Warning!
Readers, harus vote and follow.
Untuk melanjutkannya (⌐■-■).Gadis itu sedang tersenyum lebar dengan pakaian dukanya.
"Sebentar, pakaian duka?"
Jenna melihat sekeliling dengan rasa sedikit terkejut.
Semua orang sedang bersujud dengan suara isakan yang menyebar.
Aku sedikit mengangkat kepala ku untuk melihat siapa yang meninggal.
"Apa nih, kenapa firasat gua gak enak?" Ucap Jenna, dengan mulut sedikit terbuka.
Lalu seseorang berteriak seperti pendukung cerita yang menyampaikan informasi.
"Aigoo, ulli gongju kenapa kau pergi sangat cepat..." Teriak wanita paruh baya itu.
Ah... Iya aku lupa, pasti mereka sedang melakukan pemakaman.
Untuk apa aku ikut berduka ketika mayatnya saja tidak ada.
Gadis itu mulai berdiri dan membersihkan baju yang agak kumuh.
"Ku dengar mayatnya sudah ditemukan"
Aku mendengar suara orang mengobrol.
Ketika aku sudah berjalan agak jauh terlepas dari jalan utama.
Sepertinya ada penduduk yang tidak memperdulikan hari duka ku.
"Aku dengar wajahnya bahkan sampai hancur"
"Benarkah, kasian sekali padahal umurnya masih sangat muda"
Apakah mereka menggunakan mayat orang lain?
Jenna dengan rasa penasarannya pun bergegas kembali kejalan utama dan melihat arak-arakan.
Seseorang terlihat menggila dan berusaha membuka peti yang sudah tertutup.
Aku berusaha mendekat agar melihat mayat tersebut.
Tapi sedetik sebelum aku melihatnya, mental ku langsung lemah mengingat pak tua tadi.
"Aku dengar wajahnya bahkan sampai hancur" perkataan tadi membuat kaki ku lemas dan memilih mundur dari kerumunan.
Karena terlalu banyak kerumunan aku sampai terjebak didalam sana.
"Auw..." Ucapku, karena tangan kiri ku tak sengaja di injak di atas batu.
Lalu para pengawal mulai bertindak, dan kembali menutup peti mati.
Tangan ku sedikit berdarah karena terkena batu tajam.
Gadis itu merengek kesakitan berharap ada yang menolongnya.
Seseorang dengan pakaian dukanya menghampiri ku.
Dia turun kuda, dan bertekuk lutut sambil melihat luka ditanganku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Queen Of The Harem
Fantasy𝙱𝚒𝚜𝚊-𝚋𝚒𝚜𝚊𝚗𝚢𝚊 𝚊𝚔𝚞 𝚖𝚎𝚗𝚊𝚗𝚐 𝚍𝚊𝚕𝚊𝚖 𝚔𝚎𝚓𝚞𝚊𝚛𝚊𝚊𝚗 "𝙺𝚒𝚜𝚊𝚑 𝚑𝚒𝚍𝚞𝚙 𝚝𝚎𝚛𝚋𝚞𝚛𝚞𝚔", 𝚍𝚊𝚗 𝚊𝚔𝚑𝚒𝚛𝚗𝚢𝚊 𝚍𝚒𝚋𝚎𝚛𝚒 𝚔𝚎𝚜𝚎𝚖𝚙𝚊𝚝𝚊𝚗 𝚔𝚎𝚍𝚞𝚊 𝚞𝚗𝚝𝚞𝚔 𝚖𝚎𝚖𝚒𝚕𝚒𝚑 𝚔𝚒𝚜𝚊𝚑 𝚑𝚒𝚍𝚞𝚙 𝚜𝚎𝚜𝚞𝚊𝚒 𝚢�...