Warning!
Readers, harus vote and follow.
Untuk melanjutkannya (⌐■-■).Situasi di tempat para pangeran sudah menjadi ribut, dan mari kita kembali.
Kepada pemeran utama wanita kita yang terlalu lemah.
Situasi semakin memanas ketika kabut semakin tebal.
Tentu nya hanya tersisa gadis itu dengan hewan peliharaannya.
Hewan peliharaan?
...
Siapa yang akan memelihara Rubah Putih Ekor Sembilan!
Jika tau begini aku akan sering menjenguk nya.
Ah tidak, mungkin seharusnya aku tidak pernah membeli nya kerumah Gisaeng itu.
Atau mungkin seharusnya aku tidak pernah pergi kerumah gisaeng.
Sudah ku sangka, di dunia ini juga ada yang namanya hukum karma.
Ah, nyawa ku sudah akan berakhir di dunia ini.
"Aish, sib*l!" Ucap wanita itu, sambil berhenti menangis.
"Apakah aku akan mati seperti ini?"
Dengan berani, aku kembali berdiri dan menatap siluetnya.
"Sebentar, bukankah itu hanya hewan peliharaan ku?"
"Kenapa aku harus takut!"
Baiklah aku akan maju, paling tidak aku akan terluka parah.
"Tentu, aku tidak akan matikan?" Ucapku, yang tiba-tiba agak was-was.
Apakah aku harus bergerak maju dengan percaya diri seperti pemeran utama lainnya?
Tidak, itu terlalu impulsif. Bagaimana jika dia tidak mengenal ku?
Atau mungkin aku akan langsung menyergap dan membunuhnya dari belakang?
Itu akan terlihat keren, dan membuat ku menjadi pahlawan.
Tapi bagaimana dengan Felix ku yang malang?
"Sistem sialan! Cepat beritahukan aku harus bagaimana?"
Benar, seharusnya dari tadi aku bertanya padanya.
Gulungan hijau keluar, dan aku melihat nya dengan agak rabun sih.
"Sialan, latar tempat yang buruk"
"Deketin dikit kenapa, aku punya mines nih"
Ternyata perkataan ku direspon, dengan gulungan itu jatuh ke tangan ku.
'Memberi maka akan menerima sesuatu'
Tulisannya benar-benar membuat gadis itu terkejut.
"Wah sistem sialan, dia benar-benar berniat membunuh ku"
KAMU SEDANG MEMBACA
Queen Of The Harem
Fantastik𝙱𝚒𝚜𝚊-𝚋𝚒𝚜𝚊𝚗𝚢𝚊 𝚊𝚔𝚞 𝚖𝚎𝚗𝚊𝚗𝚐 𝚍𝚊𝚕𝚊𝚖 𝚔𝚎𝚓𝚞𝚊𝚛𝚊𝚊𝚗 "𝙺𝚒𝚜𝚊𝚑 𝚑𝚒𝚍𝚞𝚙 𝚝𝚎𝚛𝚋𝚞𝚛𝚞𝚔", 𝚍𝚊𝚗 𝚊𝚔𝚑𝚒𝚛𝚗𝚢𝚊 𝚍𝚒𝚋𝚎𝚛𝚒 𝚔𝚎𝚜𝚎𝚖𝚙𝚊𝚝𝚊𝚗 𝚔𝚎𝚍𝚞𝚊 𝚞𝚗𝚝𝚞𝚔 𝚖𝚎𝚖𝚒𝚕𝚒𝚑 𝚔𝚒𝚜𝚊𝚑 𝚑𝚒𝚍𝚞𝚙 𝚜𝚎𝚜𝚞𝚊𝚒 𝚢�...