Dia Faliq Rayyan || 9

11.9K 744 66
                                    

" Mia ...bangun " panggil Faliq lembut sambil mengoncang bahu Mia . Walaupun baru semalam mereka bernikah , pagi ni tetap mereka pergi ke sekolah . Tahun ini adalah tahun yang penting bagi mereka kerana perlu mengambil peperiksaan SPM.

" Mia ..." Mia masih sedang tidur nyenyak di buai mimpi. Penat Faliq memanggil Mia tapi masih tiada sahutan . Terlintas satu idea di fikiran Faliq .

" MIA ADA LIPAS ATAS KEPALA KAU ! " jerit Faliq . Mia tersedar dengan jeritan Faliq itu .

" HAH LIPAS ARGHHHH " dengan pantasnya Mia terus turun dari katil dan naik di belakang badan Faliq. Dia menyembam kepalanya di belakang badan Faliq . Terkaku Faliq ketika itu.

" buang lipas tuu " rengek Mia . Faliq berasa belakang bajunya basah. Air mata Mia jatuh membasahi bajunya.

" mana ada lipas , aku gurau ja " balas Faliq ringkas . Mia perlahan - lahan turun dari belakang Faliq lalu mengesat air mata. Cuak Faliq melihat melihat Mia menangis .

" Asal kau nangis dho , aku gurau ja " kata Faliq sambil mengesat air mata di pipi Mia. " Sorry , aku buat macam tu sebab nak kau bangun ja" sambung Faliq

" It's okay , saya memang takut dengan lipas , tak pa lah awak saya nak mandi takut lambat pulak nak pergi sekolah " Mia terus mengambil tuala dan masuk ke Dalam bilik air .

" Cepat sikit , aku tunggu kau , kita solat sama-sama " kata Faliq di hadapan pintu bilik air

" Okay "

____________________________________

" Faliq , awak pergi sekolah naik apa ? " tanya Mia kepada Faliq sambil memakai kasut .

" Motor . Kenapa ? nak naik sekali ke ?"

" Gila nak naik sekali , tak pasal-pasal budak sekolah kita nampak nanti " balas Mia dengan muka serius .

" Alaa , saya berenti jauh sikit dari sekolah , pastu awak jalan sendiri la "

Sejak bila aku bersaya awak dengan mia ni !?

" Tak nak  , sengan lah "

" Tak payah sengan - sengan , jom . Uncle , eh silap . Ayah , ibu , nenek kitorang pergi dulu " Faliq terus menarik tangan Mia pergi ke motornya.

" Yaa hati - hati " pesan Encik Malik.

" Nah " Faliq menghulurkan helmet kepada Mia . " Eh lambat lah kau ni " Faliq mengambil semula helmet di tangan Mia dan menyarungkannya di kepala Mia. Faliq menghidupkan enjin motorsikalnya.

" Mia , petang nanti kita pindah pergi rumah kita " rumah tersebut merupakan hadiah perkahwinan mereka yang diberi oleh Encik Farid , bapa Faliq .

" Okay "

" Dah jom , nanti lambat pulak " Mia terus naik duduk di bahagian belakang motorsikal Faliq.

Sampai sahaja di satu bus stop , Faliq menurunkan Mia di situ . Bus stop itu agak jauh dari sekolah mereka , jadi pelajar sekolah mereka tidak akan dapat tahu yang mereka datang bersama.

" Kat sini boleh ? tanya Faliq kepada Mia.

" Boleh , awak pergi la dulu "

" Okay , cepat sikit takut lambat sampai . Saya pergi dulu . Bye "

" Bye "

Mia berjalan pergi ke sekolah , tinggal beberapa minit lagi untuk pintu pagar di tutup . Mia mempercepatkan langkahnya. Mia perasan ada seorang pelajar berdiri di pintu pagar .

Ada pengawas jaga ka harini ? aduhh dah lah lambat ni

Ingatkan pengawas rupa-rupanya Faliq menunggunya di pintu pagar .

Tak sangka yang Faliq ni sweet jugak
Mia tersenyum melihat Faliq di situ. Faliq membalas senyuman Mia.

" awak tunggu saya ka ?"

" mana ada aku tunggu kau, aku tunggu bini aku lah " Mata Faliq sibuk mencari - cari kelibat isterinya.
" Hah jumpa dah bini aku , ni yang tengah berdiri depan aku ni " kata Faliq dengan senyuman manis . Pipi Mia mula kemerahan , dia tidak sangka yang dia blushing selepas Faliq berkata begitu.

"  kenapa pipi merah ni , nak cendol ke ? " usik Faliq lalu menarik lembut  pipi Mia .Mia menampar tangan Faliq , tak pasal-pasal nanti budak sekolah mereka nampak. Lalu Mia terus meninggalkan Faliq di situ .

Mia masuk ke dalam kelas dahulu sebelum Faliq. Baru sahaja Mia masuk ke dalam kelas , Amalina senyum kambing sambil memandang Mia.  Mia melabuhkan punggung di kerusi tempat duduknya lalu memandang Amalina pelik.

" kau pahal ? "

Amalina masih senyum melihat Mia . " mana encik suami " kata Amalina sambil memukul perlahan lengan Mia. 

" shh diam lah " Mia menjeling tajam mata Amalina. Dalam sekolah mereka , hanya Amalina dan Amsyar sahaja yang tahu . Sementara menunggu guru masuk ke kelas , Mia teringat apa yang diceritakan oleh Hawa semalam.

" Aaron macam mana sekarang Hawa ? "

" Aku pun tak tahu nak kata macam mana . Sekolah pun jarang datang , chat aku dia tak reply , kalau datang sekolah mesti muka dia pucat "

" dia sakit ka ? "

Hawa hanya menggeleng sahaja tanda tidak tahu.

Cikgu Syah masuk ke dalam kelas , dia memerhati satu tempat kosong di belakang . " Mana Faliq " tanya CIkgu Syah kepada pelajar di dalam kelasnya.

" Kitaorang tak tahu cikgu "

" aishhh , dia ni kalau waktu saya mesti takda dalam kelas , sorang pergi cari dia " arah Cikgu Syah.

" Saya pergi cari Faliq ya cikgu " kata Mia lalu bangun dari kerusi

" ya cepat sikit . Amalina , kamu teman Mia "

" Tak pa cikgu , saya boleh pergi sendiri "

" ha cepat " . Mia terus keluar dari kelasnya lalu pergi ke library . Amalina pernah beritahunya " kalau Faliq tak masuk kelas , mesti dia ada kat library "

Mia naik ke tingkat atas sekolahnya untuk pergi ke perpustakaan sekolah . Dia melangkah masuk ke dalam perpustakaan . Sunyi seperti tiada orang perpustakaan ketika itu , waktu kelas memang sunyi lah . Hampir 5 minit dia berulang alik di dalam perpustakaan tapi kelibat Faliq masih tidak kelihatan . Tiba-tiba dia terdengar suara gelakkan di sudut hujung perpustakaan , Mia memberanikan diri untuk pergi ke situ . Debaran di dada kian terasa . Sampai sahaja di situ , kelihatan seorang lelaki yang sedang duduk bersila di lantai sambil membaca komik .

" FALIQ ! " Mia terus pergi ke arah Faliq lalu menarik telinganya .

" aduhh , sakit Mia " rengek Faliq sambil memegang tangan Mia . Mia membiarkan sahaja Faliq kesakitan . Siapa suruh ponteng kelas , kan dah kena . Bukan kena dengan cikgu tapi dengan bini sendiri.

" siapa suruh ponteng hah ! " marah Mia kepada Faliq . Mia terus menarik telinga Faliq lalu berenti di tangga. Mia melepaskan telinga Faliq. Faliq terus mengosok telinga , merah telinganya ketika itu.

" sakit "

" HAH TU LAH SIAPA SURUH PONTENG KELAS ! " membara api di dalam hati Mia , geram dengan Faliq. Matanya memandang tajam anak mata Faliq. Faliq menelan air liur perit , gerun dia melihat Mia ketika itu.

" alaa sorry lah Mia , aku janji aku tak ponteng dah " kata Faliq lalu memegang erat tangan Mia . Mia menepis tangan Faliq dengan kuat . Terkejut Faliq dibuatnya

" Kita kat sekolah sekarang ni Faliq , tolong behave sikit " pesan Mia 

" tak nak , nak pegang tangan kau jugak " Faliq terus memegang erat tangan Mia lalu turun dari tangga untuk pulang ke kelas.

" Lepas , lepas Faliq " arah Mia sambil menampar tangan Faliq .

" Tak nak " bantah Faliq sambil menyelirkan lidah kepada Mia

Tanpa mereka sedari , ada seseorang memerhatikan mereka .

" Siap kau perempuan " katanya sambil senyum sinis .

To be continued

Dia Faliq Rayyan √Where stories live. Discover now