Warning!
Readers, harus vote and follow.
Untuk melanjutkannya (⌐■-■).
Derasnya hujan mengitari pagi, suaranya yang terus mengaliri telinga ku.
Sejuknya pagi menyebar sampai ke dalam selimut.
Aku terbangun di subuh hari, semua orang masih tertidur.
Tapi suara genting terus membangunkan ku.
Jangan lupa dingin yang membuat ku ingin ke kamar mandi.
Dengan keadaan setengah sadar aku berjalan menuju kamar mandi.
Tempat ini hanya di kelilingi lilin yang remang-remang.
Penginapan nya tak cukup luas untuk skala pangeran.
Beberapa kayu terlihat basah karena di rembes air hujan.
Setelah keluar dari kamar mandi suara hujan perlahan menghilang.
Aku membuka jendela kayu secara perlahan.
"Ehm..."
Aku meregangkan seluruh tubuh ku, yang terasa malas.
"Kenapa aku selalu terbangun di saat yang lain tidur, sudah seperti nenek tua saja"
Sepertinya aku juga tidak terlalu pagi, beberapa orang sudah bersiap untuk membuka tokonya.
"Wah, di dunia ini rajin sekali" ucapku, sambil menyapa beberapa pedagang.
Padahal mereka hanya tokoh tidak nyata, tapi namanya manusia harus punya sopan santun kan.
Awan biru yang masih terlihat agak gelap menampakkan secercah cahaya.
Sepertinya matahari akan segera terbit, dengan pagi yang sangat dingin.
"Apakah mereka tidak kedinginan?" Ucapku, sambil mengusap-usap kedua tangan.
Seseorang menaruh selimut di pundak ku.
Dengan secangkir teh hangat, yang ia tiup agar tidak membakar lidah ku.
"Coba, apakah suhunya sudah sesuai?" Ucap hyunjin, yang terlihat tak mengantuk.
Aku mengambilnya, sambil menunduk mengucap terima kasih.
"Sudah tau dingin, kenapa kau keluar dari selimut?" Ucapnya, yang merangkul ku.
"Perutku selalu tak nyaman setiap pagi" jawabku, sambil bersandar di pundaknya.
Aku hanya menganggap pelukan ini sebagai saudara.
Mengingat tingkah nya yang mengingatkan saudara asliku.
•Hyunjin POV•
Suara pintu terdengar, membuat ku terbangun.
Aku melihat nya berjalan sambil menutup mata.
KAMU SEDANG MEMBACA
Queen Of The Harem
Fantasy𝙱𝚒𝚜𝚊-𝚋𝚒𝚜𝚊𝚗𝚢𝚊 𝚊𝚔𝚞 𝚖𝚎𝚗𝚊𝚗𝚐 𝚍𝚊𝚕𝚊𝚖 𝚔𝚎𝚓𝚞𝚊𝚛𝚊𝚊𝚗 "𝙺𝚒𝚜𝚊𝚑 𝚑𝚒𝚍𝚞𝚙 𝚝𝚎𝚛𝚋𝚞𝚛𝚞𝚔", 𝚍𝚊𝚗 𝚊𝚔𝚑𝚒𝚛𝚗𝚢𝚊 𝚍𝚒𝚋𝚎𝚛𝚒 𝚔𝚎𝚜𝚎𝚖𝚙𝚊𝚝𝚊𝚗 𝚔𝚎𝚍𝚞𝚊 𝚞𝚗𝚝𝚞𝚔 𝚖𝚎𝚖𝚒𝚕𝚒𝚑 𝚔𝚒𝚜𝚊𝚑 𝚑𝚒𝚍𝚞𝚙 𝚜𝚎𝚜𝚞𝚊𝚒 𝚢�...