[19] Sang Pahlawan Malam

133 37 0
                                    

Warning!
For Readers! Untuk Vote, Comment, and Follow sebelum melanjutkan membaca (⌐■-■).
See you In the next chapter!

 See you In the next chapter!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•Flashback Time•

Mari kita kembali sewaktu gadis ini berumur tiga tahun.

Kami waktu itu jarang melihat nya, karena dia lebih dekat dengan Eunwoo gun.

Wajah bulat dengan mata berbinar biru, membuat nya sangat berbeda dari orang lain.

Aku adalah pangeran terakhir, dan termuda.

Jadi para Hyoengje selalu mengajarkan ku keras.

Sedangkan Wonja, dan Eunwoo gun selalu memiliki urusannya sendiri.

Seperti Wonja yang selalu belajar urusan kerajaan, dan Eunwoo yang merawat Gongju setiap waktu.

Pada waktu itu juga aku adalah orang yang jarang bergaul, bahkan para pelayan jarang melayaniku.

Pada hari itu hujan turun cukup deras, membuat lapangan kerajaan terasa sepi.

Aku hanya bisa mendengar suara derasnya hujan mengenai genting.

Tanpa sadar aku mendengar suara nyaring seorang gadis kecil.

Aku tanpa sadar bersembunyi, dan mendengarkan ocehan bocah tiga tahun itu.

"Uh! Apakah yang di atas keterlaluan?"

Siapa yang dia maksud? Pertanyaan nya cukup membuat ku bingung.

"Aku ingin berlatih, agar bisa menyombongkan nya pada si Soohyun itu!"

Sebentar, nama siapa yang baru saja di sebut?

Bukankah itu nama Wonja?

Apakah bocah kecil ini baru saja menyebutkan nama aslinya?

Pasti aku salah dengar.

"Kenapa aku harus mempunyai Orabeoni seperti dia?"

"Lelaki itu terus menyombongkan dirinya, membuat ku kesal saja"

'Orabeoni'? Apakah dia baru memanggil Wonja seperti itu.

Mereka selalu bertengkar, kupikir gadis itu hanya menganggap Eunwoo sebagai Orabeoni nya.

"Heks.. heks.." rengek gadis itu.

Aku harus bagaimana? Apakah bayi itu sedang menangis?

"Baiklah, jika tidak ada yang mengajarkanku" ucapnya, sambil tersenyum.

Gadis itu berancang-ancang untuk meloncat turun ketanah, ditengah deras nya hujan.

"Aku akan melakukannya sendiri!"

His! Kemana para pelayan gadis ini?!

Dengan cepat aku menarik kerah bayi berumur tiga tahun itu.

Queen Of The HaremTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang