Warning!
Readers, harus vote and follow.
Untuk melanjutkannya (⌐■-■).
Suasana canggung tiada tara, seperti adegan perang yang siap menarik pelatuk.
Goncangan jiwa bagai membalikkan bumi.
Semua mata menatap ku curiga, termasuk gadis bernama Erva.
Kenapa tiba-tiba suasana disini dingin, tapi malah keringat yang menetes.
"Oppa, siapa dia?" Tanya Erva, dengan nada anak kecilnya.
Aku berusaha untuk tidak menunjukkan mataku, apalagi menatap mata nya.
Gadis itu terus memunggungi Erva, membuat gadis bernama Erva curiga terhadap nya.
Yang lainnya hanya terdiam menatap tingkah ku yang aneh.
"Apakah kau mengenal nya?" Tanya Yoonsu, balik kepada Erva.
Gadis itu berusaha melihat wajahku, walaupun pada akhirnya dia menggeleng sebelum melihat.
"Emangnya dia siapa?" Tanya Erva, yang masih berusaha melihat wajahku.
Sepertinya tidak ada dari mereka yang ingin melindungi korban.
Aku benar-benar berterimakasih atas dedikasi kalian terhadap tuan putri.
Tapi jangan sampai begini juga dong, aku kan dalam bahaya.
Pada akhirnya aku berbalik, tapi tetap menunduk menutup wajah dengan rambut.
Pada saat itu tempat makan sangat ramai di datangi pengunjung.
Sangking bingung nya pelayan itu berjalan ke arah ku.
Seorang pelayan hampir saja menjatuhkan nampan nya.
"Anda tak apa?" Tanyaku, sambil menyingkir.
Hampir saja teh hangat itu menyiramku.
Dia hanya mengangguk, dan pergi dalam keadaan menunduk.
Sepertinya aku sedikit menyeramkan sampai membuat terkejut pelayan yang lewat.
"Ga- anak kecil ini, kau yakin tidak mengenal nya?" Tanya Yoonsu.
Erva terus menggeleng kan kepala sambil berkata tidak.
"Emangnya dia siapa sih?" Tanya Erva, dan langsung mendekat ke arahku.
Rasanya jantungku berdetak ingin keluar, tidak bisakah mereka melepaskan ku saja.
Benar-benar mahluk menyebalkan, bagaimana mereka semua adalah saudara ku.
Gadis bernama erva langsung maju mendekati ku.
Rasanya langkah kaki dan nyit bunyi kayu itu terdengar jelas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Queen Of The Harem
Fantasi𝙱𝚒𝚜𝚊-𝚋𝚒𝚜𝚊𝚗𝚢𝚊 𝚊𝚔𝚞 𝚖𝚎𝚗𝚊𝚗𝚐 𝚍𝚊𝚕𝚊𝚖 𝚔𝚎𝚓𝚞𝚊𝚛𝚊𝚊𝚗 "𝙺𝚒𝚜𝚊𝚑 𝚑𝚒𝚍𝚞𝚙 𝚝𝚎𝚛𝚋𝚞𝚛𝚞𝚔", 𝚍𝚊𝚗 𝚊𝚔𝚑𝚒𝚛𝚗𝚢𝚊 𝚍𝚒𝚋𝚎𝚛𝚒 𝚔𝚎𝚜𝚎𝚖𝚙𝚊𝚝𝚊𝚗 𝚔𝚎𝚍𝚞𝚊 𝚞𝚗𝚝𝚞𝚔 𝚖𝚎𝚖𝚒𝚕𝚒𝚑 𝚔𝚒𝚜𝚊𝚑 𝚑𝚒𝚍𝚞𝚙 𝚜𝚎𝚜𝚞𝚊𝚒 𝚢�...