[14] Si Rubah Putih

175 44 2
                                    

Warning!
For Readers! Untuk Vote, Comment, and Follow sebelum melanjutkan membaca (⌐■-■).
See you In the next chapter!

Gadis itu memegang lembut si wanita jalang, lalu mencekiknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gadis itu memegang lembut si wanita jalang, lalu mencekiknya.

"Boleh... Boleh..."

Dengan langkah kaki memutari nya secara perlahan.

"Tapi jangan salahkan aku,"

"Jika kau mengorbankan hidupmu..."

"Hanya untuk sejuta koin emas"

Semua pelayan terlihat was-was, dan wanita itu terlihat kesal.

"Wanita sialan! Apakah kau berusaha mengancamku?"

Srek!

Entah dari mana jarum putih kecil itu berhasil menyayat leher salah satu penjaga, dan mati di tempat.

Aku pun sedikit terkejut, karena jika tidak lelaki itu yang sudah memenggal kepala ku.

"Apa barusan?"

Wanita itu terlihat kaget, dan aku juga cukup terkejut.

"Manfaatin situasi manfaatin" gumamku.

Melanjutkan skenario si jahat, aku melanjutkan dialog.

"Apakah kau tak melihat jarum yang mengenai penjaga mu?"

"Itu akan menjadi bayaran nya juga loh"

Gadis itu tersenyum dengan liciknya, tapi tangan udah dingin setengah mati.

Mana yang satunya Tremor pula, makin jadi deh.

"Ba... Baiklah! Aku berikan gratis, sebagai gantinya kau tak perlu kemari lagi"

Aku langsung melepaskan nya, dan lelaki kucing tadi aku rangkul bersama ku pergi dari sana.

"Ah iya, untuk aku kemari atau tidak"

"Aku pun tidak tau"

Aku pergi kegirangan mendapatkan barang baru, ketika sudah berada diluar rumah bordil.

Aku melepaskan jubah itu, dan ekornya sudah menghilang.

"Siapa namamu bocah tampan?"

Seseorang yang kupikir peran nya tidak dalam alur, seperti yeji ternyata salah.

Gulungan biru kembali terbuka, wajah ku sedikit tercengang.

'Felix, peran diketahui'

'Rubah Ekor Sembilan Putih yang langka'

'Pesonanya bisa menghipnotis para lawan jenisnya'

Seketika aku menjadikan salah satu tiang bangunan sebagai tumpuan, baru saja aku menebus seekor rubah, yang ku kira kucing.

Queen Of The HaremTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang