunggu oke? Sabar kali, semua nya butuh proses, o iya besok graduation kan? Jum'at kan?,"

Chandra mengangguk
"Hooh sekarang malem jum'at kenapa?,"

"Lo disini mau sampai jam berapa?,"

"Jam 10 hehe,"

"Gaaa habis isya lo pulang, lo gak Kasian sama Arsy di tinggal pagi, pulang nya malem, nanti dia overthinking kalau suami nya selingkuh," ujar bara.

"Gak akan gua yakin Arsy gak mikir kesana," Chandra pun meminum jus yang bara buat tadi
"Wih enak,"

Sepertiga malam - Lee Haechan ( tamat )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang