Warning!
Readers, ada bagian kekerasannya.
Mohon jangan di ikuti! (⌐■-■).
Suara kuda memenuhi telingaku, dan beberapa orang terlihat panik.
Para penduduk desa menyingkir dari tengah jalan.
Prajurit berdatangan dengan kuda mereka yang besar.
Mengejar satu kereta kuda yang tak kunjung dapat.
Seperti sebuah ketukan aku berusaha mendapatkan bidikan.
Tangan gadis kecil itu masih berusaha melempar sepatu si penculik.
Naluri ku terasa tajam, bahkan dengan memejamkan mata.
Aku bisa melihat dimana letak penjual buah itu.
Bisikan para pedagang menjadi patokan ku.
"Apa yang sedang kau lakukan?" Tanya mereka.
Aku hanya menyuruh mereka diam, dalam keheningan.
Tag!
Suara itu terdengar jelas, dengan suara barang berjatuhan.
Para penculik langsung melihat keluar jendela.
Dan benar saja salah satu meja dagangan roboh.
Membuat keributan dimana-mana, para prajurit berjatuhan.
Kuda mereka tidak dapat mengejar kami.
Sepertinya bidikan ku sangat tepat, aku langsung melihat keluar jendela.
Diluar sana benar-benar ambruk dan berantakan.
"Yes! Berha-"
°°°
Kesadaran ku menghilang, aku merasakan keheningan.Tapi juga mendengar suara orang dari kejauhan.
Suara mereka terdengar samar-samar karena terlalu jauh.
Mata ku kembali tertutup, dengan duduk di kursi kayu.
Kepala ku lumayan sakit di pukul oleh mereka.
Tak lama suara langkah kaki terdengar jelas.
Sepertinya dia mendekat ke arahku, ini suara heels.
Apakah dia adalah seorang wanita?
Perlahan ikatan mataku di buka, dan aku bisa melihat jelas siapa itu.
Gadis jelek dengan rambut ikal nya, Erva.
Lalu siapa ini, gadis gendut yang penuh jerawat.
Apakah dia jenis hewan baru?
"Eona, kerja bagus" ucap nya, pada seseorang berpakaian kumuh.
Sepertinya gadis itu bawahan Erva, benar-benar paket komplit.
"Tidak, nona itu memang tugas saya" ucap wanita yang di panggil Eona.
KAMU SEDANG MEMBACA
Queen Of The Harem
Fantasy𝙱𝚒𝚜𝚊-𝚋𝚒𝚜𝚊𝚗𝚢𝚊 𝚊𝚔𝚞 𝚖𝚎𝚗𝚊𝚗𝚐 𝚍𝚊𝚕𝚊𝚖 𝚔𝚎𝚓𝚞𝚊𝚛𝚊𝚊𝚗 "𝙺𝚒𝚜𝚊𝚑 𝚑𝚒𝚍𝚞𝚙 𝚝𝚎𝚛𝚋𝚞𝚛𝚞𝚔", 𝚍𝚊𝚗 𝚊𝚔𝚑𝚒𝚛𝚗𝚢𝚊 𝚍𝚒𝚋𝚎𝚛𝚒 𝚔𝚎𝚜𝚎𝚖𝚙𝚊𝚝𝚊𝚗 𝚔𝚎𝚍𝚞𝚊 𝚞𝚗𝚝𝚞𝚔 𝚖𝚎𝚖𝚒𝚕𝚒𝚑 𝚔𝚒𝚜𝚊𝚑 𝚑𝚒𝚍𝚞𝚙 𝚜𝚎𝚜𝚞𝚊𝚒 𝚢�...