Assalamualaikum, teman-teman semua.
Alhamdulillah, ketemu lagi di cerita yang baru tapi lama :)
Judulnya: Bin Fulanah
Di Bin Fulanah ini aku mencoba mengangkat tema tentang betapa beratnya akibat yang harus ditanggung dari perbuatan zina. Kalau biasanya tokohnya selalu "baik-baik saja", kali ini dimulai dari tokoh utama yang jatuh dalam perbuatan hina.
Anyway..., sebelumnya aku minta maaf kalau di cerita ini nanti bisa jadi banyak terdapat perbedaan pendapat. Sebenarnya aku agak berat juga waktu mau menulis ini, ya karena itu tadi, ada perbedaan pendapat pada tiap-tiap mazhab. Apalagi aku sendiri belum belajar tentang mazhab-mazhab yang empat itu, belum maqomnya :) Hanya menyimak dan membaca dari pendapat beliau-beliau yang secara keilmuan jauh di atasku.
Walau demikian, karena aku meyakini niatku baik dan berharap bisa menambah pengetahuan, serta membuka lebih banyak mata tentang betapa beratnya akibat yang harus ditanggung dari zina, maka kuputuskan untuk mencoba menuliskannya semampuku.
Aku sendiri tadinya nggak banyak tahu, sampai pas cari-cari referensi ternyata ngeri banget akibat dari zina ini kalau nggak tahu hukum/syariat. Efeknya jangka panjang dan bisa jadi dosa sampai keturunan-keturunannya kelak. Naudzubillah.
Bukan aku pintar dan tahu banyak tentang agama ya. Sama sekali bukan. Ilmuku masih sangat dangkal dan sedikit. Tapi ketika membaca-baca tentang ini, aku merasa ngeri sendiri.
Ya sudah, pokoknya begitu. Aku hanya berusaha mengangkat tema ini dan menuangkan dengan kemampuan yang sangat terbatas yang aku punya.
Jika nanti ada teman-teman pembaca yang lebih mengerti, aku berharap untuk diberitahu atau diingatkan dengan cara yang baik. Sebab kita semua adalah pembelajar sepanjang usia, alangkah baiknya jika sesama pembelajar mengingatkan dengan cara yang sama-sama membuat nyaman, bukan merasa yang paling benar.
Oh iya, cerita ini sudah pernah kuupdate di platform sebelah untuk kuikutkan event lomba menulis. Qodarullah banyak hal terjadi yang cukup menguras tenaga, pikiran, dan juga perasaanku. Di platform sebelah sudah ku-stop, lanjutannya nanti di sini saja. Semoga lancar dan bisa selesai dalam bulan ini.
InsyaAllah akan kuupdate setiap hari, kecuali kalau aku sudah update work lain, Move On misalnya, maka hari itu Bin Fulanah nggak update.
Baiklah. Begitu saja ya teman-teman.
Terima kasih banyak untuk pengertian dan dukungan dari kalian semua.Jazakumullahu khairan katsiran.
Selamat membaca.
Semarang, 01092021
KAMU SEDANG MEMBACA
Bin Fulanah
General FictionKepulangan Mahmud ke kampung halaman disambut masalah pelik. Astri, anak majikan ibunya, hamil di luar nikah. Laki-laki yang menghamilinya tak mau mengakui, apalagi menikahi. Astri memilih menggugurkan kandungannya. Di luar dugaan, ibunda Mahmud mem...