Queen Of The Harem

[45] Kebebasan Dunia

Warning!
Readers, harus vote and follow.
Untuk melanjutkannya (⌐■-■).

Suara burung, dan suara-suara lainnya memenuhi hutan.

Disini benar-benar sepi, apakah tidak ada orang selainku.

Bahkan langit biru benar-benar susah untuk dilihat.

Apakah aku dalam bahaya jika terus disini?

"Seharusnya, aku tidak bergaya kabur kalau begini"

Langkah ku perlahan tanpa arah, dan akhirnya menginjak sesuatu.

Krak...

Bahkan ranting itu mengagetkan ku juga.

"Ranting bilang-bilang dong, kalau mau patah" ucap gadis kecil itu.

Pakaian nya yang hitam dan tidak mencolok, membuat orang lain curiga.

"Siapa disana?!" Teriak seseorang dari jauh.

Gadis itu membeku untuk beberapa saat, itu adalah suara Jeno.

Sepertinya mereka tepat di belakang ku, walaupun sangat jauh.

Aku sedikit menengok kebelakang, dengan wajah yang masih tertutup kain.

"Astaga!"

Dan benar saja itu adalah gerombolan prajurit istana, serta kedua kakakku.

Aku perlahan berjalan kedepan, dan membuat mereka semakin curiga.

"Aku bertanya siapa kau?!" Ucap Jeno tegas.

Lalu Eunwoo menahan jeno, dan menyuruh lelaki itu tenang.

"Permisi, aku hanya ingin menanyakan seorang wanita" langkah ku berhenti bersamaan dengan suara Eunwoo.

Lelaki itu saling menengok mengira bahwa aku mengenal wanita yang mereka cari.

"Apakah kau tau?"

"Dia memiliki mata biru berlian, dan rambut hitam panjang yang berkilauan"

Perlahan Eunwoo mulai mendekat, serta para prajurit yang menunggu di belakang.

"Tinggi nya hanya enam puluh inci, serta wajah yang bulat"

Kaki itu sudah sampai di balik pohon aku berada.

"Kulit nya seputih salju, apakah kau tau?"

Aku bisa mendengar jelas suara itu tepat di belakang ku.

Dia hendak menyentuh pundak ku, dan menyuruhku berbalik.

Tapi dia hanya terdiam dan menarik kembali tangan itu.

"Aku tidak tau siapa yang kau maksud," suaranya terdengar seperti nenek tua.

Bahkan jeno sudah mengeluarkan pedangnya berfikir orang itu adalah pembunuh bayaran.