[41] Kotak Pandora

67 16 0
                                    

Warning!
Readers, harus vote and follow.
Untuk melanjutkannya (⌐■-■).

Rintik hujan mulai menghilang, tapi tak membawa pergi dingin.

Wajahnya yang terlihat tenang membuat ku merasa ada yang aneh.

Beberapa orang telah berlalu lalang di luar toko, membuat kebisingan.

Situasi canggung yang rasanya bisa ku tebak.

Jangan bilang dialog nya abis ini almarhumah.

"Ibuku telah lama meninggal" ucapnya, lesu.

Ya tuhan, mana gue orang nya kurang care pula.

"Yang tabah nya, pasti ada jalan nya kok" - eh?

Gue ngomong apasih, bukan nya ngomong turut berdukacita kok malah ada jalannya.

Di kira acara berbagi apa, apa gue harus ngomong yang lainnya?

"Boleh aku liat gak lap tangan nya, eh sapu tangan maksudnya" ucapku, yang benar-benar canggung.

Tapi kayaknya dia gak peduli, mungkin motifnya benar-benar sama seperti yang ibunya punya.

Dia memberikan saputangan itu kepadaku, lalu sistem memberhentikan permainan.

Sebuah gulungan biru kembali keluar, dan menunjukkan kata-kata.

'Misi Selesai'

'Anda telah bertemu tokoh lelaki, apakah anda menginginkan hadiah sesuatu?'

Aku terdiam menatap nya, dengan tatapan yang bingung.

"Bolehkah aku meminta sesuatu yang bisa mengatur mimpi, atau ilusi?" Tanyaku.

'Tentu bisa pengguna, apakah anda menginginkan Kotak Pandora?'

"Apa itu?" Tanyaku, dengan sedikit memiringkan kepala.

'Kotak Pandora adalah kotak pengabul impian tapi hanya berupa ilusi sementara'

Di satu sisi berdampak positif, tapi di sisi lain bisa membuat orang gila.

Apakah aku memerlukannya?

"Baiklah, aku menginginkan nya" ucapku, sambil menadahkan tangan.

Sebuah cahaya mengitari tanganku, dengan angin yang mengelilingi ku.

Bentuk nya yang asing serta ukiran yang menarik.

Queen Of The HaremTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang