[10] Apakah dunia ini berbeda?

248 58 0
                                    

Gadis itu terus memutar otak untuk menemukan solusi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gadis itu terus memutar otak untuk menemukan solusi. Sepertinya terlalu berbahaya jika dia kabur begitu saja.

Dia hanya berbaring di taman penuh rerumputan itu. Seseorang melangkahkan kakinya ke arahku.

"Apa yang sedang tuan Lee lakukan?" Ucap seseorang.

Aku yang sedang memakai pakaian tuan putri pun kaget. Dengan cepat aku berdiri, dan tak sengaja mengenai dahinya.

"Auw... Maaf"

"Kau tak apa?" Ucap nya, memeriksa dahi ku yang agak memerah.

"Tak apa"

Dengan agak kasar gadis itu menolak bantuan Haruto. Aku sedikit berjalan mundur.

"Hamba memberi hormat" ucapku, sopan.

Sebenarnya aku hanya ingin membuat garis besar agar dia mengerti, bahwa aku tak menginginkan pernikahan.

"Kenapa kau melakukannya?"

"Seperti bukan tuan Lee saja"

Wajahnya terlihat canggung, dan tak nyaman. Lalu dia yang mendekat pun, membuatku berkata tegas.

"Saya adalah seorang tuan putri dari kerajaan Joseon"

"Sudah sepatutnya menjaga tatakrama didepan utusan"

Tangan nya yang berniat menggapai ku pun, ia tarik kembali. Lelaki itu hanya menunduk.

"Bukan maksudku untuk berbohong dengar kan aku dulu" ucapnya.

"Tidak tuan, saya juga bersalah karena kebohongan peran saya sebagai tuan Lee"

"Dikarenakan itu adalah rahasia ketika saya sedang berada di tengah masyarakat"

• Haruto POV •

Tanganku menjadi dingin mendengar perkataan nya.

Apakah aku harus jujur sekarang?

"Gongju Mama, ada yang ingin saya bicarakan"

"Silahkan berbicara" ucap wanita itu dingin.

Cara bicaranya benar-benar berbeda dari yang kukenal. Apakah seperti ini biasanya tuan Lee yang ku kenal?

"Ini perihal tuan saya, pangeran dari Edo"

"Dia menanyakan soal pendapatmu akan pernikahan ini"
•••

Ada apa dengan manusia ini? Berbicara seperti membicarakan orang lain!

Bukankah pangeran dari Edo itu sendiri kau!

"Pendapat?"

"Apakah aku boleh memiliki pendapat?"

Lelaki itu menatapku penuh arti, ditengah angin yang menghembus. Gadis itu tersenyum sambil menundukkan wajah.

Queen Of The HaremTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang