[18] Dingin Tapi Juga Hangat

151 40 0
                                    

Warning!
For Readers! Untuk Vote, Comment, and Follow sebelum melanjutkan membaca (⌐■-■).
See you In the next chapter!

Langit biru cerah dengan awan lembut mengitari langit

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Langit biru cerah dengan awan lembut mengitari langit.

Sejuknya hembusan pagi yang di penuhi suara nyanyian burung.

Danau bersih yang bahkan terlihat transparan.

Gazebo megah dikelilingi bendera kerajaan.

Menghadirkan sosok lelaki yang datang entah dari mana.

Wajahnya tertutupi kain hitam sebagai penutup wajah, dengan mata tajam yang hanya bisa kulihat.

Kulit putih dan bentuk tubuh yang terlihat sempurna itu hanya terbaring di atas rerumputan hijau.

"Permisi, aku akan membuka penutup wajah mu" pinta si gadis kecil.

Dengan rambut bagai helaian sutra terhempas angin yang berdesir.

Gadis kecil berbalut hanbok yang serasi dengan warna rambutnya, dan mata biru terang seperti cerahnya langit.

Jari jemari itu memegang lembut kain hitam pada wajah si lelaki.

Wajahnya terpampang jelas, dan terasa asing.

Wajahnya terpampang jelas, dan terasa asing

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Fokus ke mata*

"Ha? Dia siapa?" Celetukku, agak terkejut.

Lalu dayang Choi yang baru sadar dari pingsannya ikut terkejut.

Wanita itu langsung duduk bersimpuh di antara rerumputan itu.

"Kenapa kau tiba-tiba sangat formal?" Tanyaku bingung.

Bersamaan dengan suara nyaringku, lelaki itu mulai tersadar dan aku sedikit terkejut.

Aku langsung berdiri, sedikit menjauh darinya.

"Apakah kau tak mengingat ku?" Ucapnya agak kesal.

Queen Of The HaremTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang