[68] Luka Demi Luka

66 8 1
                                    

Warning!
Readers, harus vote and follow.
Untuk melanjutkannya (⌐■-).

Masih berlanjut di adegan gila, jenna yang berumur lima belas tahun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Masih berlanjut di adegan gila, jenna yang berumur lima belas tahun.

Diluar sana sudah terjadi kericuhan, akibat tingkah lancang soohyuk.

Dayang Choi dibuat panik, tak bisa berbuat apa-apa.

Lelaki itu memaksa masuk tanpa meminta izin.

Para pelayan juga tak berani menghentikan kelancangannya.

"Kita harus bagaimana, bukankah tuan putri dalam bahaya" ucap dayang 1.

"Ta... Tapi, kalau kita melapor dan selir Ahn mengincar kita bagaimana?" Dayang 2.

"Kalian semua!" Dayang Choi menghembuskan nafas cemas.

"Diam, dan jangan berlebihan"
"Tak mungkin ada yang terjadi"

Srek ...

Pintu itu kembali terbuka, dan sudah terdapat belati di depan pintu.

Para dayang dibuat lemas, karena tidak tau apa yang terjadi.

Jenna yang matanya memerah, dan gemetaran.

"Agassi!" Semua dayang kembali masuk, mencemaskan ku.

"Da... Dayang choi" teriak Jenna, dengan isakan.

Gadis itu menangis sejadinya, dan soohyuk kembali melihat Jenna untuk terakhir kalinya.

*Soohyuk POV*

Tangan yang membalut lukanya, meninggalkan bekas.

Aku terus menatap darah yang tertinggal di tanganku.

'Lagi pula aku tidak tau kapan aku mati, bukankah lebih baik tidak mencari musuh'

'aku tidak seperti orabeoni, yang bisa melakukan apapun tanpa memikirkan perasaan orang lain'

'karena sedikit kesalahan saja, bisa membunuh ku kapan saja'

Aku tidak pernah berfikir bahwa dia bisa memiliki pemikiran seberat itu.
***

Dengan berani soohyuk menemui ibunya, dan bersujud disana memohon.

Dia terus meminta agar berhenti menyakiti gadis itu.

Tapi wanita itu tak menggubris anak nya sama sekali.

Setelah melihatnya seperti itu, soohyuk membantah dan berseteru dengan ibunya.

Entah percakapan apa yang dilontarkan soohyuk, hingga membuat ibunya marah.

"Anak gila! Apa maksudmu?" Selir Ahn terlihat marah.

Mangkuk-mangkuk itu dia lempar karena kesal.

Kericuhan benar-benar terjadi disana, sampai membuat para dayang ketakutan.

Queen Of The HaremTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang